Anda di halaman 1dari 27

TERAPI

CAIRAN

Pembimbing:
dr. Dendy Maulana, Sp.An, M.Kes, KIC

Oleh:
Meriska Cesia Putri
Ni Made Shanti Iswari Dewi
z
CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam


tubuh makhluk multiseluler seperti manusia atau
hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu.
z
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Intraselular
(40%)
Cairan tubuh Interstitial
(60%) (15%)
Ekstraselular
(20%)
Plasma
Darah (5%)
KOMPONEN CAIRAN TUBUH
z

Elektrolit
z

• Non elektrolit  glukosa dan urea


z
KESEIMBANGAN CAIRAN

 Urine : 1 ml/ kg/ jam atau 25 ml/kg/hari


Keringat & Uap air nafas (S&I loss) : 700 ml/m2/hari
z
PERUBAHAN CAIRAN TUBUH

Perubahan Perubahan Perubahan


Volume Konsentrasi Komposisi

Asidosis
Respiratorik,
Hiponatremia, Alkalosis
Dehidrasi,
Hipernatremia, respiratorik,
Kelebihan
Hipokalemia, Asidosis
volume
Hiperkalemia, metabolik,
Alkalosis
metabolik
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
z
DAN ELEKTROLIT PADA PEMBEDAHAN

• Kondisi yang telah ada, prosedur diagnostik, pemberian obat, preparasi


bedah, restriksi cairan preoperatif
Preoperatif

• Induksi anastesi
• Kehilangan darah abnormal
Intraoperatif • Kehilangan cairan akibat evaporasi dari luka operasi

• Stres akibat operasi dan nyeri pasca operasi


• Peningkatan katabolisme jaringan
• Penurunan volume sirkulasi yang efektif
Postoperatif • Risiko atau adanya ileus postoperatif
TERAPI CAIRAN
z

TUJUAN TERAPI CAIRAN:


Mengganti cairan yang hilang
Mengganti kehilangan cairan yang sedang
berlangsung
Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit
Mengatasi syok
Mengoreksi dehidrasi
Tindakan operatif

Intraoperati
Perioperatif f postoperatif
z

Memasok
kebutuhan cairan
z
Jenis Cairan

Cairan Hipotonik Cairan Isotonik Cairan Hipertonik

Osmolaritas < serum Osmolaritas mendekati Osmolaritas > serum


( 285 mOsm/L)  cairan serum = 285 mOsmol/L, ( 285 mOsmol/L) 
dari dalam PD   berada di PD cairan dan elektrolit dr
jaringan sekitarnya , ex: jaringan dan sel  PD
NaCl 45% dan Dekstrosa Ex: (RL), dan normal
2,5%. saline / larutan garam Ex: Dx 5%, NaCl 45%
fisiologis hipertonik, Dx 5%+RL,
Dx 5%+NaCl 0,9%,
produk darah (darah),
dan albumin
z
CAIRAN KRISTALOID

Larutan kristaloid adalah bersifat isotonik,


maka efektif dalam mengisi sejumlah volume
cairan dalam waktu yang singkat, dan berguna
pada pasien yang memerlukan cairan segera.
Waktu paruh intravaskuler 20-30 menit.

Mengembalikan CES :
• Menyebabkan ↑ tek.hidrostatik intravasc dan
penurunan tek onkotik  extravasasi ke
intersisial rehidrasi intersisial : sehingga
diberikan 3-4x dari hilangnya cairan
z
CAIRAN KRISTALOID
z
CAIRAN KOLOID

Mempunyai Sering digunakan


berat molekul untuk resusitasi
Molekul cairan secara cepat
tinggi dengan
besar shg terutama pada syok
aktivitas
membran hipovolemik/
osmotik yang
kapiler tidak hermorhagik atau
menyebabkan
permeabel pada penderita
cairan ini
thd cairan dengan
cenderung
ini hipoalbuminemia
bertahan agak
(berfungsi berat dan
lama (waktu
sbg albumin kehilangan protein
paruh 3-6 jam)
di plasma) yang banyak (misal
dalam ruang
intravaskuler luka bakar)
CAIRAN KOLOID
z
  Kristaloid Koloid
Keuntungan • Tidak mahal • Mempertahankan cairan intravaskular
• zAliran urin lancar lebih baik (1/3 cairan bertahan selama
(meningkatkan volume 24 jam)
intravaskular) • Meningkatkan tekanan onkotik plasma
• Pilihan cairan pertama u/ • Membutuhkan volume yang lebih
resusitasi perdarahan & sedikit
trauma • Mengurangi kejadian edema perifer
• Mengembalikan kehilangan • Dapat menurunkan tekanan
pada ruang cairan ke-3 intrakranial
Kerugian • Mengencerkan tekanan • Mahal
osmotik koloid • Menginduksi koagulopati (dextran &
• Menginduksi edema perifer helastarch)
• Insidensi terjadinya edema • Jika tdpt kerusakan kapiler, dpt
pulmonal lebih tinggi berpotensi tjd perpindhn cairan ke
• Membutuhkan volume yg interstitial
lebih besar • Mengencerkan faktor pembekuan dan
• Efeknya sementara trombosit
• Berpotensi menghambat tubulus
renalis dan sel retikuloendotelial di
hepar
• Kemungkinan adanya reaksi
anafilaksis (dextran)
z
Kebutuhan cairan

Kebutuhan cairan harian

• 40 – 50 ml/kgBB/hari

Rumus Kebutuhan cairan rumatan

• 4ml/kgBB/jam untuk berat badan 10 kg pertama


• 2ml/kgBB/jam tambahkan untuk berat badan 10 kg kedua
• 1ml/kgBB/jam tambahkan untuk sisa berat badan

Contoh

• Pasien berat 23kg


• Kebutuhan basal:
• (4x10)+(2x10)+(1x3) = 63ml/jam
z
TERAPI CAIRAN PREOPERATIF

Tujuan

• Mengganti cairan karena persiapan pembedahan dan anestesi


(puasa), koreksi defisit akibat hipovolemik atau dehidrasi

Cairan

• Untuk mengganti puasa  cairan pemeliharaan


• Untuk koreksi defisit puasa atau dehidrasi  kristaloid
• Perdarahan akut  kristaloid + koloid atau transfusi

Usia Jumlah Kebutuhan


(ml/Kg/Jam)
Dewasa 1,5 – 2
Anak 2–4
Bayi 4–6
Neonatus 3
z
TERAPI CAIRAN INTRAOPERATIF

Kebutuhan Cairan
Derajat Trauma Jaringan
Tambahan
Minimal  operasi kecil 2–4 mL/kg
(contoh: herniorrhaphy)
Moderate  operasi sedang 4–6 mL/kg
(contoh: cholecystectomy)
Severe  operasi besar 6–8 mL/kg
(cotoh: bowel resection)

Tujuan :
• Fasilitas vena terbuka
• konsentrasi kehilangan cairan melalui luka operasi
• mengganti perdarahan dan mengganti cairan yang hilang melalui
organ ekskresi
z
TERAPI CAIRAN
INTRAOPERATIF
Perdarahan

• Tidak selalu memerlukan transfusi


• Perdarahan <20% volume darah total pada dewasa cukup
diganti dengan cairan infus yang komposisi elektrolitnya
kira-kira sama dengan komposisi elektrolit serum (ex:
RL/Ringer Asetat)
• Pada bayi dan anak >10% perdarahan diperlukan transfusi

Volume darah

• Bayi dan anak 80ml/kgBB


• Dewasa pria 75ml/kgBB
• Dewasa wanita 65ml/kgBB
z
TERAPI CAIRAN POSTOPERATIF

Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi

Mengganti kehilangan cairan pada masa post


operatif (cairan lambung, febris)

Melanjutkan penggantian defisit preoperatf dan


intraoperatif

Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi


cairan
z
RUMATAN
Kebutuhan cairan sesuai rumus Holliday &
Segard

BB 10 kg pertama = 1 liter cairan BB


10 kg kedua = 0,5 liter cairan
BB selanjutnya  10 kg = 20 mL x sisa BB
z
RUMATAN

- Contoh: Anak usia 12 tahun dengan berat badan 30 kg membutuhkan


cairan rutin perhari:
10 kg I: 4 cc/kgBB/jam x 10 kg = 40
10 kg II: 2 cc/kgBB/jam x 10 kg = 20
10 kg III: 1 cc/kgBB/jam x 10 kg = 10
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
30 kg: 70 cc/jam x 24 jam/hari = 1680 cc/hari -> 1700 cc/hari (dibulatkan)
z Kebutuhan Elektrolit per Hari

Na (NaCl) 2-4 mEq/kg/24 jam

• Kebutuhan per hari 50-100 mEq atau 3-6 gram sebagai


NaCl (1g NaCl = 17mEq)
• Keseimbangan diatur oleh ginjal
• Hiponatremi dapat terjadi pada infus berlebihan tanpa Na,
penurunan sekresi ADH dan pada sindroma TUR prostat

K 1-3 mEq/kg/24 jam


• Hipokalemi dapat terjadi akibat diuretik, muntah berlebihan
dan diare
• Fungsi: merangsang saraf-otot, menghantarkan impuls lsitrik,
membantu utilisasi O2
• Konsentrasi K dalam infus sebaiknya <40mEq/L atau
kecepatan pemberian <20 mEq/jam
• 1cc KCl = 1mEq, dilarutkan dalam Dextrose 5%
z
Terapi Cairan Untuk Koreksi Suhu

Untuk setiap kenaikan 1°C membutuhkan


terapi cairan tambahan:

10 % x kebutuhan cairan rutin

Contoh: Anak usia 12 tahun dengan berat


badan 30 kg dan suhu 38°C untuk koreksi
suhu membutuhkan terapi cairan tambahan:

10 % x 1700 cc/hari = 340 cc/hari


z
DAFTAR PUSTAKA

 Adelmen, R.D., Solhaug, M.J., 2000. Patofisiologi Cairan Tubuh dan Terapi
Cairan. In: Behrman, R.E., Kliegman, R.M., Arvin, Ann.M., Ilmu Kesehatan
Anak Nelson ed 15, jilid 2. Jakarta: EGC; 258-266
 Mulyono I, Harijanto E, Sunatrio S. Panduan tatalaksana terapi cairan
perioperatif. Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
Indonesia. 2009; 130-31
 Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Ed
kedua. Bagian anestesiologi FKUI. 2009.
 Morgan EG, et al. Fluid Management & Blood Component Therapy. In :
Clinical Anestesiology, 5th edition. New York: McGraw-Hill, 2013; 1161-80.
 Soni N. British Consensus Guidelines on Intravenous Fluid Therapy for
Adult Surgical Patients. Anaesthesia. 2009; 64(3): 235-8.
z

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai