Anda di halaman 1dari 22

Faktor Predisposisi

Pajanan terhadap zat Rhinitis alergi Malnutrisi


iritatif seperti asap
rokok dan minum-
minuman alkohol

Penggunaan suara yg Adanya refluks Keadaan menurunnya


berlebihan laringofaringeal, Perubahan suhu tiba- sistem imun/daya tahan
bronkitis & pneumonia tiba tubuh
Manifestasi Klinis
• Suara serak/hilang (afonia)
• Gejala lokal seperti suara parau. Karena ganguan
getaran serta ketegangan dalam pendekatan ketua
pita suara kanan dan kiri
• Sesak napas dan stridor
• Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan /
berbicara
• Gejala radang umum: demam, malaise
• Batuk kering yang lama kelamaan disertai dahak
kental
• Gejala common cold: bersin-bersin, nasal
congestion, nyeri kepala
• Obstruksi jalan napas apabila ada edema laring
Klasifikasi
01 Laringitis akut – Non Spesifik

02 Laringitis akut – Spesifik

03 Laringitis kronik – Non Spesifik

04 Laringitis kronik – Spesifik


LARINGITIS AKUT NON SPESIFIK
• Banyak pada anak
• Umumnya merupakan lanjutan dari rhinofaringitis (common cold)
• Dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas ( pd anak- anak).

1. Laringitis akut simpleks


2. Laringitis supraglotik akut (epiglotitis akut) :
• Etiologi: virus hemophilus influensa atau bakteri streptokokus, pneumokokus.
• selulitis pada epiglotis  edema berat  sesak
• sakit menelan  drolling.
3. Laringitis subglotik akut
4. Laringo trakheobronkitis
Place Your Picture Here

LARINGITIS AKUT NON


SPESIFIK

• Gejala dan tanda :


1. Demam , malaise
2. Suara serak sampai aphonia
3. Nyeri ketika menelan dan bicara
4. batuk kering, bisa berdahak kental

• Pemeriksaan :
1. Mukosa laring hiperemis,oedem supraglotis dan
subglotis
2. Harus dilakukan kultur dari throat swab
Place Your Picture Here

LARINGITIS AKUT
SPESIFIK

Laringitis difteri :
• Etiologi : Corynebacterium diphteriae
• Lanjutan dari faringitis difteri.
• Biasa terjadi pada anak anak usia >6thn tetapi dapat
juga pada dewasa.
• Ditularkan melalui droplet
• Dapat terjadi bentuk ringan pada anak anak yang telah
mendapat immunisasi.
LARINGITIS AKUT SPESIFIK
Diagnosis
1. Membran  mikroskopis  organisme (+)
2. Kultur

Gejala dan tanda :


• Masa inkubasi : 1-7 hari
• Rasa sakit ditenggorokan yang ringan, malaise, demam ringan dan tachicardia ringan.
• Membran putih kotor pd tonsil, dinding faring, laring
• Membran melekat kalau dilepas  berdarah
• Bila kena laring  suara serak, batuk, stridor  tanda2 sumbatan jalan nafas
• Servical lymphe node teraba  bull necked
• Exotoksin dari bakteri dapat menyerang otot jantung dan syaraf perifer.
Penyebab
• Laringitis akut yg tidak sembuh sempurna
• Iritasi kronik asap rokok & industri, alkohol
You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your
• Penggunaan suara yang tidak benar/berlebihan
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
• Penyakit kronik organPresentation
PowerPoint sekitar,thatrinosinusitis
is &
beautifully designed. You can simply
bronkitis kronikimpress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

LARINGITIS
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Gejala
KRONIK NON • Suara serak menetap
• Laringitis akut yang serangannya berulang.
SPESIFIK • Rasa tersangkut ditenggorokan  pasien
mendehem tanpa sekret.
• Gejala berlangsung beberapa minggu-bulan
• Pd pemeriksaan : mukosa hiperemis, tidak rata
dan menebal
You can simply impress your audience and
Laringitis tuberkulosa
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
• Jarang primer, perkontinuitatum,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
lesi di
beautifully designed. You can simply
pars respiratorius.
LARINGITIS
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
• Etiologi: Mycobacterium tuberculosis yang
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation

KRONIK SPESIFIK that is beautifully designed.


biasanya sekunder dari TBC paru

GRANULOMATOSIS KRONIK • Sering menetap walaupun TBC paru sudah

LARING sembuh oleh karena mukosa lengket


ketulang rawan dan vaskularisasi tidak
sebaik paru.
Place Your Picture Here

LARINGITIS KRONIK SPESIFIK


GRANULOMATOSIS KRONIK
LARING
Gambaran klinis (tergantung stadium)
• Stadium infiltrasi
• Stadium ulserasi
• Stadium perikondritis
• Stadium pembentukan tumor
Gejala klinis
• Tanda tanda infeksi kronis.
• Disfoni s/d afoni, rasa panas ditenggorok,
• Disfagia ringan sampai berat (berat telinga)
• Batuk >>,BB<<, difoni>>>, bau mulut & dahak(+)
• Tanda klinis : ulserasi & kehitaman (nekrotik), kadang disertai
limfadenopati coli.
LARINGITIS KRONIK SPESIFIK
GRANULOMATOSIS KRONIK LARING
Pemeriksaan
• Vocal cord posterior & interaritenoid  hiperemis, udem, exudat kuning.
• Epiglotis : udem & hiperemis
• Mukosa orofaring : pucat oleh karena anemia
• Kalau hal ini berlangsung lama  erosi pada 1 atau 2 vocal cord
•  Ulserasi berwarna kelabu (kotor), exudat (+)  vocal cord eperti “ mouse eaten” (mouse bite).
• Epiglotis berbentuk seperti “turban” atau “heart shaped”
• Aritenoid berbentuk seperti “club shaped”
• Vocal cord bisa jadi paralise oleh karena fiksasi sendi crycoaritenoid

Diagnosa
• Anamnesis ,gejala & pemeriksaan klinis
• Laboratorium : sputum, biopsi, gastris washing, tes BTA
• Foto thorax
• Laringoskopi direk / indirek
LARINGITIS KRONIK SPESIFIK

Laringitis luetika
• Jarang primer, perkontinuitatum, lesi di pars respiratorius.
• Etiologi ; Spirochete treponemapallidum, o.k sexual kontact & kehamilan. Bisa
kongenital, acquired sifilis

Gejala & tanda klinik


• Suara serak dan batuk yg kronik
• Disfagia (bila gumma terdapat dekat introitus esofagus)
• Pasien tidak merasakan nyeri, karena kuman ini juga menyerang saraf perifer
LARINGITIS KRONIK SPESIFIK
Gambaran klinis
• Mukosa epiglotis : difuse hiperemis
• Arytenoid & vocal cord bisa terganggu o.K perikondritis, fibrosis atau paralise
• Penyembuhan yg lambat pd fibrosis  infraglotis terjadi jaringan parut, stenosis, adhesi vocal cord,
aritenoid fixasi
• Bila guma pecah, maka ditemukan ulkus yg sangat dalam, bertepi dengan dasar yg keras,
berwarna merah tua serta mengeluarkan eksudat berwarna kekuningan. Ulkus ini tidak
menyebabkan nyeri dan menjalar sangat cepat.
Diagnosa
• Laringoskopi direk & biopsi
• Serologi test (RPR, VDRL, dan FTA ABS)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
• Disfonia
• Disfagia
• Odinofagia
• Nyeri tenggorokan
• Tenggorokan terasa gatal dan kering
• Globus faringeus (sensasi seperti ada benjolan di tenggorokan)
• Batuk kering kronis
• Sering berdehem
• Gejala dari Penyebab Laringitis
• Epiglotitis dan Croup
• Riwayat Penyakit Dahulu
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik

Etiologi Tanda

●       Edema atau eritema pada pita suara


Viral
●       Pembengkakan subglotis
●       Erosi dan nekrosis pada mukosa laring (jarang ditemukan)

●       Edema dan eritema pada laring


Bakterial ●       Sekresi purulen pada endolaringeal
●       Terdapat pseudomembran atau lapisan serosa
●       Terdapat ulserasi

●       Terdapat plak putih pada endolaringeal dan prilaringeal


Jamur ●       Terdapat jaringan granulasi
●       Terdapat ulserasi
●       Edema dan eritema pada laring
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
• Laringoskopi direk
• Radiologi
• Biopsi
• Penunjang untuk Laringitis akibat Refluks: pemeriksaaan esofagogastroskopi, pH monitoring, atau
manometri esofageal dapat dilakukan
DIAGNOSIS BANDING

01 Massa Pita Suara Bilateral


40% 80% 60% 50%

02 Pseudokista Laring

03 Hematoma Pita Suara

04 Keganasan
TATALAKSANA LARINGITIS AKUT
• Infeksi virus  self limiting.
• Bakteri  Antibiotik  Lini pertama yang dapat digunakan adalah golongan penisilin, seperti amoxicillin dan
penicillin V, jika resisten terhadap penisilin atau terdapat infeksi berulang maka kotrimoksazol dapat digunakan.
• Epiglotitis Akut  mempertahankan patensi jalan napas, Pasien diminta dalam posisi duduk, tidak berbaring, dan
pemeriksaan fisik yang dapat memperparah distress pernapasan diminimalisir, epiglotitis akut  antibiotik intravena,
kortikosteroid, dan nebulisasi epinefrin. Jika intubasi diperlukan, persiapkan kemungkinan krikotiroidotomi karena
intubasi umumnya sulit, Epiglotitis akut yang tidak mengganggu jalan napas  nebulisasi salin normal, kortikosteroid,
antibiotik intravena, atau nebulisasi dengan adrenalin.
• Croup  derajat ringan: steroid oral (dexamethasone atau prednison) dan derajat berat: nebulisasi epinefrin diikuti
dengan steroid.
• Laringitis Fungal  nystatin, ketoconazole oral, fluconazole, itraconazole, dan amfoterisin B intravena selama 3 – 4
minggu.
TATALAKSANA LARINGITIS KRONIK
Sebagian besar kasus laringitis kronik disebabkan oleh refluks.
• Mukoprotektan untuk melapisi lambung (Contoh: sukralfat)
• Menghindari makanan yang bersifat asam atau iritatif karena dapat meningkatkan produksi asam lambung, seperti makanan
berlemak, gorengan, kopi, teh, minuman berkafein, alkohol, coklat, dan mint
• Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, dan menghindari makan 3 – 4 jam sebelum tidur

Etio lain
• Penghambat pompa proton (PPI) secara tunggal atau bersamaan dengan antagonis reseptor H2  memperbaiki gejala
iritasi laring pada pasien dengan refluks laringofaringeal. Kombinasi dengan antagonis reseptor H2, terapi suara, atau
prosedur pembedahan juga dinilai dapat memperbaiki suara pada pasien dengan refluks laringofaringeal kronik.
• Laringitis kronik akibat paparan alergen  menghindari alergen, pemberian antihistamin, kortikosteroid nasal, dan mukolitik
seperti guaifenesin.
• Edema pada rongga Reinke  berhenti merokok dan pembedahan laring dengan menghilangkan bagian lamina propria
yang menebal
VOCAL HYGIENE
• Mengistirahatkan suara : Pasien dianjurkan untuk meminimalisasi penggunaan suara selama 48 jam sampai
1 minggu atau sampai ketika pasien tidak nyeri saat bersenandung. Penggunaan suara berlebihan seperti
berteriak, bernyanyi, atau berbisik sebaiknya dibatasi.
• Menjaga lubrikasi lokal dan hidrasi sistemik : Hal ini dapat dilakukan dengan mengunyah permen karet,
meningkatkan asupan cairan menjadi 250 mL per jam, dan membatasi asupan kafein. Kafein dinilai dapat
menyebabkan dehidrasi dan memperparah iritasi pada faringolaringeal.
• Perubahan gaya hidup : Gaya hidup yang diubah untuk menjaga kesehatan suara adalah mengurangi
asupan alkohol, berhenti merokok, dan mengatasi kondisi medis yang menjadi predisposisi penyakit
RUJUKAN
• Pasien dengan stridor atau terdapat kecurigaan obstruksi perlu segera mendapat tata laksana
emergensi yang adekuat. Pasien dengan gejala yang menetap selama lebih dari 2 – 3 minggu disarankan
untuk dirujuk ke spesialis THT.
• Apabila terdapat kecurigaan ke arah keganasan, riwayat pembedahan pada bagian leher, riwayat
radioterapi, riwayat intubasi endotrakeal, penurunan berat badan yang signifikan tanpa diketahui
penyebabnya, disfagia atau odinofagia, atau otalgia rujukan dapat dilakukan tanpa harus menunggu 2
minggu pengobatan.
Komplikasi Prognosis
• Suara serak kronis.
Laringitis akut biasanya bersifat ringan dan
• Penyebaran infeksi sistemik atau penyebaran
ke struktur sekitarnya dapat sembuh sendiri dalam 2 – 4 minggu.
• Stenosis laring akibat suprainfeksi akut dari
Akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat
situasi kronis dan akibatnya edema atau
stenosis akibat proses jangka panjang yang memperparah penyakit seperti komorbid
tidak ditangani
diabetes melitus yang dapat meningkatkan
• Pita suara dengan pertumbuhan reaktif yang
berlebihan dan kerusakan permanen pada risiko kebutuhan intervensi jalan napas
strukturnya dan fungsinya
• Transformasi menjadi kanker

Anda mungkin juga menyukai