Anda di halaman 1dari 4

“kisah dua putri cantik dan si buruk rupa”

By : shinta zanuba putri

Dahulu kala, hiduplah 2 orang putri disebuah istana yang


sangat megah, mereka dibesarkan dari keluarga kerajaan,
ayahnya dan ibunya adalah raja dan ratu yang sangat baik
pada rakyatnya, pada masa itu.
Anak yang pertama bernama lana. Lana mempunyai paras
yang sangat cantik, tak heran banyak orang-orang yang
menyukai dan memuji kecantikannya, namun sayang lana
mempunyai sifat yang angkuh, kikir juga tidak peduli
terhadap sesama, yang dia pedulikan, hanyalah kecantikan
dan, kekayaan yang dia miliki.
Berbeda jauh dengan adik nya, Lani mempunyai sifat yang,
baik hati, lembut, juga sangat peduli kepada sesama. Akan
tetapi, sejak kecil lani memiliki, penyakit kulit yang susah
untuk disembuhkan, penyakit nya menyerang seluruh kulit
lani, wajahnya, hingga menutupi paras cantiknya. Banyak
orang yang menghina lani, hingga menyebutnya, lani
membawa sial. Namun lani hanya bersabar, dan terus berdoa,
kepada sang pencipta, agar penyakitnya pun hilang dari
tubuhnya. Pada suatu pagi, raja memerintahkan kedua putri
untuk mencari bunga mawar ditepi hutan bunga. Lana dan lani
pun setuju.
Keesokan harinya, lana dan lani pergi untuk mencari mawar
bersama, namun saat ditengah perjalanan, mereka bertemu,
nenek tua yang meminta pertolongan. “haii putri, bolehkan
kau menolongku” lani pun menjawab, “apa yang bisa kami
bantu nek?” nenek tua itu berkata “tolong antarkan aku untuk
mengambil air di sungai sana, aku tidak bisa berjalan lagi,
tubuhku haus dan aku sangat lemah” lani berkata “baiklah,
kami berdua akan mengambil air untuk mu” tiba-tiba lana
berkata “kami? Hai lani, kau saja yang pergi kesana, dan
ambilkan air untuknya, lagipula kau kan yang ingin
membantunya bukan aku, biar aku disini duduk menunggu mu
dan menemani nenek tua ini” lani hanya dia dan dia
mengaguk “baiklah kak” lani setuju dan ia berjalan menuju
sungai untuk mengmabil air. Setibanya di sungai ia langsung
mengeluarkan batok kelapa dan meminum nya, ia juga,
memasukan air kedalam bambu kecil, untuk nenek tua yang
membutuhkannya.
Tiba-tiba seseorang keluar dari dalam sungai. Lani sangat
terkejut, dia seorang putri, dan sangat cantik, bagai seorang
bidadari, namun wajahnya terlihat marah melihat lani “aku
adalah pemilik sungai ini, nama ku gangga, siapa kau putri
buruk rupa, dan apa yang sedang kau lakukan, mengapa kau
meminta air suci ku tanpa izin” lani terkejut ia meminta maaf
kepada pemilik sungai tersebut “wahai putri pemilik sungai,
aku maafkan aku, atas kelancangan ku, tanpa meminta izin
mengambil air ini. Namun ada seorang nenek tua, yang
membutuhkan air ini, karena kehausan di sana, dia
membutuhkan pertolongan ku saat ini, jadi tolong maafkan
aku” pemilik sungai itu mejawab, “air sungaiku sangat sakti
lani, apakah kau tidak mau membawa banayak air ku?” lani
pun membalas lagi “tidak putri, ini sudah cukup, dan rasa
haus ku sudah hilang” putri gangga tersenyum “baiklah,
sekarang kau boleh pergi dan tolong lah nenek tua itu” lani
pun segera pergi menuju nenek tua dan kakanya.
Setelah ia kembali, betapa terkejutnya lana, melihat adiknya
yang sangat cantik, dan bercahaya, kembali dari sungai. “lani
apa yang kau lakukan disana, wajah mu berubah, penyakit
kulit mu hilang” lani heran mendengar perkataan kaka nya,
namun ia langsung memberikan nenek tua itu air yang ia
ambil dari sungai. Setelah neneh tua itu meminum air yang
diberikan lani, betapa heran nya mereka, nenek tua itu
berubah menjadi seorang wanita yang amat cantik. “wahai
putri lani, ketulusan dan kebaikan mu sangat bercahaya,
semua nya sudah terlihat saat dari kejauhan, ada cahaya
kebaikan yang bersinar dari dalam hati mu, sungai dari
sebrang sana, telah mengobati luka dan penyakit mu” lani
sangat terkejut, juga bahagia “terimakasih, aku sangat
bahagia, dan bersyukur” lani menangis bahagia, akhirnya doa-
doa nya sejak kecil didengan oleh sang pencipta. “lani,
bawalah apel ini, dan kembali keistana, hari sudah mulai
gelap” wanita cantik itu, mengisi keranjang lani dengan
banyak apel, lana yang cemburu akan kecantikan lani
berbicara “mengapa hanya lani yang diberi hadiah menjadi
cantik, bagaimana dengan aku?” wanita itu menjawab
“akankah kau tidak bersyukur dengan kecantian mu nona?
jika tidak minum lah air ini, air ini yang membuat lani
menjadi cantik, namun jika menurutmu ini tidak mebuat mu
cantik, berbuat baiklah, seperti adikmu dengan ikhlas, maka,
itulah kecantikan yang sesungguhnya”
Lana menerima air itu, dan langsung merebutnya, tanpa
mengucapkan terimakasih. “baiklah, kami pamit untuk pergi,
terimakasih untuk semuanya, semoga kau selalu sehat, dan
bahagia” lani pamit dan bergegas pulang jalan menuju istana.
Sesampainya di istana, betapa terkejutnya, ibu dan ayahnya,
melihat lani yang sudah berubah menjadi cantik. Raja dan ratu
sangat bahagia, melihat kedua putrinya kembali, mereka pun
turut bahagia atas kesembuhan lani, namun lana membenci
dan cemburu, kepadanya, ia langsung meneguk, air yang yang
ia dapatkan dari wanita dihutan tadi, dan betapa terkejutnya,
wajah lana berubah mejadi merah, dan di sekujur tubuhnya
dipenuhi banyak luka-luka, dan nanah. wajahnya sangat
buruk. Lana melihat ke arah cermin, dan lana pun terkejut
dengan wajahnya yang sangat buruk, tiba-tiba, suara datang
dari alam terdengar “wahai putri lana, itu adalah sebuah
kutukan, air itu adalah sebuah kutukan, bagi setiap orang yang
mempunyai sifat angkuh dan kikir spertimu, tanamkan nilai-
nilai baik pada hati mu, maka ia akan menghilang” lana duduk
terdiam.
ternyata air yang ia minum adalah sebuah air kutukan, bagi
sifatnya yang sangat angkuh dan sombong. Akhirnya lana
menangis dan mengakui kesalahanya, dia berjanji kepada
semuanya, agar menjadi orang yang baik seperti lani. Namun
kutukan itu tidak menghilang juga, kutukan itu akan
menghilang jika lana melakukan perbuatan baik dari hati yang
ikhlas, maka semuanya akan kembali seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai