MUTU
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETIKA JURUSAN GIZI 2020
• Kegiatan pengendalian mutu mencakup
kegiatan menginterpretasikan dan
mengimplementasikan rencana mutu.
Rangkaian kegiatan ini terdiri dari pengujian
pada saat sebelum dan sesudah proses produksi
yang dimaksudkan untuk memastikan
kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu.
• Pengendalian mutu pada dasarnya adalah
menganalisa dan mengenali penyebab
keragaman produk dan kemudian melakukan
tindakan perbaikan terhadap proses produksi
Pengendalian Mutu agar dicapai produk yang bermutu baik dan
seragam
Konsep Pengendalian • Konsep pengendalian mutu tercipta untuk
mengatasi penyimpangan mutu pada produk
Mutu Pangan sehingga tetap dapat menghasilkan komoditas
dengan kualitas atau mutu yang
Your Logokompetitif
or Name Here baik
2
dipasar lokal atau global.
Maksud dan Tujuan Pengendalian Mutu
Membantu dalam Memelihara dan Meneliti cacat yang Melaksanakan Mengoperasikan lab
membangun mengkalibrasi terjadi dan pengendalian mutu Uji untuk uji dan
pengendalian mutu peralatan membantu terhadap bahan yang analisa
pada berbagai titik pengendalian proses memecahkan diterima
dalam proses masalah mutu selama
produksi produksi
Objek Pengendalian :
1. Pemeriksaan atas
kualitas bahan Manusia/Pekerja Peralatan
baku Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan Pemeriksaan yang
ataskualitas dilakukan degan alat
produk dalam
proses
3. Pemeriksaan atas
kualitas produk
jadi Your Logo or Name Here 7
Lanjutan..
There is an opportunity for success
Teknik /Metode
Action DO
Mencegah terjadinya problem yang
Melaksanakan sepenuhnya
serupa dengan teknik standarisasi dan
memecahkan masalah-masalah yang rencana tindakan penanggulan
masih ada yang akan dilaksanakan
Check
Memeriksa hasil-hasil
yang diperoleh
• Suatu diagram sebab akibat (cause and effect diagram) terdiri dari garis dan simbol yang menggambarkan suatu
hubungan bermakna antara suatu akibat dengan penyebab-penyebabnya. Diagram sebab akibat sering disebut pula
diagram tulang ikan (fish bone diagram) karena bentuk akhirnya. Diagram ini berguna untuk :
1. Menganalisa kondisi-kondisi actual dalam rangka perbaikan mutu produk, mengefisiensikan penggunan sumber daya
dan pengurangan biaya.
2. Mengeliminsi kondisi-kondisi yang menyebabkan cacatnya produk dan keluhan konsumen
3. Melakukan standarisasi operasi.
• Pengajaran dan pelatihan personal dalam kegiatan pengambilan keputusan dan tindakan pembetulanSuatu diagram
sebab akibat terdiri dari suatu karakteristik mutu yang perlu diperbaiki sebagai “akibat” dan faktor-faktor penyebabnya
yang terbagi menjadi penyebab-penyebab utama. Biasanya yang menjadi penyebab utama adalah metode kerja, bahan,
peralatan, pekerja dan lingkungan. Setiap penyebab utama terbagi lagi menjadi penyebab-penyebab minor, misalnya
penyebab utama peraltan terdiri dari penyebab minor umur alat, jumlah, kapasitas dan sebagainya.
• Ada tiga tipe diagram sebab akibat yaitu tipe pencacahan penyebab (cause enumeration), analisa dispersi
(dispersion-analysis) dan analisa proses (process analysis). Diagram analisis dispersi bentuk akhirnya sama dengan
tipe pencacahan penyebab hanya berbeda pendekatan dalam membuatnya yaitu menglengkapi suatu penyebab utama
terlebih dahulu baru dilanjutkan ke penyebab utama yang lain. Untuk tipe analisis proses disusun seperti diagram alir
dimana setiap langkah dalam proses merupakan penyebab utama.
1. Membentuk suatu kelompok yang memahami benar permasalahan yang akan dipecahkan.
2. Mengidentifikasi masalah mutu yang akan diperbaiki dan ditulis pada back bone atau tulang belakang.
3. Menuliskan penyebab-penyebab utama masalah mutu tersebut diatas atau dibawah back bone dengan penunjuk
anak panah mengarah ke back bone.
4. Mengidentifikasi penyebab-penyebab minor dengan teknik curah pikir (brainsforming) untuk memunculkan ide-ide
kelompok. Hal yang perlu diingat bahwa setiap anggota setiap anggota harus berpartisipasi memberikan ide, yang
terpenting adalah banyaknya ide bukan mutunya, tidak boleh mengkritik suatu ide dan memfokuskan pada
penyelesaian masalah dan bukan saling menyalahkan.
5. Menuliskan penyebab-penyebab minor untuk setiap penyebab utama.
6. Membiarkan ide-ide tersebut setidaknya sehari kemudian melakukan curah piker lagi. Bila tidak ada ide maka bisa
dihentikan.
7. Melakukan evaluasi diagram pada waktu terpisah. Setiap anggota kelompok memilih penyebab minor yang paling
mengena (bisa lebih dari satu).
8. Menentukan tindakan pemecahan untuk memperbaiki proses serta mengimplementasikan.