Anda di halaman 1dari 20

N ifas fas as

a sa a n i ni f
M
n m as i masa
j un ga pl ikas
kun ni kom
k s i di
n dete
da
PENGERTIAN MASA NIFAS
 Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya
placenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum
hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6
minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010)
Tahapan dalam masa nifas
1) Puerperium Dini (immediate puerperium) : 0-24 jam post
partum masa kepulihan yaitu masa ketika ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan- jalan
2) Puerperium Intermedial (early puerperium) : 1-7 hari post
partum Masa kepulihan menyeluruh organ genetalia, waktu
yang di butuhkan sekitar 6-8 minggu.
3) Remote Peurperium (later puerperium) : 1-6 minggu
postpartum, waktu yang telah diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau pada saat
persalinan mengalami komplikasi.
KEBIJAKAN PROGRAM PEMERINTAH
DALAM ASUHAN MASA NIFAS
 Kunjungan pertama : 6-8 jam setelah persalinan.
 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

 Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila

perdarahan berlanjut.
 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga

bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri


 Pemberian Asi awal, 1 jam setelah IMD berhasil dilakukan

 Melakukan supervisi kepada ibu bagaimana teknik melakukan

hubungan antara ibu dan bayi baru lahir


 Menjaga bayi tetap sehat dan mencehag hipotermi.
6 hari setelah post partum
1. Memastikan involusi uterus berjalan dengan baik
2. Mengevaluasi adanya tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, atau
minum.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenahi asuhan pada
bayi, misalnya merawat tali pusat
2 minggu setelah persalinan
1. Memastikan involusi uterus berjalan dengan baik
2. Mengevaluasi adanya tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, atau
minum.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenahi asuhan pada
bayi, misalnya merawat tali pusat
6 minggu setelah persalinan

1. Menayakan pada ibu tentang penyulit yang ia alami atau


yang di alami oleh bayi
2. memberikan konseling tentang penggunaan KB secara
dini
DETEKSI DINI KOMPLIKASI
MASA NIFAS
DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA
NIFAS DAN PENANGANAN
 Perdarahan pervaginam postpartum

 Perdarahan Pasca Persalinan primer yakni perdarahan yang


terjadi dalam 24 jam pertama, penyebab: atonia uteri,
retensio plasenta, dan robekan jalan lahir.

 Perdarahan Pasca Persalinan Sekunder, yakin perdarahan


yang terjadi setelah 24 jam pertama, penyebab: robekan
jalan lahir dan sisa plasenta atau membran.
Penyebab perdarahan pasca persalinan ada beberapa
sebab antara lain :
a. Atonia uteri (>75%), atau uteri tidak berkontraksi
dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus
uteri (plasenta telah lahir)
b. Robekan (laserasi, luka) jalan lahir atau robekan yang
terjadi pada jalan lahir bisa disebabkan oleh robekan
spontan atau memang sengaja di lakukan episiotomi,
robekan jalan lahir dapat terjadi ditempat : Robekan
serviks, perlukaan vagina, robekan perinium.
c. Retensio Plasenta dan sisa plasenta (plasenta tertahan
didalam rahim baik sebahagian atau seluruhnya).
d. Inversio Uterus (uterus keluar dari rahim)
 Penanganan umum
a. Hentikan perdarahan
b. Cegah atau atasi syok
c. Ganti darah yang hilang :diberi infus cairan ( larutan garam
fisiologis), tranfusi darah kalau perlu oksigen.
Infeksi masa nifas

 Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus


genetalia, terjadi sesudah melahirkan, atau antara awitan
pecah ketuban (ruptur membran). Setelah persalinan atau
abortus dimana terdapat dua atau lebih dari gejala berikut ini
- Nyeri Pelvik
- Demam 38,5 atau lebih
- Rabas Vagina yang abnormal
- Rabas Vagna yang berbau busuk
 Bakteri Endogen : bakteri ini secara normal hidup di
vagina dan rectum tanpa menimbulkan bahaya. Bahkan
jika teknik steril sudah digunakan untuk persalinan,.
Infeksi masih dapat terjadi akibat bakteri endogen.
◦ Bakteri ini masuk melalui VT (vaginal thocer)
◦ Bakteri terdapat dalam jaringa yang memar, robek,laserasi
◦ Bakteri masuk sampai kedalam uterus jika terjadi pecah
ketuban yang lama.
 Bakteri Eksogen: bakteri ini masuk kedalam vagina
dari luar
◦ Melalui tangan yang tidak bersih dan istrumen yang tidak steril
◦ Melalui substansi/benda asing yang masuk kedalam vagina
◦ Melalui aktivitas seksual
Tanda dan gejala Sepsis Puerperalis
a) Demam
b) Nyeri pelvik
c) Nyeri tekan di uterus
d) Lochea berbau menyengat
e) Terjadi keterlambatan alam penurunan ukuran uterus
f) Pada laserasi/luka episotomi terasa nyeri, bengkak,
mengeluarkan cairan nanah.
Faktor resiko pada sepsis puerperalis
 Anemia/kurang gisi
 Higiene yang buruk
 Teknik aseptik yang buruk
 KPD
 Pemeriksaan vagina yang sering
 Kelahiran melalui SC
 Laserasi Vagina
 HPP
Faktor- Faktor resiko di Masyarakat

 Tidak ada transpotasi dan sarana lain.


 Jarak rumah ibu yang jauh ke fasilitas kesehatan.
 Faktor–faktor yang memperlambat pencarian
perawatan kesehatan, status kesehatan wanita rendah
 Kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda gejala
sepsis purpuralis.
Faktor resiko dipelayanan kesehatan
 Pemantau suhu badan yang tidak adekuat setelah
persalinan lama dan kelahiran.
 Tidak adanya asepsis selama persalinan.
 Ketidaktersediaan antibiotik yang tepat.
Infeksi perinium, vulva, vagina dan serviks :

Nyeri serta panas pada tempat infeksi dan kadang–kadang perih


bila kencing. Bila getah radang bisa keluar, biasanya keadaan
nya tidak berat, suhu 38 derajat dan nadi dibawah 100 per
menit. Bila luka terinfeksi tertutup oleh jahitan dan getah bening
tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 39 –
40,disertaimengigil.
2.Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit.
 Disebabkan oleh payudara yang tidak disusu secara adekuat, putting

susu yang lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet jelek, kurang
istirahat, anemia.
3.Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama
 Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu

nafsu makan,sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan itu


hilang. Hendaknya setelah bersalin berikan ibu minuman
hangat,susu,kopi atau teh yang bergula untuk mengembalikan tenaga
yang hilang. Berikanlah makanan yang sifatnya ringan,karena alat
pencernaan perlu istirahat guna memulihkan keadaanya kembali.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai