Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS

KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2020-2024

Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran


Setjen Kemenkes
Jakarta, 12 Februari 2020
SISTEMATIKA
SUBSTANSI KESEHATAN DALAM RPJMN 2020-2024
1
KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN SDM -
RPJMN 2020-2024
PN III: Peningkatan SDM Berkualitas &
Berdayasaing
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM -
RPJMN 2020-2024
PN III: Peningkatan SDM Berkualitas & Berdayasaing
SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
3
Memingkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan
Semesta (1)

14
SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 3
Memingkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta (2)

100

90

100
Fokus Pembangunan
PN III : Peningkatan SDM Berkualitas & Berdaya
Saing
Program Prioritas & Kegiatan Prioritas dalam
PN III : Peningkatan SDM Berkualitas & Berdaya
Saing
Substansi Kesehatan dalam Program Prioritas
Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial
Proyek Prioritas & Kegiatan Prioritas dalam Program
Prioritas Peningkatan Akses & Mutu Pelayanan
Kesehatan
Proyek Prioritas Kualitas Anak, Perempuan &
Pemuda yang terkait Kesehatan
STRATEGI PENINGKATAN SDM BERKUALITAS &
BERDAYA SAING
2 RANCANGAN RENSTRA KEMENKES 2020-2024
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
1.2. Potensi dan Permasalahan

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENKES


2.1. Visi Kemenkes 2020-2024
2.2. Misi Kemenke 2020-2024
2.3. Tujuan Strategis Kemenkes 2020-2024
2.4. Sasaran Strategis Kemenkes 2020-2024

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN


KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kemenkes
3.3. Kerangka Regulasi
3.4. Kerangka Kelembagaan

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN


4.1. Target Kinerja
4.2. Kerangka Pendanaan

BAB V PENUTUP

Sumber: Permen PPN no. 5 Tahun 2019 tentang TATA CARA PENYUSUNAN RENSTRA K/L TAHUN 2020-2024 15
KONDISI UMUM

Impact pembangunan kesehatan:


 Umur Harapan Hidup 71.5 tahun
 HALE: 62,64 tahun  ∆ = 8,83 tahun
 DALYs lost
 AKI 305 per 100.000 KH  183 per 100.000 KH
 AKN  15 per 1.000 KH menjadi 11 per 1000 KH
 Stunting 30,8%  19%
 Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular

16
POTENSI DAN PERMASALAHAN (1)

No Sub-Bab Permasalahan Peluang solusi


1 Upaya Kesmas
Kesehatan Ibu Kematian maternal (sebab: eclampsia, Sinergisme dan sistem rujukan antara FKTP (Puskesmas) dan
perdarahan, infeksi; lokus: 78% fasyankes) FKTRL (RS Kabupaten/Kota), termasuk peningkatan
kompetensi SDM pelayanan maternal. Penguatan puskesmas
PONED dan RS PONEK
Kematian bayi 2/3 kematian bayi  neonatus Cakupan pelayanan harus dibarengi dengan mutu pelayanan
Sebab kematian neonatus: komplikasi yang adekuat, sistem rujukan yang optimal antara FKTP dan
kejadian intrapartum (28,3%), gangguan FKTRL, serta peningkatan kompetensi SDM terkait pelayanan
respiratori dan kardiovaskuler (21,3%), neonatal dan bayi
BBLR dan prematur (19%), kelainan
konginetal (14,8%), infeksi (7,3%).
Gizi balita Wasting 10,2%, stunting 30,8% , dan Lima pilar penanggulangan stunting: komitmen pimpinan
underweight 17,7% pada tahun 2018 tinggi, kampanye nasional dan strategi komunikasi, kovergensi
(Riskesdas 2018). program, ketahanan pangan dan gizi, penguatan monev
2 P2P
P2PTM Beban PTM 70% sbg DALY lost Peningkatan upaya promotif dan preventif melalui
pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS),
pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan PTM
(peningkatan peran Posbindu), dan peningkatan aksi
multisektoral. 17
POTENSI DAN PERMASALAHAN (2)

No Sub-Bab Permasalahan Peluang solusi


P2 PM
P2TB Tingginya un-detected cases di (a) meningkatkan cakupan deteksi kasus kelompok risiko (individu kontak
kelompok berisko, ketidakpatuhan dengan penderita, pasien HIV/ADS, pasien diabetes, perokok, penjara,
berobat, missing cases di rumah hunian padat), (b) memperkuat Sistem Informasi TB Terpadu (SITT) dengan
sakit dan klinik, serta naiknya MDR- mensinergikan puskesmas, rumah sakit (pemerintah dan swasta), klinik, dan
TB dokter parktik mandiri. Ini diperlukan tata kelola yang kuat oleh Dinas
Kesehatan kabupaten/kota, (c) meningkatkan cakupan penemuan kasus dan
pengobatan pada MDR TB.
P2HIV Rendahnya deteksi kasus (fenomena (a) edukasi kepada kelompok risiko terkait pencegahan (seks aman,
gunung es), keteraturan berobat, penggunaan jarum suntik aman pada penasun), (b) penyediaan sarana test
stigmatisasi, belum membudayanya HIV di fasyankes, (c) peningkatan penemuan kasus pada kelompok risiko
sex aman tinggi (pekerja seksual, penasun, waria).
P2 Malaria Terkonsentrasi di WIT Peningkatan pendekatan EDAT (Early Diagnosis and Treatment), dengan
Geografis sulit dijangkau melakukan peningkatan kapasitas SDM, pembentukan kader malaria desa
Kurangnya stok logistic RDT untuk deteksi kasus, penyediaan logistik rapid tes (RDT) dan obat, serta
peningkatan survailans.
PD3I Masih ada kasus sporadis dan KLB (a) meningkatkan cakupan imunisasi melalui peningkatan kegiatan luar
(Difteri, campak, Polio) gedung dan perbaikan pencatatan/ monitoring (penggunaan PWS imunisasi),
Beberapa Kab/Kota blm UCI untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) pada seluruh
kabupaten/kota sampai level desa/ kelurahan, dan (b) peningkatan mutu
imunisasi, melalui perbaikan rantai dingin (cold chain) dan peningkatan
18
kapasitas SDM imunisasi.
POTENSI DAN PERMASALAHAN (3)

No Sub-Bab Permasalahan Peluang solusi


New Penilaian JEE skore 3.0 Peningkatan pencegahan dan mitigasi (to prevent), peningkatan kemampuan
emerging deteksi/ diagnosis (to detect) termasuk penguatan sistem laboratorium
diseases dan nasional dan sistem surveilans, dan peningkatan kemampuan respon
Public Health terhadap kasus yang muncul (to respond) termasuk penyiapan sarana,
Emergency prasarana, dan SDM yang kompeten
NTD Masih punya masalah kusta, Peningkatan edukasi kepada masyarakat, aksi multisectoral, peneingkatan
frambusia, filariasis, schistosomiasis penemuan kasus, pengobatan masal, peningkatan survailans
3 Faktor risiko Faktor perilaku (diet tidak sehat, (a) peningkatan upaya promotif dan preventif serta edukasi kepada
PTM merokok, kurang aktivitas fisik, masyarakat terkait pencegahan faktor risiko, (b) peningkatan skrining dan
alcohol), lingkungan (polusi, deteksi dini penyakit tidak menular di semua FKTP dan jejaraingnya
pencemaran), dan gangguan (pendekatan PIS-PK) (c) penguatan upaya pemberdayaan masyarakat terkait
metabolik (obesitas, dyslipidemia, pengendalian penyakit tidak menuar (penguatan posbindu, pos UKK), (d)
gangguan kadar gula, hipertensi) perbaikan mutu pelayanan melalui penguatan pelayanan kesehatan primer
sebagai garda depan (gate keeper) dan sistem rujukan antara FKTP dan
FKTRL dan (e) peningkatan aksi multisektoral terkait GERMAS.
4 YANKES
Yankes Cakupan dan kualitas program Peningkatan fungsi puskesmas dalam pelayanan kesehatan dasar (essential
primer belum optimal, fungsi puskesmas health care), pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
sbg focal point jejaring PHC belum (community involvement and empowerment), dan pelibatan
optimal, belum terkoordinasi dengan multistakeholder dalam rangka aksi bersama, serta memerankan puskesmas
optimal PHC sebagai entitas sistem sbg focal point koordinator sistem PHC dalam wilayah kerja 19
POTENSI DAN PERMASALAHAN (4)

No Sub-Bab Permasalahan Peluang solusi


Yankes Belum semua terakreditasi, jenjang akreditasi Percepatan akreditasi rumah sakit baik pemerintah maupun
rujukan masih rendah, belum optimal dukungan rs swasta, peningkatan peran rumah sakit dalam penurunan
terhadap program prioritas (penurunan kematian maternal (RS PONEK, peningkatan kompetensi bidan
kematian maternal, balita gizi buruk) puskesmas)
5 SDM Kes Keterpenuhan SDM Kes di Puskesmas belum Percepatan pemenuhan SDM kes di Puskemas sesuai standar,
sesuai standar, Kompetensi SDM Kes khususnya utk pemenuhan proram prioritas (tenaga gizi, tenaga
Puskesmas belum optimal, Pemenuhan SDM kesmas, tenaga promkes, tenaga analis lab), Percepatan
Kes di rumah sakit belum sesuai standar pemenuhan tenaga spesialis di rumah sakit kabupaten/kota (Klas
(kekuarangan tenaga spesialis) C), peningkatan kompetensi SDM kesehatan melalui pelatihan
6 Farmalkes Belum optimalnya perencanaan obat, Penguatan perencanaan obat, penguatan e-catalog, perbaikan
permasalahan e-catalog, ketersediaan obat Fornas, penjaminan ketersediaan obat esensial, pengembangan e-
esensial di puskesmas, penggunaan obat logistic obat dan alkes real time sampai puskesmas, edukasi
rasional, kemandirian obat dan alkes, penggunaan obat rasional, dan percepatan kemandirian obat dan
alkes
7 Tata kelola Kelemahan dan tumpang tindih regulasi, belum Penguatan dan perbaikan regulasi, penguatan manajemen di
adekuatnya NSPK, belum adekuatnya daerah (khususnya kabupaten/kota), penguatan sinergisme pusat
sinergisme pusat dan daerah, belum dan daerah, peningkatan pembinaan terpadu, dan penguatan
optimalnya manajemen di daerah , belum monev
optimalnya pembinaan terpadu, dan monev
8 Litbangkes Belum optimalnya pendekatan CORA, masih Penguatan jejaring dan kerjasama baik dalam dan luar negeri,
lemahnya riset inovasi baik inovasi program penguatan CORA, peningkatan riset inovasi perbaikan program,
maupun inivasi produk, belum optimalnya inovasi produk dengan konsorsium, dan peninngkatan advokasi
adopsi rekomendasi riset utk kebijakan hasil riset 20
POTENSI DAN PERMASALAHAN (5)

No Sub-Bab Permasalahan Peluang solusi


A Lingkungan Pertumbuhan penduduk dan bonus demografi Sinergisme pusat dan daerah, skema penempatan
Strategis Disparitas kesehatan antar wilayah, desa-kota, SDM kesehatan untuk pemerataan (nakes
Nasional antar tingkat pendapatan, Implementasi JKN, kontrak?), Binwasdal monev pelaksanaan SPM,
pembagian urusan pemerintahan dan SPM efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran
kesehatan, reformasi birokrasi
B Lingkungan ASEAN, MEA, APEC Ekspor produk jasa unggulan kesehatan, SDM
Strategis Kesehatan, dan produk kesehatan (obat dan
Regional vaksin)
C Lingkungan SDGs, General Programme of Work (GPW 13) Kerjasama internasional (global), memperhatikan
Strategis WHO, Global Health Security, Astana Declaration indikator SDGs dan GPW 13
Global on PHC, Eradikasi Polio

21
INDIKATOR SASARAN POKOK RPJMN TEKNOKRATIK BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (1)

No. Indikator Baseline Target 2024


1 Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 (SUPAS 2015) 183
2 Angka kematian bayi (per 1000 KH) 24 (SDKI 2017) 16
3 Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara
57.2 (SDKI 2017) 63,4
Modern (mCPR)
4 Unmet Need KB (persen) 10,60% (SDKI 2017) 7,4%
5 ASFR 15-19 Tahun 36 (SDKI 2017) 18
6 Prevalensi stunting pada balita (%) 30,8% (RKD 2018) 19%
7 Prevalennsi wasting pada balita (%) 10,2% (RKD 2018) 7%
8 Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak
0,24 (Kemenkes 2018) 0,18
terinfeksi HIV)
9 Insidensi TB (per 100.000 penduduk) 319 (Global TB Report 2018) 190
10 Eliminasi malaria (kab/kota) 285 (Kemenkes 2018) 405
11 Persentase merokok penduduk usia 10-18
9,1% (RKD 2018) 8,7%
tahun
12 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >=
21,8% (RKD 2018) 21,8%
18 tahun 22
INDIKATOR SASARAN POKOK RPJMN TEKNOKRATIK BIDANG KESEHATAN 2020-2024 (2)

No. Indikator Baseline Target 2024


13 Persentase Imunisasi Dasar Lengkap pada
57,9% (RKD 2018) 90%
anak usia 12-23 bulan
14 Persentase fasilitas kesehatan tingkat
40% (Kemkes 2018) 100%
pertama (FKTP) terakreditasi
15 Persentase rumah sakit terakreditasi 63% (Kemkes 2018) 100%
16 Persentase puskesmas dengan jenis tenaga
23% (Kemkes 2018) 83%
kesehatan sesuai standar
17 Persentase puskesmas tanpa dokter 15% (Kemkes 2018) 0%
18 Persentase puskesmas dengan ketersediaan
86% (Kemkes 2018) 96%
obat esensial
19 Persentase obat memenuhi syarat 80,9% (BPOM 2018) 92,3%
20 Persentase makanan memenuhi syarat 71% (BPOM 2018) 90%

23
VISI PEMERINTAH (2020-2024)

“Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat,


Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong Royong”

24
MISI PEMERINTAH (2020-2024)

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia


2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5. Memajukan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
VISI KEMENKES

Sesuai Surat Edaran Menteri PPN/ Bappenas No.


B.899/M.PPN/Ses/PP.03.02/12/2019 tanggal 20 Desember 2019

“Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif,


Mandiri dan Berkeadilan guna mendukung
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”
26
MISI KEMENKES
Sesuai Surat Edaran Menteri PPN/ Bappenas No.
B.899/M.PPN/Ses/PP.03.02/12/2019 tanggal 20 Desember 2019

Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, Kemenkes


menetapkan misi sebagai berikut:

1.Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh


penduduk Indonesia
2.Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan
kesehatan
3.Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya
kesehatan
4.Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.

27
TUJUAN STRATEGIS KEMENKES

1. Peningkatan cakupan kesehatan semesta yang bermutu


2. Peningkatan status kesehatan masyarakat melalui
pendekatan siklus hidup
3. Peningkatan pembudayaan masyarakat hidup sehat melalui
pemberdayaan masyarakat dan pengarusutamaan kesehatan
4. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan
pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat
5. Peningkatan sumber daya kesehatan
6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik

28
SASARAN STRATEGIS KEMENKES
1. Meningkatnya ketersediaan fasyankes dan mutu pelayanan kesehatan
2. Terpenuhinya Cakupan PBI Tepat Sasaran dan Mendapatkan Akses
Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
3. Menurunnya kematian maternal dan neonatal
4. Meningkatnya status gizi balita
5. Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6. Meningkatnya advokasi kesehatan dan aksi lintas sektor
7. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit dengan
mengutamakan pendekatan faktor risko
8. Meningkatnya pengelolaan pengendalian & kedaruratan kesehatan
masyarakat
9. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu kefarmasian dan alat kesehatan
10. Meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan sesuai standar
11. Meningkatnya pembiayaan kesehatan pemerintah
12. Meningkatnya sinergisme pusat dan daerah
13. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penelitian dan pengembangan
kesehatan dan sistem informasi kesehatan untuk pengambilan keputusan
14. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih 29
ARAH KEBIJAKAN KEMENKES

a. Penguatan pelayanan kesehatan primer sebagai sebuah sistem yang mensinergikan


FKTP pemerintah dan FKTP swasta.
b. Pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan siklus hidup, dan intervensi secara
kontinyum (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) dengan penekanan pada
promotif dan pereventif.
c. Penguatan pencegahan faktor risiko, deteksi dini, dan aksi multisektoral
(pembudayaan GERMAS), guna pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular.
d. Penguatan sistem kesehatan di semua level pemerintahan menjadi responsif dan
tangguh, guna mencapai cakupan kesehatan semesta (no one left behind).
e. Peningkatan sinergisme lintas sektor, pusat dan daerah, utuk menuju konvergensi
dalam intervensi sasaran prioritas dan program prioritas, termasuk integrasi lintas
program dengan pendekatan keluarga (PIS PK).
30
PETA STRATEGIS
Visi & Misi Kemenkes

Peningkatan Peningkatan
Peniingkatan Peningkatan P2 Penyakit Peningkatan
Cakupan kes status pembudayaan dan Peningkatan SD tata kelola
semesta yg kesmas masy hidup pengelolaan Kesehatan pemerintahan
bermutu melalui sehat kedaruratan yg baik
siklus hidup kesmas

Meningkatnya
Menurun- Meningkatnya Meningkatnya akses, Meningkatnya
Meningkat-nya 1 nya promosi P2 Penyakit 7 7
Arah ketersediaan kematian 3 kesehatan dan
5 melalui faktor kemandirian 9 Sinergisme
kebi- fasyankes dan dan mutu Pusat dan Kerang-
maternal & pemberdayaan risiko Daerah 12
jakan dan mutu yankes neonatal farmalkes ka
masy
Strategi regulasi
Nas
(RPJMN) Meningkatny Meningkatnya
a pemenuhan Meningkatnya
Meningkat- pengelolaan SDM sesuai efektivitas Kerang-
Meningkat- 4 Meningkatnya 6 pengendalia 8 satndar 10
litbang dan SIK
nya cakupan nya status advokasi kes n 8 ka
kepesertaan 2 gizi balita dan aksi LS 13 kelemba-
kedaruratan
JKN kesmas gaan
Arah Meningkatnya Meningkatnya
kebi- pembiayaan tata kelola
kesehatan 11
jakan dan pemerintahan
Strategi pemerintah yg baik dan Kerang-
Kemen- bersih 14 ka
kes penda-
naan
LINGKUNGAN STRATEGIS 31
PROGRAM - IKP - IKK
MENTERI KESEHATAN
KEMENKES
TEKNIS GENERIK
PROGRAM ∑ IKP ∑ IKK PROGRAM ∑ IKP ∑ IKK

1. Kesmas 4 19 1. JKN 2 5
2. P2P 11 35 2. Dukman 1 32
3. Yankes 2 41
3. Pengawasan 3 13
4. Farmalkes 3 9
4. Litbangkes 4 26
5. PPSDMK 4 20
24 124 10 76

IKP 34
IKK 200 32
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai