Membuat Perjanjian dengan Pasien Lewat Telepon Seorang resepsionis di Klinik Gigi Bali Ceria menerima telepon dari seorang pasien yang bernama Ibu Mila yang berumur 35 tahun ingin membuat janji dengan dokter gigi. Pasien tersebut ingin melanjutkan perawatan gigi. Resepsionis : “Selamat pagi, dengan Klinik Gigi Bali Ceria. Saya Erika apakah ada yang bisa saya bantu?” Pasien : “Selamat pagi, saya Mila ingin membuat janji dengan drg. Ana untuk melanjutkan perawatan gigi.” Resepsionis : “Baik sebentar ya bu, saya cek dulu kartu statusnya.” Pasien : “Baik mbak.” Resepsionis : “Apakah benar ini dengan Ibu Mila yang melakukan perawatan gigi 1 minggu yang lalu ? ” Pasien : “Benar mbak.” Resepsionis : “Baik bu, drg. Ana memiliki jadwal kosong lusa pada jam 5 sore. Apakah ibu bisa datang?”
Pasien : “Ya saya bisa mbak.”
Resepsionis :” Baik bu, untuk hari selasa nanti ibu mendapatkan nomor antrean 15. Misalkan nanti ibu terlambat mohon maaf antreannya akan kami undur ya bu.” Pasien : “ Iya mbak. Terimakasih mbak.” Resepsionis : “ Ya bu sama-sama.” Setelah percakapan antara resepsionis dan pasien berakhir. Keesokan harinya pada hari senin resepsionis menghubungi dokter gigi untuk mengkonfirmasi mengenai perjanjian untuk bertemu pasien yang bersangkutan. Resepsionis : “Selamat pagi dok, saya Lina ingin menginformasikan bahwa besok pasien atas nama Bu Mila akan melakukan perawatan gigi jam 5 sore." drg. Ana : “Baik sus, saya akan tiba besok 30 menit lebih awal.” Resepsionis : “Terimakasih dok.” drg. Ana : “Ya sama-sama sus.” O M S H A N T I S H A N T I S H A N T I O M