Anda di halaman 1dari 9

SL2.

11 ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN MATA SEGMEN ANTERIOR


26
III.9 ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR
ANAMNESIS &
PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR MATA

a. Anamnesis

Pertama sebelum melakukan anamensis, yang perlu ditanyakan adalah identitas


pasien secara lengkap, yaitu meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal,
status pernikahan, agama dan ras. Seperti prosedur pemeriksaan klinis pada
umumnya, anamnesis menggunakan Fundamental Four dan Sacred Seven.
Pertanyaan pada Foundamenal Four yaitu menggali :
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Riwayat penyakit sekarang (RPS) meliputi keluhan utama dan anamensis
lanjutan. Keluhan utama adalah keluhan yang membuat pasien datang ke
tempat pelayanan kesehatan untuk mencari pertolongan. Setelah
menanyakan keluhan utama dilanjutkan dengan anamnesis untuk
menanyakan 7 hal (Sacred Seven), yaitu :
a. Lokasi
b. Onset/awitan dan kronologis
c. Kuantitas keluhan
d. Faktor-faktor yang memperberat keluhan
e. Faktor-faktor yang memperingan keluhan
f. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama

2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)


Menanyakan kepada pasien apakah pernah sakit serupa sebelumnya. Mencari
penyakit yang relevan dengan penyakit sekarang dan riwayat penyakit
kronik.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Menanyakan untuk mencari adakah penyakit yang sekarang diderita
berkaitan dengan riwayat sakit pada keluarga, baik itu yang bersifat
diturunkan maupun ditularkan.

4. Riwayat Sosial dan Ekonomi


Menanyakan status sosial pasien seperti pendidikan, pekerjaan, pernikahan,
kebiasaan pasien, aktivitas seksual, sumber keuangan, asuransi kesehatan
dan kepercayaan.
b. Pemeriksaan segmen
anterior Alat dan bahan:
Senter

1. Rima Orbita
Melakukan palpasi pada rima orbita, dinilai apakah ada krepitasi atau tidak.

2. Supercilia
Melakukan inspeksi pada supercilia (alis mata), dinilai apakah ada madarosis
atau tidak.

3. Palpebrae
- Meminta pasien untuk menutup mata, dinilai apakah ada lagoftalmus
atau tidak.
- Meminta pasien untuk membuka mata, dinilai apakah ada blefaroptosis
atau tidak.

4. Cilia
Melakukan inspeksi pada cilia, dinilai apakah ada madarosis, trikiasis,
distikiasis

5. Margo Palpebra
- Meminta pasien untuk membuka kedua mata.
- Melakukan inspeksi pada margo palpebra, dinilai apakah ada entropion,
ektropion

6. Hirschberg Test
● Sentolop disinarkan setinggi mata pasien, sebagai sinar fiksasi
● Sentolop terletak 30 cm dari pasien
● Refleks sinar pada mata fiksasi diletakkan di tengah pupil
● Dilihat letak refleks sinar pada kornea mata yang lain
- Normal : refleks kornea di tengah pupil
- Bola mata yang berdeviasi bila :
- 5-6⁰ : Refleks cahaya pada mata lebih dekat pertengahan pupil
- 12-15⁰ : Refleks cahaya pada mata pada tepi pupil
- 25⁰ : Refleks cahaya pada mata antara pinggir pupil dan limbus
- 45-60⁰ : Refleks cahaya pada mata pada pinggir limbus
7. Pemeriksaan Gerak Bola Mata
o Untuk memeriksa fungsi gerak otot penggerak mata
o Dilihat kemampuan pergerakan otot pada posisi yang dibuat untuk
mendapatkan nilai kemampuan pergerakkan otot, dengan meminta pasien
mengikuti gerakan jari
o Duduk saling berhadapan antara pemeriksaan dan yang diperiksa
o Meminta pasien untuk melihat ke jari tangan pemeriksa dan mengikuti
arah gerakan jari tangan pemeriksa sesuai 8 arah mata angin dan selalu
kembali ke tengah.
o Menilai apakah ada kelainan pada gerak bola mata.

8. Konjungtiva Bulbi
- Melakukan inspeksi pada konjungtiva bulbi apakah ada
injeksi konjungtiva, injeksi silier, jaringan fibrovaskuler, benda asing

9. Konjungtiva Palpebrae Inferior


- pemeriksa berada di depan yang diperiksa
- Meminta pasien untuk melirik ke atas.
- Pemeriksa menarik palpebrae inferior ke bawah.
- Melakukan inspeksi pada konjungtiva palpebrae inferior, dinilai apakah
ada sekret, anemis , massa, papil , folikel , benda asing.

10. Konjungtiva Palpebrae Superior


- Untuk memeriksa konjungtiva palpebrae superior, pemeriksa harus
melakukan eversi (pembalikan) pada palpebrae superior.
- senter di depan pasien + ophthalmic loupe
- pasien melirik ke bawah, pemeriksa di depan
- letakkan jari telunjuk pada sulcus palpebra superior
- letakkan ibu jari pada orifisium kel meibom
- geser palpebra superior dengan jari telunjuk ke inferior
- eversi palpebra superior sehingga konjungtiva palpebra superior dan
konjungtiva forniks superior terpapar
- Melakukan inspeksi menggunakan senter pada konjungtiva palpebre
superior, dinilai apakah ada papil , folikel , massa atau benda asing

11. Sklera
Melakukan inspeksi menggunakan senter pada sklera, dinilai apakah ada
ikterik

12. Kornea
- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan
(sudut 0ᵒ), inspeksi dan nilai ada infiltrat atau tidak.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari sudut 45ᵒ,
inspeksi dan nilai ada keratik presipitat atau tidak.
- Pemeriksa meminta pasien untuk sedikit menunduk dan mata tetap
terbuka lebar, kemudian pemeriksa berada di samping pasien dan
mengarahkan senter dari samping (sudut 90ᵒ), inspeksi dan nilai apakah
ada keratoconus , keratoglobus.

13. Bilik Mata Depan


- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada didepan pasien,
- senter diarahkan dari samping mata pasien (sudut 90ᵒ) , inspeksi dan
nilai jika iris tersinari semua maka interpretasi kedalaman bilik mata
depan : dalam,
- namun jika iris tidak tersinari semua maka interpretasi kedalaman bilik
mata depan : dangkal.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari sudut
45ᵒ ke arah nasal, inspeksi dan nilai ada tyndall effect
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan
(sudut 0ᵒ), inspeksi dan nilai apakah ada hipopion, hifema

14. Iris
- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan,
inspeksi dan nilai bagaimana warna iris, kripte, nodul, sinekhia

15. Pupil
- Untuk melihat refleks miosis pupil akibat suatu penyinaran pada mata, baik
reaksi penyinaran langsung pada mata yang bersangkutan atau refleks tidak
langsung pada mata yang lainnya
- Menggunakan pen light
- Mata pasien fiksasi pada jarak tertentu
- Berikan objek yang bisa di lihat dan dikenali ( Gambar atau benda )
- Sumber cahaya haruslah terang dan mudah di manipulasi
- Observasi general pupil : bentuk, ukuran, lokasi, warna iris, kelainan
bawaan , dan kelainan lain.
- Rangsangan cahaya diberikan 2-5 detik.
- Refleks pupil langsung ( Unconsensual) :
Respon pupil langsung di nilai ketika diberikan cahaya yang terang ,
pupil akan miosis ( mengecil ). Dilakukan pada masing-masing mata
Pada refleks langsung (+) atau normal berarti terdapat visus dan motorik
saraf III berfungsi baik
- Refleks pupil tidak langsung ( consensual ) :
Dinilai bila cahaya diberikan pada salah satu mata , diusahakan sinar
tidal masuk pada mata yang lain,
Dilihat keadaan pupil mata yang tidak disinari apakah terjadi miosis
(mengecil) pada saat penyinaran mata sebelahnya
16. Lensa
- Meminta pasien untuk melihat lurus ke depan.
- Pemeriksa berada di depan pasien dan mengarahkan senter dari depan
(0ᵒ), inspeksi dan nilai apakah lensa jernih atau terdapat kekeruhan.
- Tes bayangan iris
o Untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa
o Menggunakan Lampu sentolop, loupe
o Sentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45⁰ dengan
dataran iris
o Dengan loupe dilihat bayanagn iris pada lensa yang keruh
o Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh
terhadap pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya ( belum sampai
ke depan), ini terjadi pada katarak imatur, keadaan ini disebut
shadow test (+)
o Bila bayangan iris pada lensa terlihat kecil dan letaknya dkat
terhadap pupil berarti lensa sudah keruh seluruhnya (sampai kapsul
anterior lensa), ini terjadi pada katarak matur, keadaan ini disebut
shadow test (-)
PUSTAKA

Leibowitz HM., JacobsDH., 2000. The Red Eye. N.Engl.J.


Med. 3;343(5):345-51
Cronau,H., Reddy R.K.,Mauger, T.,, 2010. Diagnosis And Management Of
Red EyeIn Primary Care, American Family Physician, 81(2): 137-144

Anda mungkin juga menyukai