Anda di halaman 1dari 16

Standar Pelayanan Minimal dan

Standar Prosedur Operasional


Administrasi Kebijakan Kesehatan
Kelompok 3
Nama Kelompok
1. Arifatul Nurlailia 101711535007
2. I’anatul Ulya Dewi 101711535013
3. Xindy Imey Pratiwi 101711535015
4. Sandi Aminulloh 101711535024
5. Acknes Leonita 101711535028
6. Eqia Arum Azzahro 101711535042
Standar Definisi, Tujuan, dan Ruang Lingkup SPM
Pelayanan
Minimal
Prinsip SPM

Tahap Penyusun SPM

Standar
Prosedur Definisi, Tujuan, dan Ruang Lingkup SPO
Operasional
Prinsip SPO

Tahap Penyusun SPO


Standar Pelayanan Minimal
• Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Standar
Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhal diperoleh setiap warga minimal.
• Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa Standar
Pelayanan Minimal atau disingkat dengan SPM merupakan ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara
minimal. Pelayanan dasar dimaksud adalah pelayanan public untuk
memenuhi kebutuhan dasar warga Negara.
• Menurut Buku Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM), Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat
SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal.
Tujuan Panduan dari pemerintahan pusat untuk
Standar daerah dalam memberikan pelayanan
Pelayanan esensial (Undang – Undang Nomor 23
Minimal Tahun 2014 Pasal 18 ayat 2)

Alat pemerintah pusat dalam memastikan


bahwa setiap WNI memperoleh pelayanan
esensial yang sama (Undang – Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 67f/68/70/73)

Alat Kontrol masyarakat atas


penyelenggaraan pemerintah daerah
(Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014
Pasal 72)
Tujuan Meningkatkan pemahaman yang holistic
Standar
/ menyeluruh dan terpadu dalam
Pelayanan
Minimal penerapan dan pencapaian SPM

Menyamakan pemahaman tentang


defisi operasional indikator kerja,
ukuran atau satuan, rujukan, dan target

Membangun komitmen dan tindak


lanjut untuk penerapan dan pencapaian
SPM
Tujuan Menyediakan panduan bagi pemerintah dalam
Standar melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan
Pelayanan pengendalan serta pengawasan dan pertanggung
Minimal jawaban, penyelenggaraan standard pelayanan
minimal

Membangun dasar dalam penentuan anggaran


kinerja berbasis menajemen kinerja

Mendorong transparasi dan partisipasi masyarakat


dala proses
Ruang Lingkup Standar
Pelayanan Minimal
Menurut Peraturan Menurut
Pemerintah Nomor Permendagri Nomor
65 Tahun 2005 pasal 6 Tahun 2016 Pasal 1
2 tentang Pedoman ayat 8 Tentang
Penyusunan dan Ruang Lingkup
Penerapan Standar Standar Pelayanana
Pelayanan Minimal Minimal
Prinsip – Prinsip SPM Menurut Peraturan Mentri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahap Penyusunan SPM
1. Menciptakan lingkungan yang menyadari perlunya mengukur
kinerja
2. Penyusunan indikator
3. Penerapan indikator
4. Review
5. Evaluasi dan ongoing monitoring
6. Pertimbangan-pertimbangan dalam memilih indikator
7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
indikator
8. Cara menetapkan threshold (target pencapaian) menurut Katz
dan Green
Definisi Standar Prosedur Operasional

Standar Prosedur Operasional (SPO) atau bisa


juga disebut dengan Standard Operating
Procedures (SOP) adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan administrasi
pemerintahan, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Tujuan dari Standar Prosedur Operasional yaitu
terdiri atas 15 tujuan
Ruang Lingkup Standar Prosedur Operasional

1. SOP berdasarkan sifat kegiatan : SOP Teknis


dan SOP Administratif
2. SOP berdasarkan cakupan dan besaran
kegiatan : SOP Makro dan SOP Mikro
3. SOP berdasarkan cakupan dan kelengkapan
kegiatan : SOP Final dan SOP Parsial
4. SOP berdasarkan cakupan dan jenis kegiatan :
SOP Generik dan SOP Spesifik
Prinsip Standar Prosedur Operasional menurut Peraturan
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Di Lingkungan Kementerian Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Prinsip Penyusunan SOP
1. Kemudahan dan Kejelasan
2. Efisiensi dan Efektifitas
3. Keselarasan
4. Keterukuran
5. Dinamis
6. Berorientasi pada Pengguna
7. Kepatuhan Hukum
8. Kepastian Hukum
Tahap Penyusunan Standar Prosedur
Operasional
Kesimpulan
The implementation of organizations and governments in the
health sector all require minimum service standards and standard
operating procedures to serve as a reference in determining and
achieving a performance result. Later the performance can be in
accordance with the needs of the community and can achieve the
desired values ​to improve the health status of the indonesian people.
The existence of minimum service standards and standard operating
procedures facilitates the implementation of performance and clarifies
the work targets to be carried out by all parties. For that in the
preparation and implementation of minimum service standards and
standard operating procedures must be in accordance with existing
and agreed terms. So that in the future the results of a performance
can be in accordance with what is desired.

Anda mungkin juga menyukai