Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS PENERAPAN METODE

PENGAKUAN PENDAPATAN JASA


KONTRUKSI PADA PT.WASKITA KARYA
(PERSERO) TBK PROBOLINGGO MENURUT
PSAK NO. 34

NAMA KELOMPOK :
HANIFAH INDAH WULANDARI 17 642 0022
KHOFIFAH TASLIMAH AHMAS 17 642 0004
ABI MANSYUR 17 642 0034
PUJI DWI SUSANTI 16 642 0007
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi global saat ini semakin tak menentu dan persaingan di

dunia usaha pun semakin banyak. Salah satu perusahaan yang terkena dampak

krisis global adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi. Karena

semakin banyak perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang sama

dengan persaingan harga dan fasilitas yang berbeda. Sehingga manajemen

perusahaan perlu mengambil langkah-langkah dan kebijakan yang dibutuhkan

untuk pengambilan keputusan dan strategi yang tepat dalam mempertahankan

kelangsungan hidup, melakukan ekspansi, serta meningkatkan profitabilitas

perusahaan.
LATAR BELAKANG

PT. Waskita Karya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
konstruksi. Adapun kegiatan usaha yang dijalankan adalah membangun dan
mengoperasikan jalan tol. PT Waskita Karya Probolinggo sering dihadapkan pada
masalah yaitu diantaranya adalah pengakuan pendapatan dalam periode tertentu
selama pelaksanaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak borongan
yang masa penyelesaiannya kurang dari satu periode akuntansi. Dalam pengakuan
pendapatan terdapat metode pengakuan yang menjadi acuan dalam pengakuannya.
Metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan konstruksi menurut Skousen
(dalam Pramurti, 2016:4) dapat menggunakan dua metode yaitu metode kontrak
selesai (Completed Contract Method) dan metode persentasi penyelesaian
(Percentage Completion Method).
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka


penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Bagaimanakah penerapan metode pengakuan


pendapatan jasa konstruksi pada PT. Waskita Karya
(Perseroan) Tbk Probolinggo menurut PSAK No. 34?”
TUJUAN LAPORAN

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:

“Untuk mengetahui Bagaimana penerapan


pengakuan pendapatan jasa konstruksi pada PT.
Waskita Karya (Perseroan) Tbk Probolinggo menurut
PSAK No. 34”
KAJIAN TEORI
PENDAPATAN

 Definisi pendapatan menurut PSAK No. 23 (dalam Fitriana,


2015) adalah arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal entitas selama satu periode jika arus
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanaman modal.
 Konsep-konsep Pendapatan
1. Konsep Arus Masuk (Inflow Concept)

2. Konsep Arus Keluar (Out Flow Concept)


SUMBER-SUMBER PENDAPATAN

Bagi perusahaan jasa konstruksi, Pendapatan mereka diterima dari


penerima uang muka dan jaminan yang diberikan oleh pembuatan
kerja yang jumlah dan syarat nya ditetapkan dalam kontrak perjanjian
kerja, Pada laporan laba rugi diketahui bahwa pendapatan dari
perusahaan terdiri dari dua kelompok yaitu: 1) Pendapatan
operasional yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan normal
perusahaan, dan 2) Pendapatan non operasional (pendapatan lain-lain)
yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan diluar kegiatan normal
perusahaan.
PENGAKUAN PENDAPATAN

Hermanto (dalam Fitriana, 2015:3) menyatakan


mengenai pengakuan pendapatan yaitu untuk dapat
diakui pendapatan harus direalisasikan (realized)
atau dapat direalisasikan (realizable) dan sudah
diperoleh (earned).
PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI

Menurut Rangkuti (dalam Rahayu, 2009:2), ada 2


metode dalam pengakuan pendapatan jasa
konstruksi, yaitu:
 Metode Kontrak Selesai
 Metode Persentase Penyelesaian
METODE KONTRAK SELESAI

 Metode kontrak selesai biasanya digunakan


perusahaan yang mempunyai kontrak jangka
pendek atau proyek yang memiliki resiko tidak
dapat diestimasi secara andal. Pada metode ini,
laba dilaporkan pada periode sewaktu proyek
selesai.
METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

 Metode pengakuan pendapatan persentase penyelesaian


adalah metode pengakuan yang biasanya digunakan oleh
perusahaan yang memiliki kontrak jangka panjang,
dimana jangka waktunya lebih dari satu periode
akuntansi. Metode ini mencerminkan prestasi kerja masa
berjalan atas penyelesaian kontrak lebih dari satu periode
akuntansi.
PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI MENURUT PSAK NO. 34

Standar Akuntansi Keuangan secara khusus mengatur tentang pengakuan

pendapatan dan biaya kontrak dengan menerbitkan sebuah penyataan

PSAK No. 34 tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi.

Tujuan PSAK No. 34 adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.

Kontrak Konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara

khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang

berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal

rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan.


Perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, sumber utama perolehan pendapatan

diperoleh dari penyelesaian kontrak kontruksi. Ikatan Akuntan Indonesia menyebutkan

bahwa pendapatan kontrak terdiri dari :

1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak;

2. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan pembayaran intensif:

a. Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan

b. Dapat diukur secara andal

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan

diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang

bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu untuk

direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah

pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari suatu periode berikutnya.
PENYAJIAN DATA DAN
EVALUASI DATA
PENYAJIAN DATA

Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) didirikan dengan nama


Perusahaan Negara Waskita Karya tanggal 01 Januari 1961 dari
perusahaan asing bernama “Volker Aanemings Maatschappij NV”
yang dinasionalisasi Pemerintah. Waskita memiliki anak usaha yang
juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu Waskita Beton
Precast Tbk (WSBP). Pada tahun 2016, proyek Tol Pasuruan-
Probolinggo berhasil didapatkan oleh PT. Waskita Karya (Perseroan)
tbk.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi
 Adapun visi dari PT. Waskita Karya (Perseroan) tbk. adalah “Menjadi perusahaan

Indonesia Terpercaya dan Berkelanjutan di Bidang Konstruksi Terintegrasi dan


Investasi”.

Misi
 Berdasarkan visi terebut, misi dari PT. Waskita Karya (Perseroan) tbk. yaitu

Meningkatkan nilai Perusahaan yang berkelanjutan melalui:


 Mengembangkan sistem dan teknologi yang terintegrasi

 Membangun fundamental keuangan yang kuat

 Menerapkan Enterprise Risk Management yang prima

 Membentuk SDM yang kompeten dan berkinerja unggul

 Mencapai portofolio yang seimbang melalui investasi di bidang usaha baru


STRUKTUR ORGANISASI PT. WASKITA KARYA
(PERSEROAN) TBK
EVALUASI DATA
1. Penerapan Pengakuan Pendapatan Metode Kontrak Selesai Pada PT. Waskita
Karya (Perseroan) tbk.
Penerapan pengakuan pendapatan yang terjadi pada CV Tata Wijaya akan dituangkan
kedalam jurnal. Pada saat penerimaan pembayaran bagian administrasi akan mendebit
perkiraan kas/ bank dan mengkredit perkiraan pendapatan usaha.
a.Pembayaran uang muka telah diterima 1 Februari 2016 dengan nilai 20% dari harga
kontrak. Uang muka
= 20% x Harga kontrak
= 20% x Rp 75.000.000.000
= Rp 15.000.000.000
Tabel 1
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Kontrak Selesai) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2016-Feb-01 Kas 15.000.000
Pendapatan 15.000.000
Usaha
b. Pembayaran angsuran pertama pada tahun 2012
diterima oleh perusahaan sebesar 25% dari harga
kontrak pada tanggal 24 November 2016. Pembayaran 1
= 25% x Harga kontrak
= 25% x Rp 75.000.000.000
= Rp 18.750.000.000
Tabel 2
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Kontrak Selesai) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2016-Nov-24 Kas 18.750.000
Pendapatan 18.750.000
Usaha
c. Pembayaran kedua pada tahun 2017 diterima oleh
perusahaan pada tanggal 15 Juni 2017 sebesar 35%.
Pembayaran 2
= 35% x Harga kontrak
= 35% x Rp 75.000.000.000
= Rp 26.250.000.000

Tabel 3
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Kontrak Selesai) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2017-Jun-15 Kas 26.250.000
Pendapatan 26.250.000
Usaha
d. Pembayaran ketiga yang merupakan angsuran
terakhir pada tanggal 25 Januari 2018 sebesar 20%.
Pembayaran 3
= 20% x Harga kontrak
= 20% x Rp 75.000.000.000
= Rp 15.000.000.000
Tabel 4
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Kontrak Selesai) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2018-Jan-25 Kas 15.000.000
Pendapatan 15.000.000
Usaha
2.Penerapan Pengakuan Pendapatan Metode Persentase Penyelesaian
Pada CV Tata Wijaya
Pengakuan pendapatan dengan metode persentase penyelesaian dapat
menghasilkan pencatatan dan nilai pendapatan yang dapat terukur dengan
andal serta setiap persentase penyelesaian pekerjaan dapat diakui sebagai
pendapatan periode tersebut. Berikut perhitungan yang dilakukan dengan
metode persentase penyelesaian:
a.Pembayaran uang muka telah diterima 1 Februari 2016 dengan nilai 30%
dari harga kontrak. Uang muka
= 30% x Harga kontrak
= 30% x Rp 75.000.000.000
Tabel 5
= Rp 3.750.000.000 Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Persentase Penyelesaian) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2016-Feb-01 Kas 3.750.000
Pendapatan 3.750.000
Diterima Di
Muka
b. Pembayaran angsuran pertama telah diterima dengan nilai 30%
dari harga kontrak dan pekerjaan fisik telah mencapai tingkat
penyelesaian 35%. Pembayaran 1
= 30% x Harga kontrak
= 30% x Rp 75.000.000.000
= Rp 22.500.000.000
(kelebihan penyelesaian fisik dihitung nilainya). Kelebihan nilai
fisik = 5% x Rp 75.000.000.000
= Rp 3.750.000.000
Tabel 6
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Persentase Penyelesaian) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2016-Nov-24 Kas 26.250.000
Pendapatan 22.500.000
Usaha
Pendapatan 3.750.000
Diterima Di
Muka
c.Pembayaran angsuran kedua telah diterima pada tanggal 15 Juni 2017 dengan nilai 30% dari harga
kontrak dan pekerjaan fisik telah mencapai tingkat penyelesaian 30% sesuai kontrak pembayaran.
% telah selesai
= % uang muka + % angsuran 1+ % angsuran 2
= 20% + 30% + 5% (sudah diselesaikan di angsuran 1) + 25%
= 85%
Jadi total persentase pengerjaan yang telah dikerjakan perusahaan adalah mencapai 85%, artinya
karena 5% kelebihan telah dibayar di awal muka pada angsuran pertama, maka untuk pembayaran
angsuran kedua perusahaan hanya menerima 25% dari harga kontrak. Pembayaran 2
= 25% x Harga kontrak
= 25% x Rp 75.000.000.000
= Rp 18.750.000.000
(kelebihan 5% penyelesaian fisik yang telah dibayarkan sebelumnya pada angsuran 1 dihitung
nilainya tidak perlu dimasukan kedalam jurnal dikarenakan telah muncul dipembukuan sebelumnya).

Tabel 7
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Persentase Penyelesaian) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2017-Jun-15 Kas 18.750.000
Pendapatan 18.750.000
Usaha
d. Pembayaran angsuran ke-3 diterima pada tanggal 25 Januari 2018 dengan
nilai 20% dari harga kontrak. Pembayaran 3
= 20% x Harga kontrak
= 20% x Rp 75.000.000.000
= Rp 15.000.000.000
Diketahui perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan kontruksi sebelum akhir
periode yang telah disepakati yaitu selesai pada 20 Januari 2018, maka
perusahaan mencatat pekerjaan yang telah terselesaikan sebagai piutang usaha
karena perusahaan belum menerima pembayaran angsuran ke-3 kepada pemberi
kerja. Pada saat pembayaran diterima barulah perusahaan dapat mengakui
sebagi pendapatan dan haruslah dicatat kedalam jurnal.

Tabel 8
Jurnal Penerimaan Uang Muka Pada Perusahaan (Metode
Persentase Penyelesaian) dalam ribuan

Tanggal Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)


2018-Jan-25 Kas 15.000.000
Piutang 15.000.000
Usaha
Dari hasil penjabaran terhadap perbandingan perhitungan pendapatan dengan
menggunakan metode kontrak selesai yang digunakan oleh perusahaan dengan
metode persentase penyelesaian maka diperoleh perbandingan pendapatan
kontrak sebagai berikut:

Tabel 9
Perbandingan Pendapatan Kontrak Kontruksi Pada PT. Waskita
Karya (Perseroan) tbk. Dengan Metode Kontrak Selesai dan
Metiode Persentase Penyelesaian Dalam ribuan (Rp)

Tanggal P Angsuran Metode Metode


Transaksi e Pembayaran kontrak selesai persentase
r tingkat jumlah penyelesaian
i pembayaran % penyelesaian
o tingkat
d jumlah
e pembayaran
%
2016-Feb-01 1 Uang Muka 20% x 75.000.000 20% x 75.000.000
2016-Nov-24 2 Angsuran 1 25% x 75.000.000 35% x 75.000.000
2017-Jun-15 3 Angsuran 2 35% x 75.000.000 25% x 75.000.000
2018-Jan-25 4 Angsuran 3 20% x 75.000.000 20% x 75.000.000

Total 75.000.000 75.000.000


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti menemukan
adanya perbedaan antara kedua metode baik metode kontrak
selesai yang digunakan oleh perusahaan maupun metode
persentase penyelesaian yang sesuai PSAK No. 34 tentang
kontrak kontruksi, karena berdasarkan perbandingan yang telah
dilakukan diketahui yaitu dengan menggunakan metode
persentase penyelesaian ditemukan bahwa terdapat perbedaan
yang cukup berpengaruh terhadap pendapatan pada PT. Waskita
Karya (Perseroan) tbk.
Dari data-data yang telah diuraikan ditemukan perbedaan yang
cukup membawa dampak pada peroleh pendapatan pada laporan
keuangan perusahaan dimana pada metode yang digunakan
perusahaan pengukuran nilai pendapatan yang diterapkan
perusahaan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya pada
perusahaan yang menyebabkan pencatatan kurang akurat, sedangkan
bila menggunakan metode persentase penyelesaian pendapatan
dapat mencerminkan keadaan keuangan yang sesungguhnya terjadi
pada perusahaan
MARA SEATANYAH TRETAN

Anda mungkin juga menyukai