Anda di halaman 1dari 31

Regional training on morbidity

management and disability prevention


(MMDP) for lymphatic filariasis

Module 2. Clinical components

Presentation A. Introduction to
lymphatic filariasis
pathophysiology and disease
Introduction: Purpose of the module

 Modul ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta pada


patofisiologi dan manifestasi klinis limfatik filariasis
Introduction: Learning objectives

 Setelah menyelesaikan modul, peserta harus memahami:

 Proses terjadinya infeksi filaria


 Proses terjadinya limfedema (elephantiasis) dan hidrokel
 peran entry lesions dan serangan akut (ADL) dalam perkembangan
limfedema
Lymphatic filariasis ‒ Spesies dan vektor

 Disebabkan oleh 3 species parasit: Wuchereria bancrofti, Brugia


malayi and Brugia timori
 Penularan ke manusia melalui nyamuk (Aedes spp., Anopheles
spp., Culex spp. and Mansonia spp.)
Life cycle Parasite
Parasit masuk kedalam tubuh (kulit)
melalui gigitan nyamuk

Photo of L3 emerging from Parasite enters skin and


mosquito proboscis hones to lymphatic vessels

Illustrations courtesy of the USAID-funded MMDP Project led by Helen Keller International
Lokasi cacing W. bancrofti pada orang
dewasa
Sistem Limfe

 Menghilangkan sisa hasil


metabolisme dan cairan
berlebih dari sel dan jaringan
 Pertahanan tubuh
Cacing dewasa hidup di saluran limfe dan
menyebabkan dilatasi saluran limfe

Scanning electron micrograph of Adult worms in Petri dish


adult worm nest in lymphatic vessel
Dilatasi saluran limfe menyebabkan
gangguan fungsi limfe

Normal lymphoscintigraphy Lymphatic dilation on lymphoscintigraphy


Lymphatic dysfunction leads to accumulation of
fluid in tissues

Lymphoedema in Hydrocele in men


men and women (W. bancrofti areas only)

(legs, arms, breasts,


genitals)
Cacing dewasa mati tapi dilatasi dan gangguan
fungsi limfe menetap
Lymphatic filariasis ‒ Disease spectrum

 Asymptomatic:
 microfilaraemia
 subclinical lymphatic damage

 Chronic:
 lymphoedema (or elephantiasis)
 hydrocele

 Acute:
 adenolymphangitis (ADL) or acute attacks
Asymptomatic

 Studi menunjukkan bahwa


infeksi dapat terjadi pada
anak-anak usia 2 tahun
 Mikrofilaria terlihat dalam
darah beberapa orang yang
terinfeksi
 Penderita tidak memiliki gejala
yang terlihat, meskipun telah
terjadi kerusakan limfatik
Asymptomatic (cont’d)

 Dilatasi pembuluh getah


bening dan sarang cacing
dewasa dapat dilihat pada
pemeriksaan USG
 Manifestasi penyakit sering
terjadi bertahun-tahun setelah
infeksi Ultrasound of lymphatic vessels, Haiti
Ultrasonography can show adult worms:
“Filarial Dance Sign”
Chronic disease

Lymphoedema Hydrocele
(elephantiasis)
Chronic disease ‒ Spectrum of lymphoedema

Lymphoedèmes
Acute
Swelling attacks (LE) Folds

Elephantiase
Knobs

“Mossy lesions”

Acute Attack
Chronic disease ‒ Hydrocele

 Akumulasi cairan dalam kantung


skrotum menyebabkan hydrocele

Normal Hydrocele
Acute disease ‒ Acute attack

 Manifestasi akut yang paling


umum adalah adenolymphangitis
(ADL) atau serangan akut:
"Peradangan akut pada kulit,
pembuluh getah bening atau
kelenjar yang terkait dengan
infeksi bakteri sekunder sering
disertai dengan rasa sakit, demam
dan pembengkakan" Acute Attack
Entry lesions
 Definisi: setiap kerusakan pada
kulit yang memungkinkan
bakteri masuk ke dalam tubuh
 Sering terjadi di antara jari kaki
atau di lipatan kulit yang dalam
dan melalui luka pada
permukaan kulit, seperti luka,
goresan atau goresan
 Contoh: memotong/menggaruk,
gigitan serangga, infeksi jamur,
paronychia, eksim
Entry lesions

Courtesy: Togo

Courtesy: G. Dreyer

Courtesy: C. Worrell Courtesy: Suma T K


Entry lesions lead to acute attacks

 Kerusakan limfatik menyebabkan


gangguan transportasi bakteri ke
kelenjar getah bening dan
berkurangnya kemampuan tubuh
untuk melawan infeksi
 Bakteri berkembang sehingga
menyebabkan serangan akut
yang menyakitkan
Clinical presentation of acute attacks
Disease progression

Disease
Infection Lymphoedema Acute attacks
progression

Serangan akut dikaitkan dengan perkembangan


penyakit dan kualitas hidup yang buruk, sehingga
sangat penting untuk mencegah dan mengobati
serangan akut.
The Global Programme to Eliminate Lymphatic
Filariasis (GPELF)

Disease
Infection Lymphoedema Acute Attack
Progression

1. Interruption of transmission in endemic communities

2. Meringankan penderitaan mereka yang terkena filariasis limfatik


Summary
 Infeksi dapat dimulai sejak usia dini
 Manifestasi penyakit sering terjadi bertahun-tahun setelah
infeksi
 Cacing dewasa menyebabkan pelebaran dan disfungsi
pembuluh limfatik yang membuat individu rentan terhadap
limfedema
 Penyakit dapat muncul sebagai tanpa gejala, kronis atau akut
 Entry lesions memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh,
menyebabkan serangan akut
 Serangan akut dapat menyebabkan perkembangan penyakit
Review: Learning objectives

 Setelah menyelesaikan modul, peserta harus memahami:

 Proses terjadinya infeksi filaria


 Proses terjadinya limfedema (elephantiasis) dan hidrokel
 peran entry lesions dan serangan akut (ADL) dalam perkembangan
limfedema
Thank you!

‫شكرا‬
谢谢
Thank you Merci
Спасибо
Graciasd
Questions

Anda mungkin juga menyukai