PAYUDARA
PEMBIMBING
DR. DENNY R. SIREGAR, SP.B(K)ONK
OLEH
Ummi Kalsum Harahap (150100038)
Fatimah Pulungan (150100042) Leonardo Petrus Situmorang(150100066)
Krisda Oktaviani (150100044) Novia Nasution(150100159)
Dila sedana (150100191)
ANATOMI
• Tampilan anterolateral
dan sagittal payudara
• Letak : Iga ke 2-6, di
antara sternum dan
linea midaksilaris
2
VASKULARISASI PEMBULUH DARAH
A. Subklavia —> A.
Thoracica interna (cabang
anterior)
Arteri A. Aksilaris —> A. Thoracica
lateralis (cabang lateral), A.
Thoraco-acromial
4
KELOMPOK NODUS KELENJAR GETAH BENING
AKSILLA – JALUR LIMFATIK
5
Definisi
• Tumor (istilah medis => neoplasm) berarti pertumbuhan baru.
• Neoplasma merupakan massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan
tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal
Jinak
Tumor
Ganas Kanker
• Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari epitel duktus maupun lobulusnya
6
Faktor Risiko
Modifiable:
Obesitas Non Modifiable:
Merokok Usia
Aktifitas fisik
Jenis Kelamin
Diet tinggi lemak
Breastfeeding dur Usia menarche
Laktasi Riwayat keluarga menderita
Penggunaan kontrasepsi oral kanker payudara dan riwayat
Paparan kimia kanker
Paparan radiasi Riwayat penyakit tumor
7
PATOFISIOLOGI
9
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
STAGING
Koh, J., Kim, M.J. 2018, “Introduction of a New Staging System of Breast Cancer for Radiologists: An Emphasis on the Prognostic Stage”, vol. 20, no. 1, hlm. 69-82. 1
Koh, J., Kim, M.J. 2018, “Introduction of a New Staging
System of Breast Cancer for Radiologists: An Emphasis on
the Prognostic Stage”, vol. 20, no. 1, hlm. 69-82.
DIAGNOSIS
Klinis
Anamnesis
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Faktor risiko
RPO & RPT
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan penunjang
USG mammae
Mamografi
USG abdomen, F. Thorak (Rutin)
Bone scan, CT Scann (Optional)
Biopsi
1
17 Keluhan Utama
Benjolan yang keras dengan atau tanpa rasa sakit Tanda dan gejala lain:
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf> [Accessed 28 September 2020].
18
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
https://www.researchgate.net/figure/Proposed-algorithm-system-for-the-evaluation-of-the-Karnofsky-performance-status-The_fig1_250921775
22
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
PEMERIKSAAN
Mamografi PENCITRAAN
• Mamografi dapat bertujuan skrining kanker payudara, diagnosis
kanker payudara, dan follow up / kontrol dalam pengobatan.
• Mammografi dikerjakan pada wanita usia diatas 35 tahun, namun
karena payudara orang Indonesia lebih padat maka hasil terbaik
mamografi sebaiknya dikerjakan pada usia >40 tahun.
• Pemeriksaan Mamografi sebaiknya dikerjakan pada hari ke 7-10
dihitung dari hari pertama masa menstruasI
• Untuk standarisasi penilaian dan pelaporan hasil mamografi
digunakan BIRADS yang dikembangkan oleh American College of
Radiology
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Chalasani, Pavani. 2020. Breast cancer. Available at: <https://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview> Accessed 29 September 2020 2
24
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
BI-RADS (Breast Imaging-Reporting and Data System) merupakan alat penilaian risiko dan jaminan kualitas
yang dikembangkan oleh American College of Radiology yang menyediakan leksikon yang diterima secara
luas dan skema pelaporan untuk pencitraan payudara. Ini berlaku untuk mamografi, ultrasound, dan MRI.
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Chalasani, Pavani. 2020. Breast cancer. Available at: <https://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview> Accessed 29 September 2020
USG Payudara
• Salah satu kelebihan USG adalah dalam mendeteksi
massa kistik.
• Gambaran USG pada benjolan yang harus dicurigai
ganas di antaranya:
✓ Permukaan tidak rata
✓ Taller than wider
✓ Tepi hiperekoik
✓ Echo interna heterogen
✓ Vaskularisasi meningkat, tidak beraturan dan
masuk ke dalam tumor membentuk sudut 90
derajat.
• Penggunaan USG untuk tambahan mamografi
meningkatkan akurasinya sampai 7,4 %.
• USG tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai
modalitas skrining oleh karena didasarkan penelitian
ternyata USG gagal menunjukan efikasinya.
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Chalasani, Pavani. 2020. Breast cancer. Available at: <https://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview> Accessed 29 September 2020
2
27
MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CT-SCAN
Walaupun dalam beberapa hal MRI lebih baik daripada mamografi, namun secara umum
tidak digunakan sebagai pemeriksaan skrining karena biaya mahal dan memerlukan waktu
pemeriksaan yang lama.
MRI dapat dipertimbangkan pada wanita muda dengan payudara yang padat atau pada
payudara dengan implant, dipertimbangkan pasien dengan risiko tinggi untuk menderita
kanker payudara.
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
IMUNOHISTOKIMIA
Kemenkes RI. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Chalasani, Pavani. 2020. Breast cancer. Available at: <https://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview> Accessed 29 September 2020
2
TATALAKSANA
Mastektomi Radikal Indikasi : Kanker payudara stadium I, II, IIIA dan IIIB. Bila diperlukan pada stadium IIIb, dapat
Modifikasi (MRM) dilakukan setelah terapi neoajuvan untuk pengecilan tumor
TATALAKSANA
Mastektomi Radikal
: PEMBEDAHAN MASTEKTOMI
Indikasi : Kanker payudara stadium IIIb yang masih operable
Klasik Tumor dengan infiltrasi ke muskulus pectoralis major
Mastektomi dengan
teknik onkoplasti Indikasi : Tumor phyllodes besar
Keganasan payudara stadium lanjut dengan tujuan paliatif menghilangkan
tumor
Mastektomi Simpel Penyakit Paget tanpa massa tumor
DCIS
Mastektomi Subkutan
Indikasi : Mastektomi profilaktik
(Nipple-skin-sparring
Prosedur onkoplasti
mastectomy)
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf>
Breast Concerving Theraphy Salfingo Ovariektomi
Metastasektomi
(BCT) Bilateral (SOB)
32
• Pengangkatan tumor metastasis pada
• Tujuan —> Eradikasi tumor secara kanker payudara.
onkologis dengan mempertahankan bentuk
• Pengangkatan kedua ovarium dengan/
payudara dan fungsi sensasi.
tanpa pengangkatan tuba Falopii baik • Indikasi —>
• Indikasi —>
dilakukan secara terbuka ataupun • Tumor metastasis tunggal pada satu
• Kanker payudara stadium I dan II.
perlaparaskopi. organ 2.
• Kanker payudara stadium III dengan
• Terdapat gejala dan tanda akibat
respon parsial setelah terapi neoajuvan.
• Indikasi —> Karsinoma payudara desakan terhadap organ sekitar
• Kontraindikasi —>
stadium IV premenopausal dengan
• Kanker payudara yang multisentris,
reseptor hormonal positif. • Syarat —>
terutama multisentris yang lebih dari 1
kwadran dari payudara. • Keadaan umum cukup baik (status
• Kanker payudara dengan kehamilan • Rekomendasi —> SOB dikerjakan pada performa baik = skorWHO >3)
• Penyakit vaskuler dan kolagen (relatif) kanker dengan hormonal positif. • Estimasi kesintasan lebih dari 6 bulan
• Tumor di kuadran sentral (relatif) 3.
• Masa bebas penyakit > 36 bulan
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf> [Accessed 28 September 2020].
TATALAKSANA : TERAPI SISTEMIK
Lini Pertama
CAF : Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1; Doxorubin 50 mg/m2, hari 1; 5 Fluoro Uracil 500
mg/m2, hari 1 —> Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus
CEF : Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1; Epirubicin 70 mg/m2, hari 1; 5 Fluoro Uracil 500
mg/m2, hari 1 —> Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf> [Accessed 28 September 2020].
3
TATALAKSANA : TERAPI SISTEMIK
3) ACT TC
2) TA (Kombinasi Taxane – Doxorubicin)
Cisplatin 75 mg/m2 IV, hari 1
● Paclitaxel 170 mg/m2, hari 1
Docetaxel 90 mg/m2, hari 1
● Doxorubin 90 mg/2, hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf> [Accessed 28 September 2020].
3
TATALAKSANA : RADIOTERAPI
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf> [Accessed 28 September 2020].
3
TATALAKSANA
Terapi Hormonal
Pilihan terapi tamoxifen sebaiknya didahulukan dibandingkan pemberian aromatase inhibitor apalagi pada pasien
yang sudah menopause dan Her2-.
Terapi Target
Pemberian anti-Her2 hanya pada kasus-kasus dengan pemeriksaan IHK yang Her2 positif.
KEMENKES RI, 2013. PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER PAYUDARA. [online] Kanker.kemkes.go.id. Available at: <http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf> [Accessed 28 September 2020].
3
FOLLOW-UP
● Anamnesis dan pemeriksaan fisik dianjurkan setiap 3-6 bulan selama 3 tahun,
maka setiap 6-12 bulan selama 2 tahun ke depan dan setiap tahun setelah itu.
● Ipsilateral (setelah breast conserving surgery (BCS)) dan mamografi kontralateral
harus dilakukan setiap 1-2 tahun.
● Pemeriksaan darah, kimia, rontgen dada, pemindaian tulang, USG hati, CT scan
dada dan perut, dan pemantauan penanda tumor seperti CA15.3 dan CEA tidak
secara rutin direkomendasikan untuk pasien asimptomatik.
● Karena risiko kanker endometrium akibat penggunaan tamoxifen yang memicu,
pemeriksaan panggul tahunan ditambah dengan evaluasi vagina spotting sangat
penting.
Pencegahan
Mammograph
SADARI SADANIS
y Screening
Pencegahan Primer
LIFESTYLE MODIFICATION
- Increased exercise
- Avoidance of weight gain
- Encouragement of breastfeeding SURGICAL PROPHYLAXIS
- Avoidance of harmful use of alcohol (preventive or protective surgery)
- Physical activity
- Avoid tobacco use Surgical interventions, such as prophylactic
mastectomy and/or oophorectomy (removal of
ovaries), should only be considered for high-risk
women with known or highly suspected genetic
MEDICAL PROPHYLAXIS predisposition to breast cancer
(preventive or protective pharmaceutical
therapy)
Pemeriksaan
payudara sendiri
(SADARI)
40
Clinical Breast Examination
Breast
• Size
• Symmetry
• Shape of breast
• Skin color Nipples
• Lump • Everted, flat, or inverted
• Skin tethering • Cracking or eczema
• Peau d’orange • Gross deviation of the nipple
• Bleeding or discharge
Areola: observe for
• Abnormal reddening
• thickening
Mammography Screening
Nama : Ny. F
Usia : 46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Status : Menikah
Alamat : Tapian Nauli
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Ulkus di payudara kanan
Keluhan Tambahan : -
Telaah :
• Keluhan ini dialami sejak 3 bulan sebelum dirawat di RS Adam Malik. Awalnya ada benjolan di payudara kanan sejak 1,5 tahun
lalu, benjolan itu sebesar kelereng membesar seperti bola golf dan hingga saat ini menjadi ulkus. Pasien juga merasakan nyeri pada
payudara kanannya, seperti ditusuk dan nyeri yang bersifat sementara. Riwayat sakit kepala kronis (-), sakit punggung kronis (-),
kelumpuhan tungkai (-), ikterus (-), sering batuk (-) dan sesak napas (-). Riwayat penurunan berat badan + 6 kg dalam 4 bulan.
Riwayat menarche pada usia 13 tahun. Pasien menikah pada usia 28 tahun dan memiliki 2 orang anak. Pasien melahirkan anak
pertamanya pada usia 30 tahun. Riwayat menyusui (+) kurang dari 6 bulan untuk setiap anak. Riwayat penggunaan kontrasepsi
hormonal oral (+), selama 1 tahun.
• Riwayat keluarga yang memiliki kondisi yang sama (-). Riwayat penyakit payudara jinak (-). Riwayat merokok (-) dan konsumsi
alkohol (-). Riwayat penggunaan pengobatan tradisional (+). Riwayat operasi payudara sebelumnya (-). Pasien belum pernah
dirawat sebelumnya.
4
5
STATUS PRESENS
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : 36.8 °C
Karnovsky Score : 70
VAS :5
4
6
PEMERIKSAA
N FISIK
STATUS GENERALISATA - Perkusi :
Paru :
● Kepala : Batas Paru Hati R/A : R : ICS V / A : ICS VI linea
Mata : konjungtiva anemis (+/+), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
midklavikularis dextra
Mulut : sianosis (-), tonsil hiperemis (-)
Peranjakan : ± 1 cm
● Leher : Struma tidak membesar, pembesaran KGB (-/-), TVJ R-2cm H2O
● Thorax
Jantung :
- Inspeksi :
Bentuk : payudara kanan lebih besar dari payudara kiri, eritema eritema (+),
Batas atas jantung : ICS II linea parasternalis sinistra
skin dimpling (-), massa di central quadrant, ulkus (+), pus (-) ,perdarahan aktif Batas kiri jantung : ICS IV linea midklavikularis
48
PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
PEMERIKSAAN LAB
• Darah lengkap :
50
51 FOTO TORAKS
•Dx :
• (R) Breast Carsinoma cT4cN1M0
TATALAKSANA DI EMERGENCY ROOM
• Paracetamol 3X1000 MG