Anda di halaman 1dari 27

INTERAKSI SOSIAL

Sosiologi Antropologi Gizi (NUT157)-


Pertemuan 5

Vitria Melani, S. Si., M. Si


Rachmanida Nuzrina, S. Gz., M. Gizi, RD
Lintang Purwara Dewanti, S. Gz., M. Gizi

Program Studi Gizi


Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
INTERAKSI SOSIAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Interaksi
Sosial
2. Memberikan contoh-contoh dari faktor-faktor yang
berpengaruh dalam interaksi dan contoh-contoh dari interaksi
sosial itu sendiri

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Agar mahasiswa mampu memberikan solusi bila terjadi
konflik dalam berinteraksi sosial
2. Agar mahasiswa mampu menjelakan yang dimaksud dengan
asimilasi, akomodasi, kontroversi
INTERAKSI SOSIAL:
• “Hubungan-hubungan Sosial yang dinamis
menyangkut hubungan antar individu, kelompok
dengan kelompok, individu dengan kelompok”
• Contoh: Orang yang saling menegur.

Faktor-faktor dalam berinteraksi:


• Jenis kelamin; Usia; Ras(suku); Penampilan;
Ucapan
• Ciri-ciri interaksi menurut Charles P. Loomis adalah:
1.Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2.Adanya komunikasi antar pelaku dengan
menggunakan simbol atau lambang.
3,Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa
lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
4.Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil
dari interaksi tersebut.
• Kadang suatu masyarakat menerapkan mekanisme
agar dalam pertemuan pertama kali dapat
mempunyai informasi ttg status masing-masing
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PROSES INTERAKSI
SOSIAL:
1. Imitasi
Mencontoh orang lain dalam berinteraksi.

2. Sugesti
Jika seseorang memberi pandangan dan sikapnya pada pihak lain.

3. Identifikasi
Kecenderungan / keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain.

4. Simpati
Proses dimana seseorang merasa tertarik dengan pihak lain dimana
perasaan memegang peran penting dalam proses interaksi.
Dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami
pihak lain dan untuk bekerjasama.
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI
SOSIAL:
1. Adanya kontak sosial.
2. Adanya komunikasi.

Ad.1. Kontak Sosial


Kontak sosial dapat berupa:
1) Kontak fisik, contohnya
berjabat tangan.
2) Kontak non-fisik, contohnya
bertelepon.
Ad.2. Komunikasi
Komunikasi dapat berupa:
1) Komunikasi verbal atau dengan ucapan.
2) Komunikasi non-verbal

Gerak & Bahasa Tubuh (komunikasi non-verbal):


Dg menggunakan gerakan orang dpt menyatakan kehendaknya,
ini berarti bhw kita tdk dpt menggerakkan tubuh kita
sekehendak hati, karena ada makna dari gerakan tubuh kita.
Co: mengacungkan jempol / telunjuk, memicingkan
mata,memberikan bunga
BENTUK-BENTUK KONTAK SOSIAL
1. Antar Individu
Contoh antara A dan B
mengadakan kesepakatan untuk
melakukan suatu perbuatan
2. Individu dengan Kelompok
Contoh seseorang yang berusaha
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku
dalam suatu masyarakat.
3. Kelompok dengan Kelompok.
Contoh antara UI dengan UEU.

Kontak Sosial Dapat Bersifat


Primer
Suatu kontak dimana para pihak berhadapan secara
langsung.

Sekunder.
Suatu kontak dimana para pihak yang berhubungan
tidak berhadapan atau bertemu secara langsung,
tetapi melalui “perantara.”
BENTUK-BENTUK INTERAKSI
SOSIAL
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
A. Yang menuju ke arah kerjasama (assosiatif)
1. Kerjasama (cooperation)
2. Akomodasi
3. Asimilasi

B. Yang menuju ke arah perpecahan (disassosiatif)


4. Persaingan (competition)
5. Kontraversi
6. Pertentangan (conflict)
• A.1 Kerjasama
• Timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut, kesadaran akan adanya kepentingan-
kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang
penting dalam kerjasama yang berguna. (Charles H. Cooley)
Bentuk – Bentuk Kerjasama
1. Kerukunan: Gotong Royong / Gugur Gunung / Tolong menolong.

2. Bargaining: Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan atau


jasa antara dua organisasi atau lebih.

3. Koalisi: Kombinasi dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang
sama,

4. Joint Venture: Kerjasama dalam pengusahaan proyek.


A.2. Akomodasi
- Suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok-
kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
- Usaha-usaha untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak
lawan.

Tujuan Akomodasi
1. Mengurangi pertentangan sbg akibat perbedaan faham.
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan.
3. Memungkinkan terjadinya kerjasama.
4. Mengusahakan peleburan kelompok sosial.
Bentuk-Bentuk Akomodasi
1. Coercion.
Bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
Contohnya perbudakan.

2. Compromise.
Salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lain.

3. Arbitration:
Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yg dipilih kedua belah pihak.
4. Mediation:
Sama seperti arbitration hanya pihak ketiga tidak mempunyai wewenang
memberi keputusan.

5. Conciliation
Usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih.
Sifatnya lebih lunak dibanding coerrcive.

6. Toleration.
Bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal bisa timbul tanpa sengaja atau
tidak disadari.

7. Ajudication.
Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
• A.3. Asimilasi
• Asimilasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
perorangan atau kelompok untuk mengurangi
perbedaan diantara mereka.
• Proses sosial yang timbul bila ada kelompok
masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Lambat laun kebudayaan asli mereka akan
berubah sifat & wujudnya membentuk kebudayaan
baru sebagai kebudayaan campuran.
• Faktor-faktor yang menghambat Asimilasi
1. Terisolasi.
2. Kurangnya pengetahuan.
3. Perasaan takut.
4. Perasaan lebih tinggi.
5. Perbedaan ciri-ciri badaniah.
6. In group feeling.
7. Gangguan dari golongan yang berkuasa.
8. Perbedaan kepentingan.
• Faktor-faktor yang mempermudah
Asimiliasi
1. Toleransi.
2. Kesempatan yang seimbang.
3. Sikap terbuka dan saling menghargai
4. Persamaan unsur kebudayaan.
5. Perkawinan campuran.
6. Ada musuh bersama
• B.1 Persaingan
• Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang
bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa
menggunakan ancaman kekerasan.

• Bentuk-bentuk persaingan:
1. Persaingan ekonomi.
2. Persaingan kebudayaan.
3. Persaingan kedudukan & peranan
4. Persaingan ras.
• Fungsi Persaingan
1. Mengasah sifat kompetitif, krn manusia selalu ingin yg
terbaik.
2. Sumber penemuan baru.
3. Alat untuk menseleksi.
4. Menghasilkan pembagian kerja yang efektif.

• Hasil persaingan terkait


1. Kepribadian seseorang.
2. Kemajuan dalam masyarakat
3. Solidaritas kelompok
4. Disorganisasi
• B.2. Kontraversi
• Sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain. Sikap ini
kadang dapat berubah menjadi kebencian tetapi tidak sampai
menjadi pertentangan. Lawan tidak diserang secara fisik melainkan
secara psikologis.

• Kontraversi bila dibandingkan dengan persaingan / pertentangan


bersifat agak tertutup & bersifat rahasia. Perang dingin merupakan
kontraversi karena tujuannya membuat lawan tidak tenang. Dalam
hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis.
Wujudnya bisa memfitnah, memaki-maki, menyebarkan desas-
desus dengan surat selebaran, dll.

• Gejala ada / tidak kontraversi dapat dilihat dari ada atau tidaknya
perasaan tidak suka, kebencian, keraguan yg tdk diungkapkan.
• B. 3. Pertikaian
• Gejala atau fenomena sosial yang bersifat universal,
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
• Terjadi karena perbedaan paham dan kepentingan yang
sangat sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau
jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara
mereka yang bertikai tersebut.
Hal – hal yang menimbulkan terjadinya konflik
1. Perbedaan prinsip.
2. Perbedaan kebudayaan atau perubahan sosial.
3. Benturan kepentingan tentang obyek yang sama.
4. Perbedaan sistem nilai dan norma.
5. Perbedaan kepentingan politik,
Akibat Konflik
1. Tambahnya solidaritas in-group.
2. Retaknya kelompok.
3. Perubahan kepribadian.
4. Jatuhnya korban hilangnya harta.
5. Dominasi salah satu group.

Bentuk – Bentuk Khusus Konflik


6. Konflik Pribadi.
7. Konflik Rasial
8. Konflik Kelas Sosial.
9. Konflik Politik.
10. Konflik Internasional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai