+
+ - SALAH 1 GABISA IKUT ARAH
1. Anamnesis kali ini beda ya guys ada RPS RPS dll tolong jangan sampek lupa point 1-
7 lalu point 27 lumayan nyumbang nilai!!!
2. Untuk pemeriksaan visus dan interpretasinya silahkan liat materi dr yulia mengenai
pemeriksaan visus ya guys.Btw ini borang dapet dari tutor dr wiwik ya beda sama
yang ada di materi dr yulia guys.Kalo ga punya materinya cariiii
3. Point 12-23 tolong apalin anatominya sama lecture mata dr yulia juga ya biar tau mau
ngecekmana
PEMERIKSAAN TAJAM PENGELIHATAN (PEMERIKSAAN FUNGSI MATA)
1. KARTU SNELLEN
- Mempersilahkan pasien duduk
- Dilakukan dengan / tanpa kacamata
- Diperiksa terpisah setiap mata , biasakan di mulai dari kanan
- Dilakukan pada jarak 5 atau 6 meter (mata tanpa akomodasi)
- Memposisikan Kartu snellen sejajar dengan mata
- Memastikan pencahayaan ruangan baik
- Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
- Mencuci tangan
- Menutup mata kiri pasien dengan cover glass lalu meminta pasien membaca huruf
dari yang besar
- Pembacaan harus baris demi baris, pastikan pasien membaca dengan benar dan
masuk baris berikut
- Angka di samping kanan baris terakhir yang dapat di baca pasien dengan benar
(misalnya 30). Di bandingkan jarak tempat duduk pasien (6 meter) merupakan
nilai visus pasien tsb. 6/30 (orang normal dapat melihat 30 meter, sedangkan
pasien hanya 6 metet)
- Lakukan pada mata sebaliknya
2. HITUNG JARI
- Lanjutan dari kartu snellen jika pasien tidak dapat membaca huruf terbesar pada
kartu >6/60
- Mempersilahkan pasien duduk
- Memastikan pencahayaan baik
- Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
- Mencuci tangan
- Menutup mata kiri dengan cover glass
- Pemeriksa berdiri di depan pasien sambil mengacungkan jari 1 – 5 jari
- Jika dapat menjawab dengan benar, pemeriksa mundur 1 meter dan seterusnya
sampai tidak bisa jawab.
- Lakukan pada mata sebaliknya
- HASIL : jika dapat menjawab sampai jarak 3 meter maka visus 3/60. Jika 1 meter
visus 1/60
3. LAMBAIAN TANGAN
- Lanjutan dari Hitung jari
- Mempersilahkan pasien duduk
- Memastikan pencahayaan baik
- Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
- Mencuci tangan
- Menutup mata kiri dengan cover glass
- Pemeriksa berdiri di depan pasien sambil melambaikan tangan secara acak (kiri ke
kanan) (atas ke bwh)
- Jika dapat menjawab arah lambaian , pemeriksa mundur 1 meter dan seterusnya
sampai tidak bisa jwb.
- Lakukan pada mata sebaliknya
- HASIL : jika dapat menjawab sampai jarak 3 meter maka visus 3/300, jika 1
meter visus 1/300
4. PROYEKSI SINAR
- Lanjutan dari LAMBAIAN TANGAN
- Mempersilahkan pasien duduk
- Melakukan di kamar yang gelap
- Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
- Mencuci tangan
- Menutup mata kiri dengan cover glass
- Pemeriksa berdiri di depan pasien sambil melambaikan senter ( kiri ke kanan)
(atas ke bwh)
- Lakukan pada mata sebelahnya
- HASIL : jika dapat melihat cahaya maka visus 1/∞, jika tidak dapat melihat maka
visus 0 atau buta
-
PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR (daerah sekitar mata)
- Pemeriksa harus mengetahui apa yang harus di cari dan gambaran mata normal
- Memberi salam , memperkenalkan diri, mempersilahkan duduk
- Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
- Mencuci tangan
- Pemeriksan duduk di depan pasien dengan jarak jangkauan tangan
- Mempersiapkan ruang yang agak gelap dan lampu senter yang cukup terang dan
terfokus
- Memeriksa dimulai dari mata kanan
- Melakukan pemeriksaan dari luar ke dalam (konjungtiva > lensa)
- Memeriksa kelopak mata (setiap point di lakukan kanan kiri)
o Kulit
o Tanda peradangan ( hiperemia, pembengkakkan)
o Tonjolan
o Kesimetrisan
o Lebar rima palpebra (apakah sama kanan kiri)
o Daerah pupil (apakah tidak tertutup palpebra pada keadaan ptosis)
o Silia dan margo palpebra (apakah silia tumbuh ke dalam)
o Memeriksa dengan loupe , akar bulu mata (apakah ada fluktuasi
keras/tidak)
o Membandingkan tekanan kedua mata
- Memeriksa konjungtiva bulbi ( meminta pasien melihat lurus)
o Melihat warnanya
o Apakah ada corakan pembuluh darah
o Apakah ada penonjolan atau pembengkakkan
o Amati warna skleranya
o Apakah ada penipisan atau kelainan lainnya
o Setelah itu lanjutkan pada konjungtiva tarsal (pemeriksaan sama)
- Memeriksa palpebra inferior
o Meminta pasien melirik ke atas, tangan kiri menekan kulit kelopak bwh
pasien ke bwh
o Tangan kanan dengan lampu senter, amatilah warna, permukaan, tonjolan
- Memeriksa konjungtiva palpebra superior
o Meminta pasien melirik ke bwh, balikkan kelopak mata pasien, amati dan
kembalikan
- Memeriksa kornea pasien
o Kejernihannya, bentukknya , ukurannya, kecembungannya
- Memeriksa bilik mata depan
o Cahaya di arahkan dari depan maupun samping
o Amati ukurannya, kejernihannya, ada tidaknya darah, pus , dll
- Memeriksa refleks pupil
o Langsung : jatuhkan sinar di mata kanan dan amati
o Tidak langsung : jatuhkan sinar di mata kiri dan amati mata kanan
- Memeriksa Iris
o Bentuk, warna dan corak
o Apakah bentuk pupil bulat
o Kelainan bentuk iris ( koloboma, sineksia anterior / posterior
- Memeriksa lensa
o Penyinaran terfokus tajam dengan arah lebih mendekati sumbu mata
o Pupil di lebarkan bila tidak ada kontra indikasi
o Memeriksa letak dan kejernihan
o Apabila ada kekeruhan tentukan letak dan derajatnya
- Palpasi
o Pemeriksaan paling mudah tanpa alat bantu
o Memberi salam , memperkenalkan diri, mempersilahkan duduk
o Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
o Mencuci tangan
o Pemeriksaa di depan pasien dalam posisi berdiri
o Meminta pasien melirik ke bawah dan palpasi kelopak mata kanan atas
o Lakukan sebaliknya
o HASIL : bila di bwh normanl disebut N-, bila di atas normal disebut N+
- Tonometri Schiotz (TS)
o Dinilai secara tidak langsung dengan teknik melihat daya tekan alat pada
kornea
o Memberi salam , memperkenalkan diri, mempersilahkan duduk
o Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
o Mempersiapkan alat dan bahan
o Mencuci tangan
o Pasien di persilahkan berbaring
o Memberikan anastesi topikal / pantokain 0,5% pada ke dua mata
o Menyiapkan alat dengan beban awal 5,5 gram
o Meminta pasien memfokuskan mata pada 1 titik di langit langit kemudian
meletakkan TS pada kornea mata kanan
o Baca angka yang di tujukan pada skala kemudian plot dalam tabel untuk
mendapatkan nilai tekanan bola mata
o Bila skala tidak terbaca ganti beban yang lebih berat yaitu 10 gram
o Lakukan sebaliknya
o Angka skala yang di tunjuk dapat dilihat nilainya dalam tabel untuk
mengetahui kesamaan tekanan dalam mmHg. Transformasi pembacaan
skala tonometer ke dalam tabel akan menunjukan tekanan bola mata dalam
mmHg.
PEMERIKSAAN FUNDUSKOPI
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
Alat dan bahan:
1. Oftalmoskop
2. Papan placido
3. Senter
4. Kasa dan kapas
I. Fundus refleks :
1. Mata penderita ditetesi dulu dengan midriatikum dan dibiarkan selama 5 menit
didalam kamar gelap.
2. Pemeriksa dan penderita didalam kamar gelap di samping meja dan lampu pijar
pada jarak kurang lebih 50 cm.
3. Sinar yang datang dari lampu dipantulan oleh cermin datar atau cekung, masuk ke
pupil penderita.
4. Pemeriksa menilai kejernihan : cornea, COA, lensa dan corpus vitreum (media
-refrakta ).
Apabila media refrakta jernih, maka dari jauh saja pemeriksa dapat melihat refleksi
fundus yang berwarna merah jingga cemerlang.
Alat :
1. Oftalmoskop
2. Dilator (tropicamide / midriacyl 0,5%-1%)
Persiapan klien :
1. Beri klien penjelasan tentang teknik pemeriksaa
2. Bila klien dating sendiri atau dengan mengendarai kendaraan sendiri,
informasikan bahwa obat yang diteteskan akan berdampak silau karena
pupil mata midriasis
Persiapan lingkungan :
Klien ditempatkan pada kamar yang gelap
Penderita duduk dalam kamar gelap.
Pemeriksa dengan Oftalmoskop berdiri disamping penderita
Bila kita akan memeriksa fundus secara ideal maka sebaiknya pupil dilebarkan
dulu.
Bila mata kanan penderita akan diperiksa, maka pemeriksa memegang
opthalmoscope dengan tangan kanan dan melihat fundus mata dengan mata
kanan pula, kecuali bila memeriksa pasien dalam keadaan tidur dapat
dilakukan dari atas
Oftalmoskop didekatkan pada mata pasien dan roda fokus oftalmoskop
diputar, sehingga roda lensa menunjukkan ngka mendekati nol
fokuskan pandangan pada retina yang nampak
ikuti pembuluh darah yang ada ke yang lebih besar
setelah ditemukan papil n ii warnanya lebih kuning
Mata pasien diminta melihat sumber cahaya oftalmoskop yang dipegang
pemeriksa, dan pemeriksa dapat melihat keadaan makula lutea pasien
Dilakukan pemeriksaan pada seluruh bagian retina
Pemeriksa memperhatikan :
- papila N II : adakah papil oedema, papil atrofi
- pembuluh darah retina : rasio arteri vena, mikroaneurisma
- retina : perdarahan, edema
- macula lutea : edema (Kata dr. Yulia, ganyari ini gapapa, takut toxic
soalnya)
Anda mungkin perlu mengurangi intensitas pancaran cahayanya untuk membuat
pemeriksaan anda terasa lebih nyaman bagi pasien, menghindari hippus (spasme
pupil) dan memperbaiki hasil pengamatan anda.
III. Pemeriksaan Lapang Pandang.
Metode konfrontasi
Nilai penonjolan mata normal 12-20 mm, dengan beda antara kedua mata tidak
melebihi 2 mm menyatakan jarak anterior kornea dengan tepi lateral orbita
ASPEK YANG DINILAI :
1. Sapa
2. Persetujuan
3. Anamnesis
- cuci tangan juga ya, tp gausah pake handscoen
4. Pemeriksaan fundus reflex
- matiin lampu jangan lupa
- tetesin midriatikum, bilang ke pasien bikin kabur pandangan sampe +/- 4
jam & silau
- pake oftalmoskop, jangan lupa di geser dulu yang bulet2nya kalo dia mines
(merah), plus (hitam)
- dilihat ke bola mata dari jarak 30 cm
- yang diliat cuma ada warna orange dimatanya/ engga. Normalnya iya, kalo
abu2 atau kaya butek gt katarak
5. Pemerikaan funduskopi
- funduskopi itu lanjutan fundus refleks, nanti lama2 semakin dideketin
oftalmoskopnya. Mata kanan pasien sm mata kanan pemeriksa, sebaliknya
juga gitu
- diputer dulu oftalnya sesuai mines/ plus nya
- dilihat dekat ke retinanya, ikuti pembuluh darah yang kelihatan
Pemeriksa memperhatikan :
CRITICAL POINT :