Anda di halaman 1dari 39

GASTRITIS

LISTIA RAHMAN M
201030200011
ANATOMI

Gaster adalah rongga seperti kantong berbentuk J yang


terletak di antara esofagus dan usus halus. Organ ini dibagi
menjadi tiga bagian berdasarkan perbedaan struktur dan
fungsi yaitu: fundus, korpus, dan antrum. Fundus adalah
bagian lambung yang terletak di atas lubang esofagus.
Bagian tengah atau utama lambung adalah korpus. Antrum
adalah bagian lapisan otot yang lebih tebal di bagian bawah
lambung (Sherwood, 2014).
DEFINISI

gastritis adalah suatu peradangan yang terjadi pada


mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi,
infeksi dan ketidakteraturan dalam pola makan yang
menimbulkan kerusakan pada bagian mukosa lambung
yang dapat muncul gejala berupa ketidaknyamanan pada
perut, mual, muntah, dan anoreksia.
ETIOLOGI

1. Asam lambung
berlebih 2. Infeksi H.
Pylori (mengiritasi
mukosa lambung serta
menimbulkan rasa nyeri
disekitar epigestrum)
3. Makan terlalu cepat dan
terlalu banyak
ETIOLOGI

4. Merokok
5. Tidak sarapan pagi
6. Kopi
FAKTOR RISIKO

1. Sering mengonsumsi makanan pedas atau yang kadar


lemaknya tinggi seperti gorengan
2. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kebanyakan
minum minuman beralkohol
3. Kelebihan berat badan atau obesitas
4. Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti
antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB
FAKTOR RISIKO

5. Stres atau kelelahan


6. Pola makan berantakan dan tidak teratur
7. Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit
8. Penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi:
HIV/AIDS, penyakit Crohn, dan penyakit infeksi bakteri
lainnya
9. Alergi makanan
PATHWAY
Defisit Nutrisi Resiko ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
MANIFESTASI KLINIS
Gastritis Akut
• Nyeri epigastrum
• Mual, kembung, muntah
• Ditemukan juga perdarahan di saluran
cerna berupa hematemesis (muntah darah)
dan melena (feses hitam akibat diwarnai
darah).
MANIFESTASI KLINIS (Con’t)
Gastritis Kronis
Pada pasien gastritis kronis umumnya
tidak mempunyai keluhan.
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu
hati, anoreksia, nausea.
K OMPLIK A SI
Gastritis Akut
Perdarahan saluran cerna bagian atas
(SCBA) berupa hematemesis dan melena,
dapat berakhir sebagai syok hemoragik
K OMPLIK A SI
Gastritis Kronis
• Gangguan penyerapan vitamin B 12 a n e m i a
pernisiosa, penyerapan besi terganggu dan
penyempitan daerah antrum pylorus.
• Gastritis Kronis jika dibiarkan tidak terawat u l k u s
peptik dan pendarahan pada lambung
• Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan
resiko kanker lambung, terutama jika terjadi
penipisan secara terus menerus pada dinding
lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding
lambung.
PENATALAKSANAAN
Farmakologis
Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung. Karena
antikoagulan adalah golongan obat yang dipakai untuk menghambat
pembekuan darah

Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan


intravena untuk mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-
gejala mereda, untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan
antasida dan istirahat.
Lanjutan…

Histamin: Ranitidin dapat diberikan untuk menghambat


pembentukan asam lambung dan kemudian menurunkan
iritasi lambung.

Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung


dengan cara menyeliputinya, untuk mencegah difusi kembali
asam dan pepsin yang menyebabkan iritasi.

Pembedahan : untuk mengangkat gangrene (jaringan kulit


mati yang disebabkan oleh infeksi)
PENATALAKSANAAN

Secara Keperawatan

1. Tirah baring
2. Mengurangi stress
3. Diet
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiology: sinar x gastrointestinal bagian atas
Tujuan
Pemeriksaan secara radiografi dengan menggunakan
media kontras ( positif dan negative ) untuk
menampakkan kelainan pada lambung.

Indikasi
1. Gastritis : radang gaster ( baik akut maupun kronik )
2. Divertikula : penonjolan keluar dari maag yang
membentuk kantung ( banyak terjadi pada fundus )
3. Hematemesis : perdarahan
Lanjutan…

4. Neoplasma ( tumor atau kanker ) 


5. Hernia hiatal : hingga sebagian lambung tertarik
keatas diafragma karena esophagus yang pendek.
6. Stenosis pylorus:penutupan atau penyempitan dari
lumen pylorus
7. Bezoat / Undigested material (biasanya berupa
rambut, serat sayuran atau bahan kayu )
8. Ulcers : erosi dari mukosa dinding lambung (karena
cairan gaster, diet, rokok, bakteri )
9. Ulcer/ulkus/tukak : luka terbuka pada permukaan
selaput lendir lambung
10. Perforasi regurgitasi
Kontraindikasi

1. Persangkaan perforasi tidak boleh menggunakan


BaSO4 tetapi menggunakan water soluble kontras
(urografin, iopamiro )

2. Obstruksi usus besar


2. Endoskopy

Tujuan
Untuk membantu dokter melihat kondisi di dalam
lambung dan mendeteksi kelainan pada lambung,
misalnya luka, peradangan atau infeksi lambung, dan 
kanker lambung.

Indikasi
Untuk menginvestigasi simtom, seperti mual, muntah,
nyeri perut, kesulitan menelan, dan perdarahan
gastrointestinal.
Kontraindikasi

1. Apabila risiko lebih besar daripada aspek


manfaatnya
2. Suspek, atau terjadi perforasi visera
3. Pasien tidak kooperatif
4. Pasien tidak stabil secara medis
5. Pasien, atau keluarga pasien menolak,
atau tidak memberikan informed consent
Lanjutan…

3. Laboratorium: Mengetahui kadar asam hidroklorida

4.EGD (Esofagagastriduodenoskopi): tes diagnostik kunci untuk


perdarahan gastritis, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan atau
derajat ulkus jaringan atau cidera
Indikasi
a. Gastritis atau peradangan lambung.
b. Tukak lambung.
c. Ulkus duodenum
d. Gastroesophageal reflux desiase (GERD) yaitu kebocoran
pada lambung yang menyebabkan asam lambung naik ke
kerongkongan
Lanjutan…

e. Penyakit celiac, yaitu gangguan pencernaan yang


disebabkan oleh ketidakmampuan pasien mengonsumsi
gluten.
f. Penyakit Barrett’s esophagus, yaitu kelainan sel pada
dinding kerongkongan (esofagus).
g. Hipertensi porta dan varises esofagus
Kanker lambung
Lanjutan…

5. Pemeriksaan Histopatologi

Tujuan
Pemeriksaan histopatologi adalah pemeriksaan dari jaringan
tubuh manusia, di mana jaringan itu dilakukan pemeriksaan dan
pemotongan makroskopis, diproses sampai siap menjadi slide
atau preparat yang kemudian dilakukaan pembacaan secara
mikroskopis untuk penentuan diagnosis.

6. Analisa gaster : dapat dilakukan untuk menentukan adanya


darah, mengkaji aktivitas sekretori mukosa gaster

7. Penyebab ulkus duodenal


Lanjutan…

8. Feses: tes feses akan positif H. PyloryKreatinin : biasanya tidak


meningkat bila perfusi ginjal di pertahankan.
Tes ini memeriksa apakah ada bakteri H.Pylori dalam feses atau
tidak. Hasil positif dapat mengindikasikan terjadiya infeksi.
Pemeriksaan ini juga dilakukan terhadap adanya darah dalam
feses. Hal ini menunjukkan adanya perdarahan dalam lambung.

9. Amonia: dapat meningkat apabila disfungsi hati berat


menganggu metabolisme dan eksresi urea atau transfusi darah
lengkap dan jumlah besar diberikan
Lanjutan…

10. Natrium: dapat meningkat sebagai kompensasi


hormonal terhadap simpanan cairan tubuh

11. Kalium: dapat menurun pada awal karena


pengosongan gaster berat atau muntah atau diare
berdarah. Peningkatan kadar kalium dapat terjadi setelah
trasfusi darah

12. Amilase serum: meningkat dengan ulkus duodenal,


kadar rendah diduga gastritis.
Aspek legal, etis
1. Autonomy (Kemandirian)

Otonomi
• merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri,
dan perawat haruslah bisa menghormati dan
menghargai kemandirian ini.

Salah
• satu contoh yang tidak memperhatikan
otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau
penyimpangan.
Lanjutan…

2. Beneficence (Berbuat Baik)



Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik
sesuai
• dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan
pelayanan keperawatan.

Contoh perawat menasehati klien dengan penyakit gastritis


tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara
umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan.
Hal• ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun
memperbaiki kesehatan secara umum adalah suatu kebaikan,
namun menjaga resiko adalah prioritas kebaikan yang haruslah
dilakukan.
Lanjutan…

3. Justice (Keadilan)
Nilai
• ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar

praktik dan hukum yang berlaku.

Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien
baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan
perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor
dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas

keadilan.
Lanjutan…

4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)


Prinsip
• ini berarti seorang perawat dalam melakukan
pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan
• menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
tidak
klien.

Contoh ketika ada klien gastritis yang menyatakan kepada


dokter secara tertulis menolak pemeriksaan endoskopy dan
ketika itu keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus

menginstrusikan pemeriksaan endoskopy. Akhirnya
pemeriksaan endoskopy tidak dilakukan karena prinsip
beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi
penyalahgunaan prinsip non-maleficence.
Lanjutan…

5. Veracity (Kejujuran)
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan

objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling
percaya.
• Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

Contoh Ny.S masuk rumah sakit dengan gastritis kronis dan tidak
sadarkan diri, Ny.S diantar suaminya dan ternyata dokter
menyatakan Nsy.S meninggal dunia. Suaminya selalu bertanya-
tanya
• tentang keadaan Ny.S. Dokter ahli bedah berpesan
kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian Ny.S
kepada klien. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik
kejujuran.
Lanjutan…

• 6. Fidelity (Menepati Janji)


Tanggung

jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan.
Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen
menepati janji dan menghargai komitmennya kepada
orang
• lain.
Lanjutan…

7. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi
• klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan
klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan,
upaya peningkatan kesehatan klien dan atau atas
permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan harus dihindari.

Lanjutan…

8. Accountability (Akuntabilitas)

Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional
• dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa
terkecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi,


klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika
perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat
• oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi
tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan
professional.
Rencana pendidikan kesehatan dan pemulangan
pasien


1. Jelaskan patofisiologi penyakit gastritis menggunakan
terminologi dan media yang tepat untuk tingkat
• pengetahuan klien dan keluarga
2. Jelaskan perilaku yang dapat diubah atau dihilangkan
untuk mengurangi resiko kekambuhan:
a. penggunaan tembakau,
b. masukan alkohol berlebihan,

c. makanan dan minuman yang mengandung kafein,
d. jumlah besar produk yang mengandung susu.
Lanjutan…

3. Jika klien dipulangkan dengan terapi antasid, ajarkan hal-


• hal berikut:

a. Kunyah tablet dengan baik dan minum segelas air,
untuk meningkatkan absorbsi
b. Minum antasid 1 jam setelah makan untuk
memperlambat pengosongan lambung
c. Berbaring selama 1/2 jam setelah makan untuk
• memperlambat pengosongan lambung
d. Hindari antasid tinggi natrium ( misal: gelusil,
amphojel, mylanta ),
e. Masukan natrium berlebuhan memperberat rettensi
cairan dan meningkatkan takanan darah
Lanjutan…

4. Diskusikan tentang pengobatan lanjut bahkan saat tidak ada gejala


• 5. Instruksikan klien dan keluarga untuk memperhatikan dan
melaporkan gejala ini :
• a. Feces merah / hitam
b. Muntahan berdarah / hitam
c. Nyeri epigastrik menetap
d. Nyeri abdomen berat dan tiba-tiba
e. Konstipasi
f. Mual dan muntah menetap
• g. Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Berikan Rujuk ke sumber komunitas, bila ada indikasi( misal :
program penghentian merokok, minum alkohol, penatalaksanaan
stres).
ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai