Anda di halaman 1dari 21

NAMA : NELI NURUL IZZATI

NIM : 30901602092
prodi : S1 keperawatan
Sgd : 10
Enam sasaran keslamatan pasien

1. Ketepatan identifikasi pasien


2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

WHO patient safety (2007)


Apa saja standar keslamatan pasien di RS
1. Hak pasien : pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana & hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (kejadian tidak diharapkan).
2. Mendidik pasien dan keluarga : rs harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban & tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan : rs menjamin kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keslamatan pasien : rs harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor &
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD
5. Peran kepimpinan dalam meningkatkan keslamatan pasien :
 Mendidik staff tentang keslamatana pasien : RS memiliki proses pendidikaPimpinan dorong & jamin implementasi
program KP memlui penerapakan “7 langkah menuju KP RS
 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasin resiko KP & program mengurangi KTD

6. n, pelatihan, & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keslamatan pasien : RS merencanakan & mendesain
proses managemen informasi kp untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal
Obat apa saja yang perlu diwaspadai
dalam meningkatkan keamanan

1. Kelompok Obat yang memiliki rupa mirip (Look-Alike)


2. Kelompok Obat yang memiliki nama mirip (Sound Alike)
3. Kelompok Obat elektrolit konsentrat tinggi

(Kohn, Corrigan & Donaldson, 2009)


Apa faktor resiko pada pasien keslamatan
1) Laporan : kejadian (KTD + KNC + Kejadian Sentinel+ dll
2) Rieview Rekam Medik (Penyaringan kejadian untuk memeriksa dan mencari
penyimpangan pada praktik dan prosedur)
3) Pengaduan (Complaint) pelanggan
4) Survey / Self Assesment, dll
Pendekatan identifikasi resiko
 Brainstorming
 Mapping out proses dan prosedur perawatan atau jalan keliling dan menanyakan
kepada petugas tentang identifikasi resiko pada setiap lokasi
 Membuat ceklist resiko dan menanyakan kembali sebagai umpan balik

Kemenkes RI, (2011)


Apa komponen gelang identitas pasien

Gelang identitas memiliki 2 warna, Pink untuk perempuan dan Biru untuk laki-laki,
Pada bayi terdapat perlakuan istimewa, gelang identitas diberikan minimal 2 gelang
untuk satu pasien yang sama. Gelang pertama dipasang pada lengan bayi, sedang
gelang satu lagi dipasang pada lengan ibu yang melahirkanya
Komponen gelang identitas sebagai berikut :
 Nama pasien
 Tanggal lahir
 No Rekam Medis (Medical Record)
Macam-macam warna gelang identitas pasien beresiko ?
 Gelang kuning
Diberikan kepada pasien yang memiliki resiko jatuh tinggi (pasien pasca operasi, tidak sadar,)
 Gelang merah
Diberikan kepada pasien yang memiliki alergi tinggi terhadap obat
 Gelag ungu
Diberikan kepada pasien yang memiliki harapan hidup rendah atau DNR (do not resuscitation)
 Gelang hijau
diberikan kepada pasien yang memiliki alergi latek
 Gelang abu-abu
diberikan kepada pasien yang sedang menjalani kemoterapi
 Putih
(keterbatasan ekstremitas)

Buku paduan Nasional Keslamatan pasien Rumah Sakit, Depkes RI 2008


Cara melakukan komunikasi efektif dengan tehnik SBAR & TBAK ?

Metode SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation)


1. Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan / dilaporkan
2. Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi ?
3. Assesment : Berbagai hasil penilaian klinis perawat
4. Recommendation : Apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan ?
Metode TBAK (Tulis Baca Konfirmasi)
5. Tulis intruksi : diterimanya informasi dicatatan terintegrasi berks rekam medis oleh penerima
informasi
6. Bacakan Kembali nama dan tanggal lahir pasien oleh petugas kesehatan penerima untuk verifikasi
7. Konfirmasi ulang kebenran nama dan tanggal lahir serta instruksi ataupun terapi pasien yang
dibacakan kembali oleh petugas kesehatan penerima pasien.

The joint Commission Jurnal On Quality Patient safety 2007


peran perawat dalam pelaksanaan kewaspadaan keamanan
obat tinggi

a) Mengecek apakah sudah ada daftar Obat High Alert dan panduan
penanganan Obat high Alert tersedia diruang rawat.
b) Memastikan Obat High Alert pasien diserahterima dari petugas farmasi
ditempel stiker “High Alert”
c) Memastikan obat elektrolit pekat tidak berada diruang rawat biasa
d) Memastikan ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat
harus menyimpan dilokasi dengan akses terbatas dan ada petugas yang
diberi wewenang, Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker “High
Alert”.

Nur salam (2007), Manajemen keperawatan


Contoh obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi
NORUM/LASA

 Kalium klorida 2 ml (lebih pekat)


 Kalium fosfat
 Ntrium klorida (lebih pekat dari 0,9%
 Magnesium sulfat 50% (Lebih pekat)

Komalawati, Veronica, (2010)


Jelaskan penerapan keslamatan operasi dengan menjamin sisi operasi
yang tepat, prosedur yang benar, dan pasien yang benar ?
Prosedur yang mengutamakan komunikasi aktif Proses utama pada protocol Universal :
untuk mencegah terjadinya :
 Kesalahan lokasi dan sisi prosedur  Penandaan lokasi operasi
 Kesalahan prosedur  Proses verifikasi pra-Operasi / prosedur invasive
 Prosedur pada pasien yang tidak tepat  Proses time out yang dilakukan sesaat sebelum
operasi / prosedur invasive dimulai

Peran perawat :
 Memastikan dokter melakukan penandaan lokasi operasi diruang rawat paling lambat
diruang persiapan kamar operasi dengan melibatkan pasien dengan menggunakan skin
marker / spidol 70
 Memastikan terlaksananya verifikasi pra operasi dan proses transfer antar uang
 Memandu pelaksanaan proses time out memakai ceklist.
Jelaskan upaya menurunkan resiko infeksi RS

Peran perawat

1. Melakukan kebersihan tangan sesuai 6 langkah dari who dan


5 moment
2. Menggunakan APD sesuai dengan indikasi
3. Menerapkan etika batuk

Suarli,.S dan Yanyan Bahtiar, 2009


Jelaskan cara melakukan kebersihan tangan ?

1. Basahi kedua telapak tangan dengan air, lalu ambil sabun usap dan gosok kedua tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan gosok sela-sela hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar
Sebutkan 5 waktu kebersihan tangan

1) Sebelum kontak dengan pasien


2) Sebelum tindakan septik
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan disekitar pasien
Jelaskan cara menerapkan etika batuk ?
 Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan
mulut dengan menggunakan tissue atau lengan baju setip kali merasakan
dorongan untuk batuk atau bersin-bersin.
 Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah
 Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat dengan sopan dan mengambil kesempatan untuk
pergi cuci tangan dikamar kecil terdekat atau menggunakan gel pembersih
tangan
 Langkah 4
Gunakan masker
Tuti sulastri (2010)
Macam-macam alat pelindung diri ?
 Topi (penutup kepala)
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat steril
 Sarung tangan
Melindungi tangan dari kontak dengan darah, cairan tubuh, secret, mukosa, ekskreta, benda yang
terkontaminasi
 Masker
Mencegah membrane mukosa petugas terkena kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh pasien,
mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung petugas yang mengandung mikroorganisme saat bicara,
batuk, bersin
 Baju kerja
melindungi petugas dari kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dapat mencemari baju
 Sepatu karet
melindungi kaki ptugas dari tumpahan / percikan darah, cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
kemungkinn kejatuhan alat kesehatan dan benda tajam
Nurussalam dan ninuk (2007)
Jelaskan upaya menurunkan cidera karena jatuh
Peran perawat

1) Melakukan penilaian awal resiko jatuh semua pasien rawat inap, rawat
jalan dan emergensi dengan ceklis
2) Penilaian ulang bila terjadi perubaha kondisi pasien atau pengobatan
3) Penilaian diulang etiap shift bila pasien beresiko tinggi jatuh
4) Melakukan intervensi / tatalaksana sesuai hasil penilaian
5) Melakukan tatalaksana bila pasien jatuh
6) Membuat laporan insiden keslamatan pasien
Bagaimana cara melakukan penilaian pasien dengan resiko jatuh
pada pasien anak, dewasa, dan lansia
Jelaskan peran perawat dalam pelaksanaan keslamatan pasien

1) Perawat mendorong dan menjamin implementasi program keslamatan pasien secara


terintegrasi
2) Perawat menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keslamatan
pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3) Perawat mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keslamatan pasien.
4) Perawat mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan
meningkatkan kinerja RS serta meningkatkan keslamatan pasien.
5) Perawat mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja RS
dan keslamatan pasien

WHO Patien Safety (2007)

Anda mungkin juga menyukai