Anda di halaman 1dari 44

Etika Kedokteran

Budiman Hartono
Departemen Pendidikan Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Bagaimana menentukan sesuatu
perbuatan itu
BENAR atau SALAH,
BAIK atau BURUK ?

Budiman Hartono 2
Pengertian Etika
Etika mempunyai dua makna, yaitu :
1. Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak)
yang berarti watak, kebiasaan, dan adat istiadat. Pengertian ini
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi yang lain.

Budiman Hartono 3
Lanjutan…
Pengertian etika yang pertama, identik dengan pengertian moralitas.
Moralitas berasal dari bahasa Latin, mos (tunggal) atau mores (jamak)
yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Jadi etika dan moralitas mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai
tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud
dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu
sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Budiman Hartono 4
Lanjutan…
2. Pengertian etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam
pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang
menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami
nilai dan normal moral serta permasalahan-permasalahan moral yang
timbul dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengertian etika kedua, berbeda dengan yang pertama karena tidak
berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman hidup
manusia.

Budiman Hartono 5
What is Ethics?
The discipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation (Webster’s).
Ethics offers conceptual tools to evaluate and guide moral decision
making.
Medical ethics is a discipline / methodology for considering the
implications of medical technology / treatment and what ought to be
(University of Washington School of Medicine)

Budiman Hartono 6
What is Ethics?
1) Ethics can be described as sub-branch of applied philosophy that seeks
“what are the right and the wrong”, “the good and the bad” set of behavior
in a given circumstance.

2) Medical ethics is defined as interdisciplinary teaching and research


discipline which critically, historically and analytically identifies and
examines moral and ethical aspects of (decision concerning) health care
and medical research.

Budiman Hartono 7
Etika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya
sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi moral
“…ethics is the study of morality – careful and systematic reflection
on and analysis of moral decisions and behavior” (WMA)

Etika dapat mengandung norma kesusilaan (sikap pribadi) maupun


norma kesopanan (perilaku antar manusia). Tetapi dapat dipengaruhi
oleh norma agama dan norma hukum

Budiman Hartono 8
Etika dan Moral
Moral Etika
Latin Yunani

• Morales, mos, moris, adat • Ethicos, ethos, adat kebiasaan,


istiadat, kebiasaan, cara, praktek
tingkah laku
• Tabiat, watak, akhlak, cara
hidup

Hati nurani & penilaian


(judgement)
Kebiasaan praktis seseorang

Budiman Hartono 9
Tujuan Etika dan Norma
Etika

Norma
Khusus Norma
Norma Sopan Santun

Norma
Norma Hukum
Umum

Norma Moral

1. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang


harmonis, tertib, teratur, damai, dan sejahtera
2. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil
keputusan secara otonom

Budiman Hartono 10
Moral – Etika – Asas – Aturan – Kode Etik Profesi (1)
Ajaran tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak
1 Ajaran Moral
menjadi manusia yang baik

Sistem nilai tentang perbuatan manusia yang dianggap baik / buruk,


2 Moral
benar / salah, pantas / tidak pantas

Mencari penjelasan, mengapa perbuatan tertentu dinilai baik /


3 Falsafah Moral
buruk, benar / salah, pantas / tidak pantas

Kerangka berpikir yang disusun oleh filsuf tertentu untuk memberi


4 Teori Etika pembenaran, mengapa suatu perbuatan dinilai baik dari pendekatan
moral

Budiman Hartono 11
Moral – Etika – Asas – Aturan – Kode Etik Profesi (2)

Asas-asas yang diturunkan dari teori-teori etika sebagai kaidah-


5 Asas Etika
kaidah dasar moral bagi manusia

Aturan-aturan Seperangkat norma atau pedoman untuk mengukur perbuatan,


6
Etika berupa aturan dan larangan yang didasarkan pada asas-asas etika

Seperangkat aturan etika yang khusus berlaku untuk semua anggota


Kode Etik asosiasi profesi tertentu, sebagai konsensus bersama, yang memuat
7
Profesi aturan dan larangan yang wajib ditaati oleh semua anggota dalam
menjalankan profesi

Budiman Hartono 12
Teori Etika
AGENT : VIRTUE

ACTS : DEONTOLOGI

GOAL : TELEOLOGICAL

CONSEQUENCES : CONSEQUENTIALIST
(UTILITARIAN)

Budiman Hartono 13
Etika, sebagaimana metode filsafat, mengandung permusyawaratan dan
argument eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu (etika praktis).
Juga membahas asas-asas yang mengatur karakter manusia ideal atau
kode etik profesi tertentu (etika normatif).

Budiman Hartono 14
Teori Berdasarkan “AGENT”
FIDUCIARY
Berdasarkan VIRTUE (nilai KEUTAMAAN)
Jujur, baik hati, ramah, welas asih, perhatian, dll.
Hubungan dokter – pasien harus berdasarkan konsep ini, jangan hanya
berdasarkan hukum

Budiman Hartono 15
Teori Berdasarkan “ACTS”
Etika deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban.
Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara
baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan
itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan sendiri
sebagai baik pada dirinya sendiri.
Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan
kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena
perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.

Budiman Hartono 16
Teori Berdasarkan “TUJUAN” (1)
Etika teleologi berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran,
akibat, dan hasil. Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya
baik dan membawa akibat yang baik dan berguna.
Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban
manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan
mendapatkan pahala.
Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Teleologi Hedonisme (hedone = kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari
kenikmatan dan kesenangan
 Teleologi Eudamonisme (eudamonia = kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari

kebahagiaan hakiki
Yang menonjol : utilitarian (azas manfaat)
Budiman Hartono 17
Teori Berdasarkan “TUJUAN” (2)
Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
 Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri
 Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua

pihak

Budiman Hartono 18
Teori Berdasarkan “AKHIR”
Consequentialist
Benar salahnya bergantung kepada konsekuensinya / akibatnya

Budiman Hartono 19
Pilih Teori Mana ?
Tergantung kepada:
Konsistensi dan koherensi
Kesederhanaan
Lengkap dan komprehensif
Kapasitas memperhitungkan pengalaman moral kita

Tak ada yang memuaskan

Budiman Hartono 20
Etika & Hukum
Hukum menurut standar moral yang minimal → larangan-larangan.
 Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan ketertiban hubungan
antar manusia, dengan aturan tertentu dan baku

Etika menurut standa moral yang tertinggi → larangan-larangan dan hal-


hal yang positif dokter kepada pasiennya.
 Etik mengatur manusia dalam membuat keputusan dan dalam berperilaku (profesi),
dengan menggunakan “dialog” antar beberapa kaidah moral, dengan hasil yang
tidak selalu seragam

Budiman Hartono 21
Etika & Hukum
Perbuatan seorang yang profesional
a. Etis dan legal
b. Etis tidak legal – tidak ada – kriteria etis melanggar hukum
c. Tidak etis dan legal – dokter mengiklankan diri
d. Tak etis dan tidak legal – dokter membuat tagihan palsu ke pada
perusahaan asuransi biaya pengobatan &
perawatan

Budiman Hartono 22
Contoh Kasus
US Supreme Court (Mahkamah Agung AS) memutuskan hak
konstitusional seorang wanita untuk dapat melakukan aborsi kehamilan
trimester pertama

→ kontroversi moral & etika

Budiman Hartono 23
Contoh cara berpikir hukum
Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah formulir
persetujuan telah ditandatangani oleh pasien atau “yang mewakilinya”.

Contoh cara berpikir etik


Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah
keputusan pasien dibuat setelah memahami semua informasi yang
diperlukan dalam membuat keputusan tersebut.

Budiman Hartono 24
Etika Kedokteran
Kebutuhan dasar manusia :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan psikologis
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan kreatif dan spiritual

→ dipenuhi secara berimbang


→ bila tidak dipertimbangkan → konflik !

Budiman Hartono 25
Etika Kedokteran
Selain mempertimbangkan ke 4 kebutuhan tadi juga perlu
dipertimbangkan hak-hak asasi pasien.
Pelanggaran terhadap hak asasi pasien juga merupakan pelanggaran
terhadap ke 4 kebutuhan dasar tadi.

Budiman Hartono 26
Bidang Kesehatan
1. Kode Etik Kedokteran
2. Kode Etik Keperawatan
3. Kode Etik Rumah Sakit
4. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK)
5. Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (MAKERSI)
6. Majelis Kehormatan DISIPLIN Kedokteran Indonesia (MKDKI)

Budiman Hartono 27
Asas-asas Etika Medis Tradisional Asas-asas Etika Medis Kontemporer

1. Beneficence 1. - Menghormati otonomi pasien


2. Non maleficence (Primum non nocere) - Universal human right
3. Menghormati hidup manusia - HAM
4. Konfidensialitas 2. Keadilan / justice
5. Kejujuran (veracity) 3. Berkata benar / truth telling / veracity
6. Tidak mementingkan diri
7. Budi pekerti, tingkah laku luhur

Budiman Hartono 28
“Risiko Dokter Diadili/diperiksa” pasca UU Pradok

Komite Etik/Medik
RS setempat MKEK
MAKERSI
PS 68

PN Pidana Dokter MKDKI


PS 66 (3) Merasa dirugikan
PS 55

PN Perdata “Peradilan Pers”

Budiman Hartono 29
Pelanggaran & Cara Penanganan
Etika MKEK

Disiplin MKDKI

Peradilan Pidana
dr.
drg.
Sengketa hukum Peradilan Perdata

Peradilan TUN

Sengketa non hukum Lembaga Mediasi (ADR)

Budiman Hartono 30
Disiplin Kedokteran
Kepatuhan menerapkan aturan-aturan / ketentuan penerapan keilmuan
dalam pelaksanaan pelayanan.
Lebih khusus: kepatuhan menerapkan kaidah-kaidah penatalaksanaan
klinis (asuhan medis) yang mencakup:
Penegakan diagnosis
Tindakan pengobatan
Menetapkan prognosis dengan standar / indikator:
 Standar kompetensi, standar perilaku etis, standar asuhan medis, dan standar klinis

Budiman Hartono 31
Disiplin Kedokteran
Disiplin kedokteran merupakan kepatuhan memenuhi:
Standard of care
Clinical standard
Standard of competence
Standard of professional attitude
Dan aturan / ketentuan terkait dalam asuhan medis
(Penatalaksanaan klinis pasien)

Budiman Hartono 32
Pelanggaran Disiplin
(Serious Professional Misconduct)
KEPUTUSAN KKI No. 17/KKI/KEP/VIII/2006
 Kegagalan penatalaksanaan pasien oleh karena:
 Ketidakcakapan (incompetence)
 Kelalaian (gross negligence)
 Perilaku tercela (menurut ukuran profesi)
 Ketidaklaikan fisik & mental (unfit to practice)

Atau dengan kata lain

 Tidak memenuhi:
 Standard of care, clinical standard
 Standard of competence
 Standard of professional attitude
 Dan aturan ketentuan terkait

Budiman Hartono 33
Filosofi Penegakan Disiplin
Tujuan penegakan disiplin
Utama : proteksi pasien
Lain-lain :
1. Jaga mutu dr. / drg.
2. Jaga kehormatan profesi kedokteran / kedokteran gigi

Budiman Hartono 34
Pengaduan (Pasal 66 UU Pradok)
Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas
tindakan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran
dapat mengadukan secara tertulis kepada ketua MKDKI.
Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan
tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan / atau menggugat
kerugian perdata ke pengadilan.

Budiman Hartono 35
Alat Bukti
Surat-surat / dokumen tertulis
Keterangan saksi
Pengakuan teradu
Keterangan saksi ahli
Barang bukti

Budiman Hartono 36
Macam Keputusan
TIDAK BERSALAH
BERSALAH DENGAN SANKSI:
Peringatan tertulis
Rekomendasi pencabutan STR atau SIP, sementara (maks. 1 tahun) atau
selamanya
Dan atau kewajiban mengikuti pendidikan / pelatihan

Budiman Hartono 37
Bentuk Pelanggaran Disiplin Kedokteran
1. Tidak kompeten / cakap
2. Tidak merujuk
3. Pendelegasian kepada nakes yang tidak kompeten
4. dr. / drg. pengganti tidak beritahu ke pasien, tidak punya SIP
5. Tidak laik praktik (kesehatan fisik dan mental)
6. Kelalaian dalam penatalaksanaan pasien
7. Pemeriksaan dan pengobatan berlebihan

Budiman Hartono 38
Bentuk Pelanggaran Disiplin Kedokteran
8. Tidak berikan informasi yang jujur
9. Tidak ada informed consent
10. Tidak buat / simpan rekam medis
11. Penghentian kehamilan tanpa indikasi medis
12. Euthanasia
13. Penerapan pelayanan yang belum diterima kedokteran
14. Penelitian klinis tanpa persetujuan etis
15. Tidak memberi pertolongan darurat
16. Menolak / menghentikan pengobatan tanpa alasan yang sah
17. Membuka rahasia medis tanpa izin
18. Buat keterangan medis yang tidak benar
19. Ikut serta tindakan penyiksaan
Budiman Hartono 39
Bentuk Pelanggaran Disiplin Kedokteran
20. Peresepan obat psikotropik / narkotik tanpa indikasi
21. Pelecehan seksual, intimidasi, kekerasan
22. Penggunaan gelar akademik / sebutan profesi, palsu
23. Menerima komisi terhadap rujukan / peresepan
24. Pengiklanan diri yang menyesatkan
25. Ketergantungan napza
26. STR, SIP, sertifikat kompetensi tidak sah
27. Imbal jasa tidak sesuai tindakan
28. Tidak berikan data / informasi atas permintaan MKDKI

Budiman Hartono 40
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK
1. NORMA MORAL 1. NORMA DISIPLIN 1. NORMA HUKUM
• Masalah Moral • Standar profesi (kompetensi,
pelayanan, perilaku)
2. PELANGGARAN DILEMA 2. PELANGGARAN → langgar 2. PELANGGARAN NORMA
NORMA INTERNAL (BAIK- standar profesi (BENAR- HUKUM (BENAR-SALAH)
BURUK) SALAH)
3. DAMPAK 3. KUALITAS PROFESI 3. PENYELESAIAN
• Kualitas moral (LAYANAN, PERILAKU) KONFLIK/KEDAMAIAN
• Kehormatan profesi • Kehormatan profesi
4. LINGKUP 4. KOMPETENSI PELAYANAN 4. PERATURAN HUKUM
• Perilaku etik MEDIK PERILAKU PROFESI TENTANG PELAYANAN
KEDOKTERAN

Budiman Hartono 41
ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK
5. BENTUK: KODE ETIK 5. ATURAN DISIPLIN 5. UU, PP, Permen, Keppres, dll.
PROFESI KEDOKTERAN
6. DISUSUN: ORGANISASI 6. KOMPILASI OLEH KKI 6. NEGARA (DPR + Pemerintah)
PROFESI
7. SANKSI 7. SANKSI 7. SANKSI
• Moral / hati nurani • Teguran – reedukasi • Pidana: denda / penjara
• Nasehat / teguran • Cabut STR / SIP • Perdata: ganti rugi
• Pengucilan • Administrasi: pencabutan
8. YANG MEMERIKSA 8. MKDKI: 8. PENGADILAN:
• MKEK • Dokter • Negeri
• MKEKG • Dokter gigi • TUN
• Anggota profesi • Sarjana hukum Anggota: Hakim

Budiman Hartono 42
Kesimpulan Aturan
penerapan
NORMA keilmuan
dalam praktik kedokteran kedokteran

Disiplin
Aturan
penerapan Aturan
etika hukum
kedokteran Etika Hukum kedokteran
(KODEKI)

Budiman Hartono 43
Terima Kasih

Budiman Hartono 44

Anda mungkin juga menyukai