Anda di halaman 1dari 23

SI FARMASI

SEMESTER IV – KELAS B

Disusun oleh :
1. Fajri Nurhidayat (1618000871)
2. Afaf (1618000841)
3. Dika setiadi (1618000991)
4. M. Sofyan (1618001081)
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
• Epidemologi
Penyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksualitas.

PMS akan lebih beresiko jika Anda melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui alat kelamin, oral maupun anal.

Bila tidak ditangani secara tepat, infeksi pada alat reproduksi ini dapat
menjalar dan menyebabkan sakit berkepanjangan, kemandulan, bahkan
kematian.
kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual
juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti
vibrator.

Satu-satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia.


Hubungan seks dalam konteks hubungan monogamy di mana kedua individu bebas
dari IMS juga dianggap “aman”.

Sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat berciuman. Kondom
sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore.
Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia.
Beberapa penyakit menular seksual

1. Gonorea/kencing nanah
2. Sifilis/raja singa
3. Trikonomiasis
4. Ulkus Mole (Chancroid)
5. Klamidia
6. HIV-AIDS
7. Herpes
8. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata)
9. Hepatitis B (HBV)
GONORE/Kencing nanah
• Tipe: Bakterial (Neisseria gonnorhoeae)

• Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral

• Gejala:
Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan
rasa panas atau gatal saat buang air kecil. Menyebar melalui aliran
darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
• Pengobatan:
Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.

• Terapi:
Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2
tetes. b) Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari;
Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari;
Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.
SIFILIS/Raja Singa
• Tipe: Bakterial (Treponema pallidum)

• Cara penularan:
Hubungan seks vaginal, anal atau oral. Dapat juga ditularkan melalui hubungan non-
seksual yaitu kontak kulit dengan orang yang tidak terinfeksi.

• Gejala:
Berlangsung 3-4 minggu, terkadang sampai 13 minggu. Timbul benjolan di sekitar
alat kelamin, kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu serta hilang sendiri
tanpa diobati. Bercak kemerahan pada tubuh juga akan muncul sekitar 6-12 minggu
setelah berhubungan seks.
• Pengobatan:
Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada
organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan seriuspada hati,
otak, mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan
kematian.
TRIKONOMIASIS
• Penyebab: Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.

• Prevalensi:
Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada
perempuan muda dan aktif seksual. Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi
pada perempuan dan laki-laki.

• Cara penularan:
Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Juga dapat tertular melalui
pakaian yang dipinjamkan kepada orang yang tidak terinfeksi.
• Gejala:
Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna
kuning-hijau, kesulitan pada saat buang air kecil, saat berhubungan seksual, nyeri
vagina dan gatal.
Pada laki-laki terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup atau luka
pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Radang pada alat kelamin perempuan yang terinfeksi trikomoniasis akan
meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV. Pada wanita hamil dapat menyebabkan
pecah ketuban dini dan kelahiran prematur.
ULKUS MOLE (chancroid)
• Tipe: Bakterial (Hemophilus ducreyi)

• Gejala:
Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar
nanah dan rasa nyeri; Biasanya hanya pada salah satusisi alat kelamin.

• Komplikasi yang mungkin terjadi:


kematian janin pada ibu hamil yang tertular, memudahkan penularan
infeksi HIV.
KLAMIDIA
• Tipe: Bakterial (Chlamydia trachomatis)

• Cara penularan: hubungan seks vaginal dan anal

• Gejala:
Keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat kencing baik pada laki-
laki maupun perempuan. Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri
pada perut bagian bawah atau nyeri saat hubungan seksual, pada laki-
laki mengalami pembengkakan atau nyeri pada testis.
• Pengobatan:
Infeksi dapat diobati dengan antibiotik

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan mengalami Penyakit
Radang Panggul (PRP) dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan
dan nyeri panggul kronis.
Pada laki-laki, jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan epididymitis,
yaitu sebuah peradangan pada testis, yang dapat menyebabkan
kemandulan.
HIV-AIDS
• Tipe: Viral (Human Immunodeficiency Virus)

• Cara penularan:
Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal. Menggunakan jarum suntik
bekas penderita. Seorang ibu hamil kepada janinnya, serta pada saat
menyusui

Gejala:
Flu, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan
saluran getah bening.
• Pengobatan:
Belum ditemukan obat pada penyakit ini.

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS
dan meninggal.
HERPES
• Tipe: Viral (virus Varicella zoster dan herpes simplex virus)

• Cara penularan:
kontak seksual antar kulit dengan bagian-bagian tubuh yang terinfeksi saat
melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral. Dapat juga melalui alat-alat
tidur, pakaian handuk, dll.

• Gejala:
rasa gatal atau terbakar; rasa nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin; atau
keputihan.
• Pegobatan:
Belum ada pengobatan untuk penyakit ini

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Orang yang terinfeksi dan memiliki luka akan meningkat risikonya untuk
terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut menjadi jalan masuk
virus HIV
KUTIL GENITALIS (Kondiloma akuminata)
• Tipe: Viral (Human Papiloma Virus)

• Cara penularan: Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.

• Gejala:
Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di
dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.
• Pengobatan:
Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Kutil dapat dihilangkan
dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Dapat menyebabkan kanker serviks.
Pada janin atau bayi, dapat tumbuh kutil pada tenggorokannya yang
dapat menyumbat jalannya pernafasan.
HEPATITIS B(HBV)
• Tipe: viral

• Cara penularan:
Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal. Memakai jarum suntik
bekas penderita, perlukaan kulit, dapat juga melalui transfusi darah.

• Gejala:
Demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan,
muntah dan diare.
• Pengobatan:
Belum ada pengobatannya. Kebanyakan infeksi akan bersih dengan
sendirinya dalam 4-8 minggu.

• Konsekuensi yang mungkin terjadi:


Pada penderita koronis, penyakit ini dapat berkembang menjadi
cirrhosis, kanker hati dan kerusakan sistem kekebalan. Pada perempuan
hamil dapat menularkan penyakit ini pada janin yang dikandungnya.
Akibat yang disebabkan PMS
1. Kemandulan pada pria maupun wanita yang disebabkan oleh
penyebaran infeksi pada alat kelamin bagian dalam
2. Menyebabkan kematian
3. Menyebabkan penyakit kanker (kanker leher rahim) dan penyakit
yang selalu kambuh
4. Pada wanita hamil dapat menularkan pada janinnya
Metode penularan PMS
1. Seks tanpa perlindungan
2. Berganti-ganti pasangan
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
4. Penggunaan alkohol
5. Penyalahgunaan obat
6. Seks untuk uang/obat
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
8. monogami serial
9. Sudah terkena suatu PMS
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai