An
Anak perempuan usia 3 tahun 6 bulan terlihat lemah
datang ke UGD dengan diagnosis varicella (chickenpox)
dan demam tinggi 39,5oC.
Jika timbul demam tinggi anak tidak adekuat dalam makan
dan minum. Timbul area kehitaman pada lesi sekitar 2
minggu yang lalu.
Hasil pemeriksaan perawat triase diperoleh denyut jantung
142 kali/menit, frekuensi pernapasan 28 kali per menit,
capillary refill time 2 detik.
Hasil pemeriksaan perawat terdapat lesi, dan nekrosis
pada lesi. Diagnosis necrotising fascilitis. Swab kulit dan
darah dilakukan, meliputi pemeriksaan darah lengkap,
urea dan elektrolit, liver function test, C-reactive protein,
dan kultur darah.
Pasien dirawat di ruang perawatan dan memperoleh terapi
intravena benzyl penicillin dan flucloxacillin. Hasil
pemeriksaan diperoleh sebagai berikut CRP 222 mg/L,
peningkatan sel darah putih 18,9 x 109/L, neutrofil 14,2 x
109/L. Cairan intravena diberikan selama 12 jam.
Hasil swab terkonfirmasi adanya bakteri grup A
streptococcus, medis memberikan IV clindamycin dan
ceftriaxone. Area yang terjadi nekrosis dilakukan
perawatan luka oleh perawat.
Kondisi pasien mengalami perbaikan secara bertahap
dalam 72 jam dan 6 hari perawatan. Enam hari
setelah perawatan mendapat co-amoxiclav oral dan
dipulangkan.
Lebih dari 14 hari, dilakukan kontrol dan perawatan
luka, dan memastikan gejala tidak terpenuhi.
Pengenalan komplikasi chickenpox dan kekambuhan
temperatur suhu tubuh. Deteksi dini waktu kritis
berhubungan dengan perbaikan keadaan.
Varicella merupakan penyakit akut menular
yang disebabkan oleh infeksi varicella zoster
virus/VZV (Boyd, Heaton, & Wilkinson, 2017).
TANDA GEJALA
TAHAP PRODROMAL
• Terjadi 24 jam sebelum kelainan kulit
timbul;
• Terdapat gejala : panas, malaise, anoreksia
(1-2 hari).
Dimulai papula merah,kecil, berubah menjadi
vesikel berisi cairan jernih dan mempunyai
dasar eritematous;
Isi vesikel berubah keruh dalam waktu 24 jam;
Biasanya vesikel menjadi kering, sebelum
isinya menjadi keruh;
Dalam 3-4 hari erupsi tersebar (dada,muka,
anggota gerak);
Erupsi ini disertai rasa gatal merupakan tanda
khas varicella;
Vesikel terdapat di kulit, di selaput lendir
mulut.
Selama 2 minggu;
Penyembuhan lesi tanpa scar atau jaringan
parut.
Pada kondisi immunodefisiensi, wanita
hamil, neonatus setelah paparan diberikan
varicella zoster immunoglobulin.
Pengkajian Riwayat Pasien
◦ Kapan anak terlihat lemah?
◦ Kapan anak muncul tanda dan gejala?
(dapat lebih spesifik seperti pada tahap prodromal:
nyeri otot, penurunan nafsu makan)
◦ Apakah anak pernah terpapar dengan anak yang
terkena cacar air?
◦ Apakah anak termasuk dalam kelompok berisiko?
◦ Apakah ada tanda dan gejala komplikasi varicella?
◦ Bagaimana pola makan dan minum anak?
◦ Apakah anak sudah mendapatkan obat antipirektik
(aspirin atau ibuprofen)?
Anak dengan:
◦ Pemberian dosis tinggi kortikosteroid (>2 mg/kg per
hari);
◦ Penyakit kronik kulit (eczema) dan penyakit paru;
◦ Keganasan atau memperoleh pengobatan kemoterapi;
◦ Pengobatan salisilate dalam jangka lama;
◦ Kelainan kongenital defisiensi limfosit T atau
kombinasi imunodefisiensi lainnya;
◦ Neonatus terutama dengan ibu hasil status antibodi
negatif;
◦ Infeksi human immunodefisiensi virus.
Tanda dan gejala respirasi
◦ Peningkatan frekuensi pernafasan, peningkatan
kerja otot pernafasan, penurunan saturasi
oksigen, auskultasi terdapat bunyi crackles;
Perdarahan pada kulit
Gangguan neurologis
pencegahan komplikasi.
Pemberian obat topikal calamine lotion,
Faktor risiko
Ibu hamil;
Usia ekstrem;
Akses pelayanan kesehatan yang buruk;
Imunodefisiensi.
Penggunaan parasetamol jika ada demam atau
distress atau tidak nyaman;
Hindari penggunaan ibuprofen atau NSAID, dan tidak
menggunakan parasetamol;
Pemberian cairan oral yang adekuat untuk
menghindari dehidrasi;
Memotong kuku untuk meminimalkan kerusakan;
Menggunakan baju yang lembut dan nyaman untuk
mengurangi iritasi;
Isolasi sampai terbentuknya krusta pada kulit,
Hindari kontak dengan wanita hamil, orang dengan
imunodefisiensi, dan anak dibawah usia 4 minggu.
Sediakan ruang khusus bagi anak;
Kenali tanda dan gejala bahaya pada anak.
Aktif
◦ pemberian vaksin
◦ dianjurkan diberikan pada pasien
leukemia, pasien dg keganasan lainnya,
pasien dg defisiensi imunologis
*pada anak sehat tidak diberikan jenis ini
Pasif