Anda di halaman 1dari 7

DOEN

Obat terpilih yang paling banyak dibutuhkan untuk


pelayanan kesehatan, mecakup upaya diagnosis,
profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupaya kan
tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan
tujuan dan tingkatnya
Kriteria Pemilihan Doen
1. Memiliki rasio manfaat resiko yang paling menguntungkan penderita (Membandingkan
resiko dan efektivitas)
2. Mutu obat terjamin, termasuk stabilitas dan bioavaibilitas (Kadar Obat Dalam Darah)
3. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
4. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan yang sesuai dengan tenaga sarana dan fasilitas
kesehatan
5. Menguntungkan dlm hal kepatuhan dan penerimaan oleh penderita
6. Memiliki rasio manfaat biaya yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung
biaya langsung = timbul dari proses penyembuhan
biaya tdk langsung= timbul dari lama penyembuhan
7. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang serupa, pilihan
dijatuhkan pada:
a. bila yg sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah
b. Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan
c. Obat yang stabilitasnya lebih baik
c. Mudah di peroleh
d. Obat yang telah di kenal
8. Obat jadi kombinasi tetap, harus memenuhi kriteria
berikut:
a. obat hanya bermanfaat bagi penderita dalam bentuk
kombinasi tetap (sulfametoksazol)
b. Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan
keamanan yang lebih tinggi
c. Perbandingan dosis dari kombinasi yang tetap
merupakan perbandingan yang tepat untuk sebagian
besarpenderita yang melakukan kombinasi tersebut
d. Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya
e. Untuk antibiotik kombinasi tetap hrs dapat mencegah
atau mengurangi terjadinya resistensi dan efek merugikan
lainnya.
Pelayanan Kesehatan Rumah sakit
1. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai
a. pemilihan
b. Perencanaan kebutuhan
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
f. Distribusi
g. Penarikan dan pemusnahaan
h. Pengendalian
i. Administrasi
2. Pelayanan Farmasi Klinis
a. Pengkajian dan pelayanan resep
b. Penelusuran riwayat penggunaan obat
c. Rekonsiliasi obat
d. Pelayanan informasi obat (PIO)
e. Visit
f. Konseling
g. Monitoring Efek Samping obat (MESO)
h. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
i. Evaluasi penggunaan obat (EPO)
j. Dispensing sediaan steril
k. Pemantauan Kadar Obat dalam darah
Uji Klinik
1. Uji Klinik Fase 1
Uji klinik pertama kali pada bahan aktif baru atau formulasi baru pada
sukarelawan sehat yang berjumlah 20-50 orang, tanpa menggunakan
pembanding (plasebo)
Fungsi: Untuk menentukan besarnya dosis satuan yang dapat diterima
2. Uji klinik fase 2
dengan pembanding (plasebo), dengan 100-200 orang dengan
sukarelawan tanpa penyakit penyerta tidak ada terapi lainnya
fungsi: untuk menunjukkan aktivitas terapeutik dan menilai keamanan
jangka pendek dari bahan aktif pada pasien yang menderita
un tuk menentukan dosis optimal yang akan digunakan pada tahap uji
selanjutnya
3. Uji klinik fase 3
uji klinik yang lebih besar minimal 500 orng, dengan pembanding
plasebo dan keriteria sukarelawan boleh ada penyakit penyerta atau
sedang menjalankan terapi lainnya,
tujuan : untuk menentukan keaman dan efektivitas obat dalam jangka
waktu yang panjang dan menentukan idenks terapi yang relatif
4. Uji klinik fase 4
tujuan :untuk menentuka pola penggunaan obat dimasyarakat serta
pola efektivitas dan keamanan pada pengguna yang sebenarnya.
yang diamati
a. efek sampinh dengan frekuensi minimal setelah pemakian
nbertahun2
b. Efektifitas obat pada penderita penyakit ganda/berat, anak2, lansia
setelah penggunaan berulang dan jangka panjang
c. Masalah penggunaan berlebihaan dan penyalahgunaan obat.

Anda mungkin juga menyukai