BAB 1 Fungs Linier - Pert 2
BAB 1 Fungs Linier - Pert 2
Misal :
1. Fungsi permintaan P = m - nQ
2. Fungsi penawaran (sebelum pajak) P = a + bQ
Fungsi penawaran (sesudah pajak) P = a + bQ + t
Kurva Fungsi Penawaran-Permintaan:
Fungsi penawaran (sebelum pajak) P = a + bQ
Fungsi penawaran (sesudah pajak) P = a + bQ + t
Fungsi permintaan P = m - nQ
P
m
Q's (sesudah pajak)
Qs (sebelum pajak)
E'
p'
E
p
(a t )
a Qd
m/n
0 q' q Q
Contoh :
Diketahui Fungsi Permintaan; P = 15 – Q , Fungsi Penawaran: P = 3 + 0,5 Q, dan
Pajak: t = 3 s.h per unit.
P
15
Q's (sesudah pajak)
Qs (sebelum pajak)
E'
9
E
7
6
3 Qd
0 6 8 15 Q
Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk) adalah selisih harga
akibat pajak (selisih harga E dengan E’).
tk = P’e – P
a b a l t
P Q atau Q P
l t l t b b
Contoh :
Diketahui : permintaan; P = 12 – Q
penawaran; P = 2 + 0,25 Q t = 20%
Ditanyakan : tentukan keseimbang pasar sebelum dan sesudah pajak…?
Penyelesaian :
Sebelum pajak, Pe = 4 dan Qe = 8 ,
Sesudah pajak, fungsi permintaan tetap P = 12 – Q atau Q = 12 – P .
Fungsi penawaran sesudah pajak (t = 20% ):
P = 2 + 0,25 Q + 0,20 P 2 0,25
P Q
0,8P = 2 + 0,25 Q
0,8 0,8
Keseimbangan Pasar : P d = Ps
2 0,25
12 Q Q
0,8 0,8
Keseimbangan sesudah pajak: Q’e = 7,24 dan P’e = 127,24 = 4,76
Pajak diterima pemerintah dari setiap unit barang :
T=t x Q’e = 0,20 7,24 = 1,45
Kurvanya:
P
12
Q's
E' Qs
4,76 E
4
Qd
0 7,24 8 12
Q
Pajak ditanggung konsumen: tk = P’e – Pe = 4,76 – 4 = 0,76 / barang
Total pajak t= 20%(P’e) =0,2*4,76 = 0,95
Pajak ditanggung produsen : tp = t – tk = 0,95 – 0,76 =0,19
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah :
T=t P’e = 0,20 4,76 7,24 = 6,89
F. SUBSIDI dan KESEIMBANGAN PASAR
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia sering
juga disebut pajak negatif.
Subsidi berpengaruh terhadap keseimbangan pasar berkebalikan dengan
pengaruh pajak.
Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan sesuatu
barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah.
Subsidi Spesifik: subsidi sebesar s, menyebabkan kurva penawaran bergeser
kebawah.
P
15
Qs (tanpa subsidi)
7 E
6 E'
3 Qd
1,5
0 89 15 Q
Bagian subsidi yang dinikmati konsumen (sk) adalah selisih
antara harga keseimbangan tanpa subsidi (Pe ) dan harga
keseimbangan dengan subsidi (P’e )
Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
sk Pe P 'e
Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
sp s sk
Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S) dihitung
dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah subsidi
(Q’e) dengan besarnya subsidi per unit barang (s).
S Q 'e s
Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.