Dosen Pembimbing :
dr. Emil Akmal,Sp. BP-RE (K)
Oleh :
1. Ummi Kalsum Harahap (150100038)
2. Patimah Pulungan (150100042)
3. Krisda Oktaviani M (150100044)
4. Leonardo Petrus S (150100066)
5. Novia Nasution (150100159)
6. Dila Sedana (150100191)
Definisi
Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh trauma panas atau
trauma dingin (frost bite). Penyebabnya adalah api, air panas, listrik, kimia, radiasi dan
1
Epidemiologi
Data yang diperoleh dari WHO menyebutkan bahwa wanita di wilayah Asia Tenggara
memiliki angka kejadian luka bakar yang tertinggi, 27% dari angka keseluruhan secara
2
Etiologi
• Suhu
• Flame:
• Uap panas
• Aliran Listrik
• Zat Kimia
3
Derajat Luka Bakar
• Derajat 1: kemerahan dan rasa nyeri Pada kulit. cth : sunburn
• Derajat 2:
Superficial: kerusakan epitel menyeluruh dan papilla dermis.
Penyembuhan dalam waktu 14 hari. Tidak meninggalkan bekas luka.
Deep : kerusakan epitel menyeluruh dan lapisan retikuler. Bula (+).
Penyembuhan > 14 hari.
• Derajat 3: bagian epidermis, dermis dan subkutan terlibat. Kulit tampak putih dan atau berbulu dengan
trombosis pembuluh darah.
• Derajat 4: kategori ini digunakan Saat luka bakar mengenai fascia yang berada di bawah kulit, otot dan
tulang
4
Klasifikasi
5
Klasifikasi
6
Klasifikasi
7
Luas Luka Bakar
• Hand Palm
8
Luas Luka Bakar
• Hand Palm
9
10
11
11
12
13
Tatalaksana
• Penanganan Awal
Airway: identifikasi edema
Breathing: auskultasi suara pernafasan
Circulation: resusitasi cairan
Disability: defek neurologis
Environtment
Fluid: melakukan resusitasi cairan sesuai luas luka bakar.
• Penanganan Lanjut
14
Indikasi Rawat Inap
• Luka bakar derajat II dan III dengan TBSA >20%
• Luka bakar derajat III dengan TBSA ≥5-10%
• Pasien <10 tahun atau >50 tahun dengan luka bakar derajat II dan III dengan TBSA ≥10%
• Luka bakar pada wajah, telinga, tangan, kaki, genitalia, perineum
• Luka bakar akibat kimia, listrik, petir
• Luka bakar dengan trauma inhalasi
• Luka bakar dengan trauma penyerta lainnya
• Luka bakar dengan penyakit penyerta (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, immune deficiency,
kelainan neurologis)
• Luka bakar pada saat kehamilan
15
Tindakan Operatif
• Eksisi dini
Mengupayakan proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.
Memutus rantai proses inflamasi yang dapat berlanjut menjadi komplikasi – komplikasi luka bakar
(seperti SIRS).
Semakin lama penundaan tindakan eksisi, semakin banyaknya proses angiogenesis yang terjadi dan
vasodilatasi di sekitar luka.
• Skin grafting
Menghentikan evaporate heat loss.
Mengupayakan agar proses penyembuhan terjadi sesuai dengan waktu.
Melindungi jaringan yang terbuka
16
Nutrisi
Minuman diberikan pada pasien luka bakar: Segera setelah peristalsis menjadi normal. Sebanyak 25
Makanan diberikan oral pada pasien luka bakar: Segera setelah dapat minum tanpa kesulitan.
Sedapat mungkin 2500-3000 kalori/hari Sedapat mungkin mengandung 100-150 g protein/ hari
Tambahan, dapat diberikan: Vitamin A, B, dan D Vitamin C 500 mg Fe sulfat 500 mg Antasida
17
Prognosis
Analisis multivariat bersadarkan Colohan, 2010 menunjukkan bahwa % TBSA dan terjadinya trauma
inhalasi serta umur menjadi prediktor kuat dalam menentukan prognosis luka bakar.
Beberapa indikator prognosis lain diantaranya; kedalaman luka bakar, kondisi komorbid, kejadian
pneumonia, jenis kelamin perempuan, individu alkoholik dan perokok, gejala klinis dan kadar oksigen
abnormal pada darah arteri memberi prognosis yang jauh lebih buruk.
Penelitian menunjukkan OR dari mortalitas luka bakar meningkat 2,58 kali pada luka bakar yang diikuti
dengan trauma inhalasi.
18
TERIMA
KASIH