MATERNITAS Neli Cantik
MATERNITAS Neli Cantik
30901602092
9
Tahap perkembangan
Tahap I :keluarga pemula (juga menuju pasangan menikah atau tahap pernikahan)
tahap II : keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30
bulan)
tahap III : keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6tahun)
tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13tahun).
Tahap V : keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 25tahun).
Tahap VI : keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir) yang meninggalkan rumah.
Tahap VII : orangtua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan).
Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk kepadaanggota
keluarga yang berusia lanjut atau pensiun) hingga pasanganyang sudah mengenalinya.
•
Definisi tugas perkembangan keluarga pada masa kehamilan
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode
tertentu dalam kehidupan individu ,pencapaian (tugas perkembangan) yang
sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas
selanjutnya,sedangkan kegagalan (pencapaian tugas-tugas perkembangan)
mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk
mencapai tugas perkembangan selanjutnya.
Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga
banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan
masa-masa sebelumnya.
Siapa saja yang berperan ?
• Belum ada kepastian menjadi orang tua karena usia terlalu muda
• Belum siap untuk mempunyai anak kembali karena ingin merawat anak yang
pertama
• Tingkat perkembangan yang mundur
• Tidak ada motivasi
• Cacat tubuh, tingkat kecerdasan rendah
Apa penyebab kelelahan pada kehamilan
Mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi selama masa kehamilan merupakan suatu hal yang
perlu diketahui oleh para ibu hamil. Diharapkan dengan demikian kehamilan yang sedang dijalani
bukan menjadi suatu hal yang menyiksa hari-hari ibu hamil, tapi menjadi sesuatu hal yang
menyenangkan.
Walaupun mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya ketika kehamilan memasuki
trimester ke dua, namun mual dan muntah patut diwaspadai. Mual dan muntah dapat
menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Trimester
pertama merupakan masa kritis di mana janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ
tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna dapat
mengalami kegagalan. Selain itu, janin juga beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah.
jika mual dan muntah ini terus berlanjut hingga usia kehamilan memasuki trimester
kedua, segera konsultasikan permasalahan ini dengan dokter.
Apakah materi konseling yang Diberikan
Berdasarkan hasil penelitian, bentuk praktik konseling pada ibu hamil di bidan praktik
swasta (BPS) dan puskesmas adalah
dengan memberikan penjelasan atau informasi pada ibu hamil. Metode pemberian
informasi ini dilakukan dengan cara komunikasi 2 arah antara bidan dengan ibu hamil.
Pada prakteknya pemberian informasi pada ibu hamil di BPS dan puskesmas agak
sedikit berbeda. Bidan praktik swasta (BPS) memberikan informasi lebih lengkap
dibandingkan dengan informasi yang diberikan oleh bidan di puskesmas. Informasi yang
diberikan pada trimester I atau pada kunjungan awal biasanya lebih banyak dari pada
kunjungan ulang.
Pada kunjungan ulang informasi yang diberikan hanya berdasarkan pada keluhan ibu
hamil. Bidan di BPS menyadari bahwa ibu hamil belum tentu mengetahui tentang
kehamilannya sehingga setiap ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya
diberikan informasi. Informasi yang diberikan pada ibu hamil oleh bidan di puskesmas
pada trimester awal ditekankan pada larangan-larangan selama hamil muda. Pada
kunjungan ulang, bidan memberikan informasi berdasarkan keluhan ibu hamil saja.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya keluhan tidak dijelaskan secara rinci oleh
bidan tetapi hanya sebatas pada cara mengatasi keluhan. Hal tersebut dirasakan
masih sangat kurang oleh ibu hamil.
Kehamilan dapat menimbulkan komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu
maupun bayi sehingga di dalam setiap kunjungan antenatal ibu hamil perlu
mendapatkan informasi-informasi penting tentang kehamilannya agar dapat
diidentifikasi sedini mungkin adanya komplikasi. Either7 mengatakan bahwa 170
jurnal kebijakan kesehatan indonesia, vol. 01, no. 3 september 2012 retno heru,
dkk.: Konseling ibu hamil pada bidan praktik swasta dan puskesmas identifikasi
komplikasi pada ibu hamil dapat dilakukan dengan konseling selama kehamilan.
Hal ini didukung oleh obermeyer8 yang mengatakan bahwa konseling yang
diberikan dalam bentuk informasi dapat membantu klien dalam mengenali resiko
yang ada dalam dirinya, meskipun pada pelaksanaannya belum sempurna, tetapi
pemberian informasi sebagai bentuk pelaksanaan konseling yang dilakukan di
BPS maupun puskesmas sudah cukup membantu ibu hamil dalam memahami
perubahan yang terjadi selama kehamilan dan kebutuhan dirinya.
ASKEP
Pengkajian
data umum penanggung jawab
nama : tn. C
jenis K : L
umur : 28 th
agama : islam
hubungan : suami
data umum pasien
nama : ny. B
jenis kelamin :P
umur : 26 th
agama : islam
Tahap perkembangan saat ini
keluarga tn c dan ny b menikah 2 tahun yg lalau mempunyai anak 1 umur 1 th
tahap perkembangan yg belum terpenuhi
suami pasien terlalu sibuk pulang petang
riwayat keluarga saat in
ipasien hamil ke dua usia kehamilan 12 minggu, pasien mengatakan mual muntah nafsu
makan turun
Riwayat keluarga sebelumnya
pasien tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan perawatan rumah sakit
Pemeriksaan fisik
bb: 60 kg,
td 100/70 mmhg,
n: 75x/menit,
rr: 0x/menit, suhu : 37c
Analisa data
DO: pasien mengatkan konjugtiva anemis
DS: pasien mengatakan mual,muntah dan nafsu makan turun, cepat lelah