Anda di halaman 1dari 7

1.

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


 Keluhan Utama?
 Lokasi?
 Sejak kapan?
 Kronologi?
 Kualitas? Merah keseluruhan/sebagian?
 Kuantitas? Seberapa sering merah?
 Faktorn memperberat? Merah saat sedang apa?
 Faktor memperingan? Membaik saat apa?
 Keluhan lain?

 Penglihatan kabur? Mendadak/tidak? Berbayang? Berkabut?

 Mata nyeri?

 Mata gatal/mengganjal?

 Ada sekret mata?

 Mata berair/nerocos?

 Silau?

 Higienitas?

 Make up mata? Kontak lens?

2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


 Keluhan serupa?
 Riw. HT? Sejak kapan? Berobat ga?
 Riw. DM? Sejak kapan? Berobat ga?
 Riw. Jantung
 Riw. Operasi mata
 Riw. Trauma mata
 Riw. Nyeri sendi?

RPK
RPSosEk
b. Pemeriksaan segmen anterior
Alat dan bahan: Senter

1. Rima Orbita
Melakukan palpasi pada rima orbita, dinilai apakah ada krepitasi atau tidak.

2. Supercilia
Melakukan inspeksi pada supercilia (alis mata), dinilai apakah ada madarosis atau
tidak.

3. Palpebrae
- Meminta pasien untuk menutup mata, dinilai apakah ada lagoftalmus atau
tidak.
- Meminta pasien untuk membuka mata, dinilai apakah ada blefaroptosis atau
tidak.

4. Cilia
Melakukan inspeksi pada cilia, dinilai apakah ada madarosis, trikiasis, distikiasis

5. Margo Palpebra
- Meminta pasien untuk membuka kedua mata.
- Melakukan inspeksi pada margo palpebra, dinilai apakah ada entropion,
ektropion

6. Hirschberg Test
 Sentolop disinarkan setinggi mata pasien, sebagai sinar fiksasi
 Sentolop terletak 30 cm dari pasien
 Refleks sinar pada mata fiksasi diletakkan di tengah pupil
 Dilihat letak refleks sinar pada kornea mata yang lain
- Normal : refleks kornea di tengah pupil
- Bola mata yang berdeviasi bila :
- 5-6⁰ : Refleks cahaya pada mata lebih dekat pertengahan pupil
- 12-15⁰ : Refleks cahaya pada mata pada tepi pupil
- 25⁰ : Refleks cahaya pada mata antara pinggir pupil dan limbus
- 45-60⁰ : Refleks cahaya pada mata pada pinggir limbus
7. Pemeriksaan Gerak Bola Mata
o Untuk memeriksa fungsi gerak otot penggerak mata
o Dilihat kemampuan pergerakan otot pada posisi yang dibuat untuk
mendapatkan nilai kemampuan pergerakkan otot, dengan meminta pasien
mengikuti gerakan jari
o Duduk saling berhadapan antara pemeriksaan dan yang diperiksa
o Meminta pasien untuk melihat ke jari tangan pemeriksa dan mengikuti arah
gerakan jari tangan pemeriksa sesuai 8 arah mata angin dan selalu kembali ke
tengah.
o Menilai apakah ada kelainan pada gerak bola mata.

8. Konjungtiva Bulbi
- Melakukan inspeksi pada konjungtiva bulbi apakah ada injeksi konjungtiva,
injeksi silier, jaringan fibrovaskuler, benda asing

9. Konjungtiva Palpebrae Inferior


- pemeriksa berada di depan yang diperiksa
- Meminta pasien untuk melirik ke atas.
- Pemeriksa menarik palpebrae inferior ke bawah.
- Melakukan inspeksi pada konjungtiva palpebrae inferior, dinilai apakah ada
sekret, anemis , massa, papil , folikel , benda asing.

10. Konjungtiva Palpebrae Superior


- Untuk memeriksa konjungtiva palpebrae superior, pemeriksa harus melakukan
eversi (pembalikan) pada palpebrae superior.
- senter di depan pasien + ophthalmic loupe
- pasien melirik ke bawah, pemeriksa di depan
- letakkan jari telunjuk pada sulcus palpebra superior
- letakkan ibu jari pada orifisium kel meibom
- geser palpebra superior dengan jari telunjuk ke inferior
- eversi palpebra superior sehingga konjungtiva palpebra superior dan konjungtiva
forniks superior terpapar
- Melakukan inspeksi menggunakan senter pada konjungtiva palpebre superior,
dinilai apakah ada papil , folikel , massa atau benda asing

11. Sklera
Melakukan inspeksi menggunakan senter pada sklera, dinilai apakah ada ikterik

12. Kornea
- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan (sudut
0ᵒ), inspeksi dan nilai ada infiltrat atau tidak.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari sudut 45ᵒ,
inspeksi dan nilai ada keratik presipitat atau tidak.
- Pemeriksa meminta pasien untuk sedikit menunduk dan mata tetap terbuka
lebar, kemudian pemeriksa berada di samping pasien dan mengarahkan senter
dari samping (sudut 90ᵒ), inspeksi dan nilai apakah ada keratoconus ,
keratoglobus.

13. Bilik Mata Depan


- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada didepan pasien,
- senter diarahkan dari samping mata pasien (sudut 90ᵒ) , inspeksi dan nilai jika
iris tersinari semua maka interpretasi kedalaman bilik mata depan : dalam,
- namun jika iris tidak tersinari semua maka interpretasi kedalaman bilik mata
depan : dangkal.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari sudut 45ᵒ ke
arah nasal, inspeksi dan nilai ada tyndall effect
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan (sudut
0ᵒ), inspeksi dan nilai apakah ada hipopion, hifema

14. Iris
- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan,
inspeksi dan nilai bagaimana warna iris, kripte, nodul, sinekhia

15. Pupil
- Untuk melihat refleks miosis pupil akibat suatu penyinaran pada mata, baik reaksi
penyinaran langsung pada mata yang bersangkutan atau refleks tidak langsung pada
mata yang lainnya
- Menggunakan pen light
- Mata pasien fiksasi pada jarak tertentu
- Berikan objek yang bisa di lihat dan dikenali ( Gambar atau benda )
- Sumber cahaya haruslah terang dan mudah di manipulasi
- Observasi general pupil : bentuk, ukuran, lokasi, warna iris, kelainan bawaan ,
dan kelainan lain.
- Rangsangan cahaya diberikan 2-5 detik.
- Refleks pupil langsung ( Unconsensual) :
Respon pupil langsung di nilai ketika diberikan cahaya yang terang , pupil
akan miosis ( mengecil ). Dilakukan pada masing-masing mata
Pada refleks langsung (+) atau normal berarti terdapat visus dan motorik saraf
III berfungsi baik
- Refleks pupil tidak langsung ( consensual ) :
Dinilai bila cahaya diberikan pada salah satu mata , diusahakan sinar tidal
masuk pada mata yang lain,
Dilihat keadaan pupil mata yang tidak disinari apakah terjadi miosis
(mengecil) pada saat penyinaran mata sebelahnya
16. Lensa
- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan (0ᵒ),
inspeksi dan nilai apakah lensa jernih atau terdapat kekeruhan.
- Tes bayangan iris
o Untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa
o Menggunakan Lampu sentolop, loupe
o Sentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45⁰ dengan
dataran iris
o Dengan loupe dilihat bayanagn iris pada lensa yang keruh
o Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap
pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya ( belum sampai ke depan), ini
terjadi pada katarak imatur, keadaan ini disebut shadow test (+)
o Bila bayangan iris pada lensa terlihat kecil dan letaknya dkat terhadap
pupil berarti lensa sudah keruh seluruhnya (sampai kapsul anterior lensa),
ini terjadi pada katarak matur, keadaan ini disebut shadow test (-)

Anda mungkin juga menyukai