Pada Anak
Prinsip dasar pemeriksaan fisik
Lakukan pengkajian head to toe secara
fleksibel
Lakukan aspek-aspek yang tidak
menimbulkan stres terlebih dahulu
Seringkali beberapa observasi dapat
dilakukan dalam satu waktu. Contoh:
hitung napas, amati jenis dan kualitas
napas, retraksi, dan warna tubuh
Pendekatan ramah dan tenang
Biarkan anak-anak memegang peralatan
Metode pemeriksaan fisik
1.Inspeksi: melibatkan penggunaan
penglihatan, pendengaran, dan penghidu.
2. Palpasi: dilakukan dengan jari dan telapak
tangan utk menentukan suhu, hidrasi, tekstur,
bentuk, gerakan, dan area nyeri tekan
3. Perkusi: dilakukan dengan ketukan utk
menghasilkan gelombang bunyi, yang
ditandai dengan intensitas, nada, durasi, dan
kualitas
4. Auskultasi: mendengarkan bunyi tubuh
dengan menggunakan stetoskop
1. Pemeriksaan fisik umum
Pengkajian status mental dan penampilan.
Terdiri dari: tingkat kesadaran, cara berpikir,
cara berjalan, bentuk tubuh, mood, sikap,
kecemasan, orientasi waktu, tempat dan orang
Tingkat kesadaran:
1. Compos mentis (cm)
2. Apatis
3. Somnolen
4. Soporkoma
5. koma
2. Data antropometrik
Rumus lain: 2 n + 8
Ket: n= usia (tahun)
Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata saat lahir: 50 cm
- 1 th : 1,5 x TB lahir
- 4 th : 2 x TB lahir
- 6 th : 1,5 x TB lahir
- 13 th: 3,5 x TB lahir
- Dewasa: 2 x panjang umur 2 tahun
Perkiraan TB dalam cm
a. Lahir : 50 cm
b. Usia 1 th : 75 cm
c. 2-12 th : usia (th) x 6 + 77
3. Tanda-tanda vital
• Tekanan darah
Umur Tekanan sistol/diastol
(mmhg)
1 bulan 86/54
6 bulan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65
• Nadi
Yang dinilai adalah frekuensi, kekuatan,
irama, dan kedalaman
umur Frek nadi rata-rata
(x/mnt)
Lahir 140
1 bulan 130
1-6 bulan 130
6-12 bulan 115
1-2 tahun 110
2-4 tahun 105
6-10 tahun 95
10-14 tahun 85
14-18 tahun 82
• Pernapasan
yang dinilai adlh frekuensi napas, irama,
kedalaman, pola napas, retraksi
suprasternal, intercosta, dan epigastrium
Tujuan:
1. Mengetahui bentuk dan fungsi tiap
bagian
2. Mengetahui kelainan yang terdapat
di tiap bagian
Pemeriksaan kepala
• Inspeksi
1. Kepala dan leher
a) Bentuk kepala
b) Lingkar kepala
- Makrosefal (lebih dari normal);
- Mikrosefal (kurang dari normal);
- Hidrosefal
c) kondisi ubun-ubun
- Fontanel cekung (dehidrasi)
- Fontanel cembung (TIK )
d) Keadaan kulit kepala: kebersihan, luka
e) Distribusi rambut: ketebalan, kebersihan,
dan warna rambut-> rambut kering,
rapuh & kurang pigmen: kurang gizi ;
rambut kurang tumbuh: malnutrisi, efek
obat
f) Bengkak/benjolan di kepala
g) Pembengkakan pada leher, distensi vena
• Palpasi
Adanya benjolan/massa,
luka/bekas luka, bengkak, dan nyeri
tekan
Pemeriksaan leher
• Inspeksi
- Adanya luka/pembengkakan
- Bentuk leher ketika anak duduk:
terkulai/tegak, distensi vena
• Palpasi
Adanya pembengkakan, lipatan kulit
tambahan, pembesaran kelenjar tiroid
Pemeriksaan mata
• Inspeksi
1. Jarak antar kantus (kantung) mata
normalnya: 2,5 cm
- hipertelorisme: jarak mata lebar;
hipertelorisme dijumpai pada
sindrom down
- hipotelorisme: jarak mata kecil;
2. Palpebra: warna, simetris, bentuk
4. Konjungtiva: warna
5. Bola mata: pergerakan, visual, kelainan bola mata
- Eksoftalmus: bola mata menonjol (hipertiroid)
• Inspeksi
1. Hidung bagian luar: bentuk dan tulang
hidung bgn luar, pembengkakan,
kesimetrisan lubang hidung. Observasi
pengeluaran: sekret, darah
Hidung bagian dalam: amati dinding
rongga hidung serta selaput lendir pada
rongga hidung (warna, sekresi, bengkak)
• Palpasi: adanya nyeri tekan/massa pada
batang hidung dan jaringan lunak
(sinusitis)
Pemeriksaan mulut
• Inspeksi
Warna bibir, kesimetrisan, kelembaban, kelainan
kongenital (labioschizis, palatoskisis),
pembengkakan, bau mulut/halitosis, lesi/ulkus
Amati keadaan gigi-> jumlah, ukuran,
kebersihan, caries
Amati keadaan gusi-> lesi, tumor,
pembengkakan
Amati lidah-> kesimetrisan, warna, dan kelainan
(makroglosia: lidah besar, mikroglosia: lidah
kecil, glosoptosis: lidah tertarik ke belakang
Lanjutan…
• Inspeksi
Denyut apeks atau aktivitas ventrikel (iktus
kordis)-> dapat terlihat pada pembesaran
ventrikel
• Palpasi
Detak pulmonal-> bunyi jantung II yang
mengeras dan dapat diraba pada sela iga
kedua tepi kiri sternum
• Perkusi
Redup/pekak-> suara pada daerah hati,
jantung, diafragma
• Auskultasi
Bunyi jantung I : permulaan sistole
(kontraksi)
Bunyi jantung II : permulaan diastole
(relaksasi)
Bunyi jantung III : vibrasi akibat pengisian
ventrikel yang cepat
Bunyi jantung IV : tahanan terhadap
pengisian ventrikel
Bunyi murmur, gallop : kelainan jantung
Pemeriksaan abdomen
• Inspeksi
Bentuk perut secara umum, warna kulit, kontur
permukaan perut, penonjolan, striae
• Auskultasi: peristaltik usus-> bising usus 5-12
x/mnt (BU meningkat: diare; BU menurun:
konstipasi/ileus paralitik)
• Perkusi
Tymphani: suara abdomen normal
Hipertymphani: adanya udara bebas yang
bergerak
Redup: adanya asites
• Palpasi
Menilai adanya nyeri tekan, dan ukuran organ di
dalam abdomen
Pemeriksaan genitalia
• Inspeksi
Pada wanita: kebersihan, cairan yang
keluar, sinechia: labia mayora menutup krn
perlengketan
Pada laki-laki: ukuran, bentuk penis, testis,
kelainan: hipospadia, phimosis, hernia,
hidrokel
Rektum dan anus: kelainan kongenital,
hemoroid, kemerahan
Pemeriksaan tulang belakang & ekstremitas