• Pemeriksaan :
1. Mukosa laring hiperemis,oedem supraglotis dan
subglotis
2. Harus dilakukan kultur dari throat swab
Place Your Picture Here
LARINGITIS AKUT
SPESIFIK
Laringitis difteri :
• Etiologi : Corynebacterium diphteriae
• Lanjutan dari faringitis difteri.
• Biasa terjadi pada anak anak usia >6thn tetapi dapat
juga pada dewasa.
• Ditularkan melalui droplet
• Dapat terjadi bentuk ringan pada anak anak yang telah
mendapat immunisasi.
LARINGITIS AKUT SPESIFIK
Diagnosis
1. Membran mikroskopis organisme (+)
2. Kultur
LARINGITIS
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Gejala
KRONIK NON • Suara serak menetap
• Laringitis akut yang serangannya berulang.
SPESIFIK • Rasa tersangkut ditenggorokan pasien
mendehem tanpa sekret.
• Gejala berlangsung beberapa minggu-bulan
• Pd pemeriksaan : mukosa hiperemis, tidak rata
dan menebal
You can simply impress your audience and
Laringitis tuberkulosa
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
• Jarang primer, perkontinuitatum,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
lesi di
beautifully designed. You can simply
pars respiratorius.
LARINGITIS
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
• Etiologi: Mycobacterium tuberculosis yang
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
Diagnosa
• Anamnesis ,gejala & pemeriksaan klinis
• Laboratorium : sputum, biopsi, gastris washing, tes BTA
• Foto thorax
• Laringoskopi direk / indirek
LARINGITIS KRONIK SPESIFIK
Laringitis luetika
• Jarang primer, perkontinuitatum, lesi di pars respiratorius.
• Etiologi ; Spirochete treponemapallidum, o.k sexual kontact & kehamilan. Bisa
kongenital, acquired sifilis
Etiologi Tanda
02 Pseudokista Laring
04 Keganasan
TATALAKSANA LARINGITIS AKUT
• Infeksi virus self limiting.
• Bakteri Antibiotik Lini pertama yang dapat digunakan adalah golongan penisilin, seperti amoxicillin dan
penicillin V, jika resisten terhadap penisilin atau terdapat infeksi berulang maka kotrimoksazol dapat digunakan.
• Epiglotitis Akut mempertahankan patensi jalan napas, Pasien diminta dalam posisi duduk, tidak berbaring, dan
pemeriksaan fisik yang dapat memperparah distress pernapasan diminimalisir, epiglotitis akut antibiotik intravena,
kortikosteroid, dan nebulisasi epinefrin. Jika intubasi diperlukan, persiapkan kemungkinan krikotiroidotomi karena
intubasi umumnya sulit, Epiglotitis akut yang tidak mengganggu jalan napas nebulisasi salin normal, kortikosteroid,
antibiotik intravena, atau nebulisasi dengan adrenalin.
• Croup derajat ringan: steroid oral (dexamethasone atau prednison) dan derajat berat: nebulisasi epinefrin diikuti
dengan steroid.
• Laringitis Fungal nystatin, ketoconazole oral, fluconazole, itraconazole, dan amfoterisin B intravena selama 3 – 4
minggu.
TATALAKSANA LARINGITIS KRONIK
Sebagian besar kasus laringitis kronik disebabkan oleh refluks.
• Mukoprotektan untuk melapisi lambung (Contoh: sukralfat)
• Menghindari makanan yang bersifat asam atau iritatif karena dapat meningkatkan produksi asam lambung, seperti makanan
berlemak, gorengan, kopi, teh, minuman berkafein, alkohol, coklat, dan mint
• Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, dan menghindari makan 3 – 4 jam sebelum tidur
Etio lain
• Penghambat pompa proton (PPI) secara tunggal atau bersamaan dengan antagonis reseptor H2 memperbaiki gejala
iritasi laring pada pasien dengan refluks laringofaringeal. Kombinasi dengan antagonis reseptor H2, terapi suara, atau
prosedur pembedahan juga dinilai dapat memperbaiki suara pada pasien dengan refluks laringofaringeal kronik.
• Laringitis kronik akibat paparan alergen menghindari alergen, pemberian antihistamin, kortikosteroid nasal, dan mukolitik
seperti guaifenesin.
• Edema pada rongga Reinke berhenti merokok dan pembedahan laring dengan menghilangkan bagian lamina propria
yang menebal
VOCAL HYGIENE
• Mengistirahatkan suara : Pasien dianjurkan untuk meminimalisasi penggunaan suara selama 48 jam sampai
1 minggu atau sampai ketika pasien tidak nyeri saat bersenandung. Penggunaan suara berlebihan seperti
berteriak, bernyanyi, atau berbisik sebaiknya dibatasi.
• Menjaga lubrikasi lokal dan hidrasi sistemik : Hal ini dapat dilakukan dengan mengunyah permen karet,
meningkatkan asupan cairan menjadi 250 mL per jam, dan membatasi asupan kafein. Kafein dinilai dapat
menyebabkan dehidrasi dan memperparah iritasi pada faringolaringeal.
• Perubahan gaya hidup : Gaya hidup yang diubah untuk menjaga kesehatan suara adalah mengurangi
asupan alkohol, berhenti merokok, dan mengatasi kondisi medis yang menjadi predisposisi penyakit
RUJUKAN
• Pasien dengan stridor atau terdapat kecurigaan obstruksi perlu segera mendapat tata laksana
emergensi yang adekuat. Pasien dengan gejala yang menetap selama lebih dari 2 – 3 minggu disarankan
untuk dirujuk ke spesialis THT.
• Apabila terdapat kecurigaan ke arah keganasan, riwayat pembedahan pada bagian leher, riwayat
radioterapi, riwayat intubasi endotrakeal, penurunan berat badan yang signifikan tanpa diketahui
penyebabnya, disfagia atau odinofagia, atau otalgia rujukan dapat dilakukan tanpa harus menunggu 2
minggu pengobatan.
Komplikasi Prognosis
• Suara serak kronis.
Laringitis akut biasanya bersifat ringan dan
• Penyebaran infeksi sistemik atau penyebaran
ke struktur sekitarnya dapat sembuh sendiri dalam 2 – 4 minggu.
• Stenosis laring akibat suprainfeksi akut dari
Akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat
situasi kronis dan akibatnya edema atau
stenosis akibat proses jangka panjang yang memperparah penyakit seperti komorbid
tidak ditangani
diabetes melitus yang dapat meningkatkan
• Pita suara dengan pertumbuhan reaktif yang
berlebihan dan kerusakan permanen pada risiko kebutuhan intervensi jalan napas
strukturnya dan fungsinya
• Transformasi menjadi kanker