Anda di halaman 1dari 21

Journal reading

Penggunaan kateter balon ganda untuk induksi


partus pada 362 wanita dengan riwayat operasi
sebelumnya dan tanpa riwayat operasi sesar
sebelumnya
Lidiya, S.Ked
1308012017

Consulent:
dr. Juniwati Gunawan, Sp.OG
Latar Belakang

Kehl et al  wanita
Jarang (wanita dengan
CS sebelumnya :
Penelitian sebelumnya CS sebelumnya ):
tingkat persalinan
hanya : berfokus pada penelitian
pervaginam 1447
penggunaan kateter mengevaluasi
(56,4%) yang menjalani
Foley (kateter biasa) kemanjuran kateter
induksi persalinan
balon ganda untuk IOL
dengan kateter balon
Pendahuluan

farmakologis
Induksi
persalinan (IOL)
 pematangan
SERVIKS
Mekanik
Pendahuluan
wanita dengan
riwayat seksio
sesarea sebelumnya
(CS)(lini ke 1)
Balon ganda kateter
Wanita tanpa riwayat
SC : ketika induksi
medis gagal (lini ke
2)
Bahan Dan Metode
• Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit
Tempat Universitas Aarhus, Denmark

• periode Januari 2007 - Juni 2014


waktu

Metod • secara kohort retrospektif : data yang direkam


e
Analisis
Proporsi: uji-t uji uji son2
95% Student : peringkat- Pearson
interval data jumlah digunakan
kepercayaa kontinu Wilcoxon : untuk data
n Mid-P yang data non- biner
terdistribusi parametrik
normal
Pengolahan data : Data diproses menggunakan STATA 13 dan IBM
SPSS Statistics 22
Alur pengumpulan
sampel
Tingkat persalinan pervaginam
Sales

51,7%

dengan riwayat SC
tanpa riwayat SC dengan gagal IOL medis sebelumnya
3rd Qtr
4th Qtr
Waktu rata-rata dari pengaplikasian kateter
balon
Sales

28 Jam (21,5- 27,9 Jam


32,5) (26,4-36,0)

dengan riwayat SC Tanpa riwayat SC 4th Qtr


Waktu induksi yang sesuai ketika hanya
persalinan pervaginam yang dievaluasi
Sales

28,4 jam 27,9 jam

dengan riwayat SC Tanpa riwayat sc 3rd Qtr ]


Waktu persalinan yang terjadi dalam 24 jam
setelah IOL dengan double kateter
60
48 (15,8%)
50

40

30

20
5 (8,6%)
10

0
jumlah

dengan riwayat sc Column1


Komplikasi
Pada riwayat
sc : 24
(6,6%)
dugaan
rupture
uterus

Pada riwayat
sc : 3 (1,0%)
Ruptu Pada riwayat
sc : 3 (1,0%)
rupture r rupture
uterus uterus
lengkap uterus parsial

Pada tanpa
riwayat sc :
tidak ada
Tabel 1 Karakteristik obstetric setelah induksi dengan kateter balon ganda
perbedaan Hasil waktu setelah induksi
Hasil lainnya
Terjadinya : sungsang, melintang atau mal-presentasi
janin lainnya : 8 wanita (2,2%) terjadinya CS setelah
induksi dengan balon kateter (Sebelumnya dikonfirmasi
adalah letak kepala)

hubungan positif antara peningkatan BMI dan


frekuensi CS
Kesimpulan
BMI 30 dikaitkan
tingkat persalinan peningkatan paritas
sebagai faktor
pervaginam 50,3% dikaitkan factor
risiko yang
pada kedua risiko penurunan
meningkatkan dari
kelompok dari CS
CS

Perencanaan
strategi yang
optimal
Indikasi untuk induksi melahirkan pada 362
wanita dengan kateter balon ganda
Data indikasi pada 304 wanita yang memiliki
riwayat SC sebelumnya
Perbandingan dengan penelitian lain

Penelitian De bonrostro
Hasil penelitian ini Penelitian Kehl dkk 2016
dkk 2017
• pada wanita dengan CS
• pada wanita • pada wanita sebelumnya : 56,4%
dengan CS dengan CS meta-analisis termasuk 16
studi yang terdiri 1.447
sebelumnya : sebelumnya : wanita yang menjalani
50,3% pada 51,4% pada induksi persalinan dengan
kateter tunggal (n =
304 wanita 418 wanita 1290) atau balon ganda
(n = 157)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai