MONEV Berdsr Pedoman
MONEV Berdsr Pedoman
Misalnya:
Besarnya total dana pengadaan = Rp. 125.000.000
Besarnya total kebutuhan dana pengadaan obat = Rp. 135.000.000
Kesesuaian dana pengadaan obat = 125.000.000 / 135.000.000 x 100%
= 92,5%
Hasil
Dana pengadaan obat yang disediakan oleh pemerintah
adalah sebesar 92,5% dari total kebutuhan RS
Angka Ideal
Dana pengadaan obat yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan sebenarnya.
2. Biaya obat per kunjungan kasus penyakit
Misalnya:
Besarnya total dana pengadaan = Rp. 800.000.000
Jumlah kunjungan kasus = 160.000
Biaya obat per kunjungan kasus = 800.000.000/ 160.000
= Rp. 5.000
Alokasi :
Misalnya:
Besarnya total dana pengadaan = Rp. 720.000.000
Jumlah kunjungan kasus = 160.000
Biaya obat per kunjungan kasus = 720.000.000/160.000
= Rp. 4.500
Hasil
Biaya obat per kunjungan kasus di RS adalah sebesar Rp.
5.000 sedang biaya obat yang dialokasikan per
kunjungan kasus adalah sebesar Rp 4.500.
Angka Ideal
Biaya obat yang dialokasikan per kunjungan kasus harus
memperhatikan parameter jumlah kunjungan kasus.
3. Biaya obat per kunjungan resep
Misalnya:
Besarnya total dana pemakaian obat tahun lalu = Rp. 800.000.000
Jumlah resep = 160.000
Biaya obat per resep = 800.000.000/160.000
= Rp. 5.000
Alokasi :
Misalnya:
Besarnya total dana pengadaan = Rp. 720.000.000
Jumlah kunjungan resep = 160.000
Biaya obat per kunjungan resep = 720.000.000/ 160.000
= Rp. 4.500
Hasil
Biaya obat yang dibutuhkan per resep adalah Rp. 5.000
sedang biaya obat yang dialokasikan per kunjungan
resep adalah sebesar Rp 4.500.
Angka Ideal
Besarnya dana yang disediakan harus memasukkan
parameter jumlah resep.
4. Ketepatan perencanaan
Ketetapan perencanaan obat =
Misalnya:
Jumlah obat A yang direncanakan dalam satu tahun = 450.000
Jumlah pemakaian obat A dalam satu tahun = 500.000
Ketetapan perencanaan obat = 450.000/ 500.000 x 100% = 90%
Jumlah obat B yang direncanakan dalam satu tahun = 800.000
Jumlah pemakaian obat B dalam satu tahun = 1.000.000
Ketetapan perencanaan obat = 800.000/ 1.000.000 x 100% = 80%
Hasil
Demikian seterusnya untuk semua obat indikator
Ketepatan perencanaan obat di RS adalah sebesar 80%
dari total kebutuhan.
Angka Ideal
Perencanaan kebutuhan adalah 100% dari kebutuhan
baik dalam jumlah dan jenis obat.
5. Prosentase dan nilai obat rusak
Misalnya:
Total jenis obat yang tersedia = 100
Total jenis obat yang rusak =2
Prosentase obat rusak = 2/100 x 100% = 2%
Nilai obat rusak =
Jumlah obat yang rusak x harga per kemasan
Angka Ideal
Prosentase nilai obat rusak dan kadaluwarsa adalah 0%.
6. Prosentase penggunaan antibiotik pada ISPA
Misalnya :
Angka Ideal
Prosentase penggunaan antibiotik pada ISPA adalah 0
DRUG USE STUDY
18
TUJUAN
• Mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan
obat pada pelayanan kesehatan/dokter tertentu
19
INDIKATOR
Indikator inti
Indikator pelengkap
20
INDIKATOR INTI
21
Cont’d
B. Indikator pelayanan pasien
22
Cont’d
C. Pelengkap Fasilitas Kesehatan
23
INDIKATOR PELENGKAP
24
Indikator PeLayanan Penunjang Medik
Farmasi
2. Prosentase Item
Obat yg Tersedia Item Obat Trsd x 100%
thd Item Obat dlm Item Obat Formularium
Formularium