Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

K
DI WISMA BOUGENVILLE PANTI TRESNA
WERDA NIRWANA PURI

OLEH
EKA SEPTIANI RINAI
PI908006
KASUS KELOLAHAN
Lansia atas nama Ny. K berusia 72 thn dengan status perkawinan
janda, beragama islam dan tidak pernah bersekolah. Lansia baru
sekita 6 bulan berada dipanti, lansia sebelumnya tinggal bersama
adiknya, klien tinggal bersama adiknya kurang lebih 1,5 tahun
sebelumnya pasien tinggal di jawa bersama almarhum suaminya.
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi saat masih di jawa
kurang lebih 20 tahun yang lalu, pasien tidak memiliki riwayat
jatuh dan tidak memiliki alergi. Saat pengkajian pasien mengeluh
nyeri pada lutut dan kepala, lansia tidak menyukai masakan
bersantan dan asin, lansia juga tidak merokok, tidak suka
bergadang, tidak minum alcohol dan tidak minum kopi. Aktivitas
keseharian lansia masih dapat di lakukan secara mandiri dan hanya
sesekali membutuhkan bantuan tenaga kesehatan.
Keadaan Sedang Kesadaran Composmen
Umum tis
Tekanan 150/90 mmHg Nadi 84x/ menit
Darah
Pernapasan 20x/ menit Keluhan Nyeri lutut
dan kepala
Dari hasil pengkajian SPSMQ di dapatkan skor 5 yang berarti
kerusakan intelektual ringan. Sedangkan jumlah skala Barthel Indeks
adalah dengan skor 130 di mana lansia mandiri dalam memenuhi
aktivitas sehari-hari. Berdasarkan inventaris depresi beck didapatkan
skor 2 yang berarti tidak ada depresi.dari hasil pengkajian skala resiko
jatuh menurut brade di dapattkan skor 16 yang berarti resiko rendah.
Hasil pengkajian nyeri skala nyeri 7 (0-10).
 
SLKI
Diagnosa
Keperawatan
Tingkat Nyeri
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Kriteria Hasih:
Memori
3. Resiko Jatuh Keluhan Nyeri (4)
Meringis (5)
Gelisah (5)

Indikator :
(1) Meningkat
(2) Cukup meningkat
(3) Sedang
(4) Cukup menurun
(5) menurun
SIKI
MANAJEMEN NYERI
1. Identifikasi nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Monitor respon ketidaknyamanan verbal dan non
verbal
4. Sediakan lingkungan yang nyaman
5. Tingkatkan istirahat yang adekuat
6. Mengajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri ( kompres hangat)
ANALISIS JURNAL
Judul Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Sendi Osteoarthritis Pada Lansia Di Posyandu Lansia
Puskesmas Pandian Sumenep

Tahun 2017

Nama Author Mujib Hanan, Emdat Suprayitno, Hesti Yuliana

Penerbit Wiraraja Medika

Tempat Puskesmas Pandian Sumenep


Tujuan Untuk mengetahui pengaruh terapi kompres terhadap
penurunan nyeri sendi osteoarthritis pada lansia

Metode Pre Eksperimental dengan rancang bangun penelitian One Group


Pretest Postest. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua
lansia yang mengalami nyeri sendi osteoarthritis di posyandu
lansia Puskesmas yang tinggal menetap di wilayah kerja
Puskesmas Pandian, Lansia yang bersedia diteliti. teknik
sampling yang digunakan adalah Probability dengan Teknik
Simple Random
Hasil Sebelum diberikan terapi kompres hangat adalah nyeri sedang
yaitu sebanyak 22 responden (68,7%) dan sebagian kecil adalah
nyeri ringan yaitu sebanyak 3 responden (9,4%). Skala nyeri
Sesudah diberikan terapi kompres hangat adalah nyeri ringan
yaitu sebanyak 18 responden (56,3%) dan sebagian kecil adalah
nyeri berat terkontrol yaitu sebanyak 1 responden (3,1%). Hasil
uji statistik data dengan menggunakan Paired Simple T-Test di
dapatkan p-value 0,00, atau 0,00 < (α) 0,05, maka H0 ditolak dan
H1 diterima artinya ada pengaruh terapi kompres hangat terhadap
penurunan nyeri sendi osteoarthritis pada lansia di posyandu
lansia puskesmas Pandian Sumenep.
Pembahasan Penggunaan terapi panas pada
permukaan tubuh dapat
memperbaiki fleksibilitas tendon dan
ligament, mengurangi spasme otot,
meredakan nyeri, meningkatkan
aliran darah dan metabolisme
(Wachjudi, dkk. 2006). Terapi panas
yang dilakukan dapat menggunakan
kompres hangat. Kompres tersebut
dapat memberikan efek fisiologis
dengan meningkatkan relaksasi otot
pergerakan sendi (Rifham, 2010).

Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara


kompres hangat dengan kejadian
tingkat nyeri pada pasien
Prosedur Pelaksanaan
1. Bawa alat dan bahan ke dekat klien.
2. Memberikan penjelasan kepada klien tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
3. Memvalidasi area yang akan dikompres.
4. Pasang pengalas di bawah area yang akan diberi kompres
5. Ambil kain/handuk kecil lalu basahi dengan air hangat.
6. Peras handuk agar tidak terlalu basah.
7. Bentangkan/lipat kain basah di atas area yang akan dikompres.
8. Ganti balutan kompres setiap 5 menit sekali, lakukan selama 15-30
menit atau sesuai program terapi
9. Bereskan dan bersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
10.Memvalidasi perasaan klien
DIAGRAM PERKEMBANGAN
NYERI Ny. K

1
Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5 Day 6 Day 7

Keluhan Nyeri Meringis Gelisah Frekuensi Nadi


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai