Anda di halaman 1dari 17

Bahasa Lisan

Bahasa Tulisan

Novia
siti wahdah putri hamidah
Shinta zanuba putri
Bahasa Lisan

Bentuk-bentuk kemampuan bahasa menurut Otto (2015), meliputi kemampuan bahasa


lisan dan kemampuan bahasa tulis. Kemampuan bahasa lisan, bentuk reseptifnya
mendengarkan dan ekspresifnya berbicara. Bentuk kemampuan bahasa tulis, bentuk
reseptifnya membaca dan ekspresfinya menulis.

Menurut Slavin (2011), bahasa lisan adalah bahasa yang


diucapkan. Bahasa lisan tidak hanya mengharuskan untuk memelajari
kata-kata, tetapi juga memelajari aturan pembentukan kata dan
kalimat. Anak-anak prasekolah sering bermain-main dengan bahasa
atau bereksperimen dengan pola aturannya.

Menurut Windor (1995; dalam Otto, 2015), Kemampuan bahasa


lisan adalah kemampuan anak dalam berinteraksi sosial. Bentuk
kemampuan bahasa lisan, bentuk reseptifnya mendengarkan dan
ekspresifnya berbicara.
Aspek Bahasa Lisan

 Phonetic Sistem simbol-bunyi, berbasis fonem.

 Semantik Penggunaan bahasa lisan bersama dengan bahasa tubuh,


eskpresi wajah, dan intonasi.

 Sintaksis Susunan frasa dan kalimat/tata bahasa.

 Morfemik Infleksi dan susunan kata dalam cara pengucapan bahasa


lisan.

 Pragmatik Penggunaan bahasa secara berbeda dalam ragam


interaksi saling berhadapan; termasuk di dalamnya semua aspek
pengetahuan bahasa.
Menur
ut
Nasion Kementerian
al P
karakte (2010) meng endidikan
ri en
perkem stik pencapa ai
b ian
berdas angan bahas
ar al
pengel kan indikator isan anak
ompok
Karakteristik terdap
kemam
at 2 ka
p
an usia
5
rakteri -6 tahun,
stik
usia di uan bahasa l
Pencapaian Bahasa n i,
mener yaitu kemam n anak
im
isa
p
kemam a bahasa dan uan untuk
p
mengu uan untuk
ngkapk
an bah
asa.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bahasa
Lisan
Status social
Kesehatan
ekonomi keluarga.

Jenis kelamin Intelegensi Hubungan Keluarga


Peran lingkungan dalam memfasilitasi
kemampuan bahasa lisan. Cambourne
(1988, 1995; dalam Otto, 2015)
memaparkan delapan kondisi yang .
an an mendukung perkembangan bahasa lisan:
er ng imersi, demontrasi, pelibatan,
P ku pengaharapan, tanggung jawab, penaksiran,

n g pengerjaan, dan tanggapan.

Li
Tahap-Tahap Perkembangan
Bahasa Lisan Anak Usia
Dini
2. Babling (meraba)
1. Mengoceh dan tertawa

4. Mulai menirukan suara 3. Memahami arti kata


Prinsip – Prinsip
Perkembangan
Bahasa Lisan Anak
Usia Dini
1. Interaksi 2. Ekspresi

Interaksi anak dengan lingkungan Mengekspresikan kemampuan bahasa.


sekitarnya, membantu anak memperluas Ekspresi kemampuan bahasa anak
kosa katanya dan memperoleh contoh dapat di salurkan melalui pemberian
dalam menggunakan kosa kata tersebut kesempatan pada anak untuk
secara tepat. mengungkapkan pikiran dan
perasaannya secara tepat.
Ciri – Ciri Ragam
Bahasa Lisan

a. memerlukan kehadiran orang lain;


b. unsur gramatikal tidak dinyatakan secara
lengkap;
c. terikat ruang dan waktu; dan
d. dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan Ragam
Bahasa Lisan
a. dapat disesuaikan dengan situasi;
b. faktor efesiensi;
c. faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain
berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti
apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak
pembicara
d. faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar
terhadap apa yang dibicarakannya; dan
e. lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas
pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
Bahasa Tulisan
Bahasa
Tulisan
Bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan.Dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata
cara penulisan dan kosakata.
Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis, kita tuntut
adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda
baca dalam mengungkapkan ide.
 Tidak memerlukan kehadiran
orang lain. Ciri
 Unsur gramatikal dinyatakan
secara lengkap,
Bahasa
 Tidak terikat ruang dan waktu Tulisan
 Dipengaruhi oleh tanda baca
atau ejaan.
Kelebihan Ragam Tulis Kekurangan Ragam Tulis

Kelebihan ragam bahasa 1. alat atau sarana yang memperjelas pengertian


tulis, di antaranya informasi seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya
bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna
yang disajikan bisa dipilih 2. tidak mampu menyajikan berita secara lugas,
untuk dikemas sebagai jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-
media atau materi yang kaidah bahasa yang dianggap cenderung
miskin daya pikat dan nilai jual, dan
menarik dan menyenangkan 3. yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak
serta umumnya memiliki dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan
kedekatan budaya dengan yang lebih besar.
kehidupan masyarakat.
Perbedaan Bahasa lisan
dan Bahasa tulisan

1.) bahasa lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengar
apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan bahasa tulis tidak selalu
memerlukan lawan bicara yang siap membaca apa yang dituliskan oleh
seseorang.

2.) Pada bahasa lisan, unsur fungsi gramatikal seperti subjek, predikat,
objek, dan keterangan tidak selalu diucapkan dengan kata. Unsur-unsur itu
sering dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimik muka. Pada bahasa tulis,
unsur fungsi gramatikal harus dinyatakan secara eksplisit agar pembaca
dapat memahami maksud penulisnya secara jelas dan pasti.
Perbedaan Bahasa lisan
dan Bahasa tulisan

3.) Bahasa Lisan terikat dengan situasi, kondisi, ruang, dan waktu;
sedangkan Bahasa tulis tidak terikat pada faktor tersebut. Isi pembicaraan
dalam suatu rapat, misalnya, baru dapat dipahami oleh seseorang secara
penuh bila ia hadir dan turut terlibat dalam rapat yang dimaksud. Tidak
demikian halnya dengan bahasa tulis. Karya tulis seseorang dapat dibaca
dan dimengerti oleh orang lain pada situasi, kondisi, tempat, dan waktu
yang berbeda beda.

4.) Pada Bahasa lisan makna dipengaruhi oleh tinggi – rendah dan panjang-
pendeknya nada suara, sedangkan pada bahasa tulis makna ditentukan
terutama oleh pemakaian tanda.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai