Anda di halaman 1dari 9

ISLAM SEBAGAI AGAMA DAKWAH

Disusun Oleh:
Kelompok 2
 

  Alpian Cahya P. 11190530000162


Budi Harianto 11190530000154
Lulu Arifatul K. 11190530000178
M. Andry Octa P. 11190530000158
M. Reza Firdaus 11190530000167
Nurul Atikah 11190530000143
Sharfani Azatil I. 11190530000179
  Filsafat Dakwah

Dosen Pengampu:
Bpk. Drs. Study Rizal Lk, M. Ag
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. An-Nahl: 125)
ISLAM
SEBAGAI
AGAMA
DAKWAH
Islam sebagai agama dakwah, yaitu agama yang
menegaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan
menyiarkan islam kepada seluruh umat manusia sebagai
rahmat bagi seluruh alam. Islam sebagai agama Allah
yang mengatur kehidupan di dunia dan untuk mencapai
kebahagiaan hidup di akhirat
Makna Islam Sebagai
Agama Dakwah
Islam adalah agama yang selalu mendorong
pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan
kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat
Islam sangat bergantung dan berkaitan erat
dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya.
Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
bersifat menyeru atau mengajak kepada orang
lain untuk mengamalkan ajaran Islam secara
benar dan sungguh-sungguh. Tidak berlebihan
jika Thomas W. Arnold menyebut agama Islam
sebagai agama dakwah.

Doktrin dakwah dalam Islam, diungkap Al-Qur’an


sendiri dan dibuktikan melalui jejak rekam Rasulullah
SAW, sahabat, dan para ulama. Dalam literatur-literatur
dakwah, argumen tekstual yang merujuk hal tersebut
biasanya dimuat dalam bahasan mengenai kewajiban
dakwah. Al-Qur’an misalnya, menyuruh umat islam
untuk menyiapkan komite khusus yang berprofesi
sebagai da’i, atau mensyaratkan dakwah sebagai jalan
untuk mewujudkan sebuah masyarakat ideal.
Hubungan Dakwah dan
Universalisme Islam
Istilah universalisme berasal dari bahasa Latin, universum
yang berarti “Alam Semesta” atau dalam bahasa Inggris
dikenal sebagai yang semesta. Istilah universalis atau universal
inilah yang menjadi asal kata universalisme yang mengusung
paham universal, melihat bahwa semua manusia itu sama dan
sederajat. Sebagai manusia, semua orang mempunyai tugas dan
kewajiban yang karena itu pula, tiap manusia dituntut hidup,
berperilaku dan bertindak sebagaimana layaknya manusia,
yaitu manusia yang mampu memanfaatkan akal dan budinya,
serta hidup dengan mempertimbangkan akal sehat, mampu
mendengarkan bisikan suara hati, melibatkan kehendak baik
dalam mengambi keputusan, mengikutkan hati dan perasaan
dalam menikmati karya seni yang estetik
Dakwah dan Universalisme Islam

Dakwah: Universalisme Islam:


Maksud universalisme dalam Islam adalah umat Islam itu utuh
Mengajak orang-
orang untuk
Semua manusia itu
sama dan sederajat yg
dan satu kesatuan , berbeda-beda suku, bangsa dan bahasa.
bertaqwa kepada membedakannya Ataupun bisa dikatakan umat Islam mempunya prinsip universal
Allah SWT. adalah keimanannya.
dimana tidak ada batas-batas antara negara, suku dan bahasa.
Islam tidak membedakan warna kulit, bahasa, bangsa, pangkat,
derajat. Inti ajaran Islam tidak terletak pada kesukuan atau
leluhur, melainkan keesaan Allah SWT (tauhid), suatu
implikasi yang sangat penting dari ajaran tauhid tersebut
adalah kesatuan umat manusia. Di segi hukum, keuniversalan
Islam itu juga terlihat pada prinsip-prinsip hukum yang
dimiliknya. Berdasarkan prinsip kesatuan umat manusia
tersebut, hukum Islam memberikan jaminan dan perlindungan
terhadap setiap orang, tanpa diskriminasi.
Konsekuensi Universalisme Dakwah
Terhadap Peradaban Umat Manusia
Peradaban, paling tidak pada implikasinya, dapat
dimaknai sebagai kemakrnuran dan kesejahteraan. Hal
ini demikian, karena sebuah peradaban mengharuskan
adanya aspek kernajuan dan perbaikan taraf hidup
kemanusiaan, baik dan segi maten maupun pengetahuan.
Tradisi masyarakat dalam sehuah komunitas berperadaban, juga berbeda secara
kontras dengan masyarakat primitif (badui). Dalam masyarakat beradab, dikenal
adanya norma-norma hidup bersama, keteraturan hidup, dan kesetiaan kepada
pemimpin. Berbeda dengan masyarakat badui, masyarakat berperadaban menilai
bahwa hidup bersosial adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat ditolak Dalam
hidup masyarakat sosial, ada hak dan kewajiban antar-individu yang mesti di
distribusikan secara merata agar tidak terjadi konflik. Untuk itu, perlu disusun
sebuah norma-norma hidup bersama yang dikelola oleh sebuah keteraturan sistem
dibawah naungan pernimpin
Dakwah menyeru umat manusia agar hidup dalam sebuah masyarakat yang
berkeadaban. Untuk mencapai cita-cita ini, paling tidak dakwah harus
dimaknai sebagai rekayasa melahirkan masa depan peradahan Islam
Jadi, kebutuhan dakwah yang universal saat ini
adalah membangun dan mengembangkan tidak
saja fikih wacana (fiqh al-awraq) dan fikih
gerakan (fiqh al-harakah), tetapi juga yang lebih
mendesak yaitu fikih perubahan (fiqh al-
taghayyur), menuju fikih peradaban (fiqh al-
hadârah)..
Kesimpulan
Multikulturalisme merupakan suatu keniscayaan dalam
sebuah negara yang kaya akan budaya. Di tengah-tengah arus
multikulturalisme itulah tidak bisa dihindari adanya
akulturasi budaya lokal dengan budaya-budaya atau ajaran
yang datang dan masuk ke ranah lokal. Tidak terkecuali
dengan datangnya Islam ke Indonesia, kehadirannya yang
dibawa dan didakwahkan oleh para penyebar Islam,
mengharuskan adanya perpaduan dengan nilai-nilai budaya
lokal, agar ajaran Islam dapat diterima, sehingga terjadilah
akulturasi ajaran Islam dengan budaya lokal, yang mana
keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan, dan pada
akhirnya memunculkan pemahaman baru pula. Terdapat
polarisasi pemahaman tentang Islam yang diserukan oleh para
pendakwah ke seluruh penjuru tanah air ini, yang pada
akhirnya akan menampakkan serial wajah Islam. Ada Islam
tekstual yang diperhadapkan dengan Islam kontekstual dan
Islam Ideal yang diperhadapkan dengan Islam lokal
Sedangkan pisau analisis yang melahirkan pemetaan tersebut
adalah tekstual dan kontekstual serta struktural-fungsional.
Sedangkan pola pemahaman dan pola sikap yang sering
diperhadapkan adalah pola yang inklusif dan eksklusif.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai