di kampung samsarau, dia dikenal dengan kecantikannya yang mempesona yang dikenal dengan nama rinkana dan suatu hari, dia dekat dengan seorang lelaki kaya sampai akhirnya dia mengandung diluar nikah dan tak disangka orang yang dia cintai pergi melarikan diri, saat warga mengetahui kalau wanita itu mengandung di luar nikah dia di usir dari desa, dia pergi kehutan yang sangat lebat dan bertemu dengan seorang pertapa, dia tinggal bersama pertapa itu dihutan untuk melayani pertapa tersebut dan setalah 9 bulan lamanya dia mengandung, akhirnya dia melahihkan bayi kembar, pertapa itu memberkati anaknya dengan anugrah yang besar, pertapa itu berkata ( saya seorang pertapa besar memberi anugrah anak ini supaya anak ini menjadi anak yang baik, cantik seperti bidadari, hatinya lembut seperti kapas, selalu dilidungi dengan perisai kuat di tubuhnya dan kulitnya putih seperti awan), ibunya sangat senang mendengar anugrah dari pertapa besar itu tapi seketika pertapa mengatakan satu hal nak, aku sudah mengangapmu seperti anakku, sekarang aku telah mempunyai cucuku apakah kau sebagai anakku maukah kau menuruti permintaan yang ku berikan, ibu itu menjawab, tentu saja apa yang kau minta akan ku penuhi, Pertapa itu mengatakan, aku ingin cucuku mengalir di atas air sungai teratai, ibunya mengatakan, maksudnya apa, pertapa itu mengatakan ya… aku ingin cucuku pergi ke desa atau pun ke kota dan juga tidak bersama ibunya ataupun tinggal disini, lalu ibunnya mengatakan apa! Anakku harus pergi dariku tapi mengapa, dan bagaimana kalu dia terluka saat perjalanan mengaliri sungai, pertapa mengatakan kita harus melakukan ini demi kebaikan mereka dan dunia ini, Karena jika kau tetap merawat mereka maka mereka tidak akan mendapatkan makanan yang cukup dan pendidikan yang baik, maka dari itu aku mengirimnya pergi dari hutan ini melaui sungai teratai yang membawanya ke arah desa atau kota, kita tidak tau arus akan membawa mereka ke mana, dan apakah kau lupa, aku sudah memberinya anugrah perisai yang melindunginya dari bahaya apapun, setelah kau melepaskan putri putrimu itu, pergilah kedesa yang berada di balik hutan, ibunya mengatakan baiklah aku akan melepaskan putri putriku untuk mengalir di atas sungai teratai, tapi aku akan memberika gelang dan kalungku untuk mengenali mereka suatu saat nanti, pertapa menjawab, baiklah aku menbarikan izinku, ibunya mulai melepaskan gelang dan menaruhnya di tangan putrinya dan kalung di leher putri satunya sambil membuat keranjang atau tempat untuk putri putrinya tidur di atasnya, keranjang tersebut dihias dengan bunga dan selimut yang terbuat dari sutra, ibunya mulai menaruh bayinya di keranjang bayi yang dia buat, sambil meneteskan air mata dia melepaskan putri putrinya, pertapa mengatakan, oyolah nak.. jangan menangis lagi sekarang kau pergilah ke balik hutan ini dan tinggallah di desa itu, ibunya menjawab, baiklah pertapa aku akan menuruti perintah mu, dia mulai berkemas dan pergi dari hutan, selamat tinggal nak.. kata pertapa, selamat tinggal dan terima kasih sudah memberikan ku kehidupan di hutan ini, terima kasih… ayahhh…. Sama sama nak.. ibu itu berjalan ke balik hutan dan tinggal di desa yang di beri tau oleh pertapa tersebut, kedua putri yang ia sudah lepaskan telah pergi mengikuti aliran sungai dan saat di tengah alur sungai ada dua jalur, jalur pertama menuju pedesaan dan jalur kedua menuju sungai kerajaan, saat itu, arus sungai terbelah menjadi dua, disana kedua putri itu terpisah yang satu pergi kearah pedesaaan dan yang kedua pergi menuju sungai kerajaan, putri yang pergi menuju pedesaan telah sampai di tengah sungai desa dan didesa ada dua orang kekasih yang sangat lama menantikan seorang anak dan suatu hari, kekasih itu pergi kesungai untuk mencuci pakaian dan tak disangka mereka menemukan seorang bayi yang mengapung di atas air sungai, yang tempakan di atas keranjang dengan taburan bunga-bunga dan diselimuti kain yang terbuat dari sutra, mereka seketika mengalihkan perhatiannnya ke bayi itu dan langsung membawanya pulang serta merawatnya, putri yang kedua telah sampai di tengah sungai kerajaan saat itu raja dan ratu sedang berjalan jalan menuju sungai untuk melihat pemandangan, raja dan ratu itu telah lama menikah tetapi belum mempunyai keturunan dan mereka telah lama berdoa kepada yang kuasa untuk segera memberinya seorang anak mereka tidak peduli perempuan atau pun laki-laki yang penting mereka tidak merasa kesepian lagi, ketika mereka sampai di tepi sungai mereka melihat keranjang yang sangat indah dan ditutupi kain sutra yang halus serta di taburi bunga-bunga teratai yang indah dan harum, sang ratu inggin sekali mengambilnya dan raja tidak bisa menolaknya dia memanggil prajuritnya untuk mengambil keranjang tersebut dan prajurit itu berteriak dan mengatakan, yang mulia dilam keranjang ini terdapat seorang bayi perempuan!! Dan seketika raja dan ratu tersenyum bahagia sangratu mengatakan, tuanku tuhan telah menjawab dou kita, sang raja menjawab, ya. . ratuku tuhan memang maha pengasih, dan raja mengatakan prajurit bawa bayi itu ke istana dan sambut dia sebagai anak dari raja dan ratu, dia akan segera menjadi bagian dari angggota kerajaan, mereka tidak tau kalu bayi yang mereka angkat mempunyai kembaran, tetapi yang mereka tau bahwa ada kalung yang di pakai lehernya dan mereka sengaja tidak melepasnya karena mereka tau bahwa ibu kandungnya sengaja melepaskan bayinya karena suatu hal dan memberinya kalung supaya dia mengenalinya suatu saat nanti, raja dan ratu itu menyambutnya dengan sangat meriah dan merawatnya, tak disangka 10 tahun telah berlalu sekarang putri-putri itu telah bertambah besar, putri yang di angkat oleh kekasih yang tinggal di pedesaan bernama ratna dan yang diangkat raja dengan ratu dikenal dengan nama putri kastina tetapi biasanya, warga memanggil nya dengan sebutan tuan putri kastin, tuan putri kastin sangat baik dan santun dia juga tidak membeda-bedakan status orang dia mengangapnya sama, maka dari itu warga sangat akrab dengan putri dari kerajaan, ratna adalah sosok orang yang rajin, sukaa menolong dan murah hati sifatnya sangat mirip dengan putri kastin dan banyak orang juga yang mengatakan ratna sangat mirip dengan tuan putri kastin, sampai akhirnya terdengar ke telinga putri kantin, lalu putri kantin mengatakan, prajurit bawa aku ke desa aku hanya inggin melihat orang yang mirip dengan ku, ayah handa bolehkah aku pergi ke pedesaan ku mohonn… yang mulia menjawab, aku tidak bisa. . . . . . menolak permintaaan putri kesayangan ku tuan putri kastin menjawab, terimakasih ayah. . yang mulia menjawab, sama- sama putri ayah, ayo prajurit antarkan putri ku ke desa, prajurit itu menjawab, baik yang mulia raja, dipedesaan ratna sedang mengmbil sayur di ladang untuk dimasak, saat itu tuan putri kastin sedang melewati ladang dengan kudanya, saat ratna ingin pulang tiba-tiba kuda dari tuan putri kastin menyenggolnya dan terjatuh tuan putri menolongnya dan membawanya ke istana karena wajah ratna terlumuri lumpur jadi kastis tida tau bahwa itu adalah orang yang dicarinya, ketika kastin membantu ratna mencuci mukanya, putri kastin terkejut bahwa yang dia lihat seperti dia melihat pantulan wajah dirinya sendiri, saat itu mereka bertatapan sehingga mereka sangat bingung lalu raja dan ratu pun datang dan alangkah terkejutnya mereka melihat putrinya sangat mirip dengan yang di tolongnya lalu ibu ratu mengatakan, astaga namamu siapa nak? Kau sangat mirip dengan putriku, darimana asalmu? Ratna menjawab,yang mulia namaku ratna, aku tinggal di pedesaan aku adalah anak tunggal dari ayah dan ibuku, ayah ku bernama jarat dan ibuku bernama raran, yang mulia raja langsung memanggi ayah dan ibu ratna, dan ratna bertanya, yang mulia mengapa yang mulia memanggil orang tua saya yang mulia raja menjawab, aku memanggil mereka dengan suatu pertemuan,nanti kalian akan paham kalian bermainlah dan putriku jaklah ratna untuk pergi latihan menari dengan mu putri kastin menjawab, baik ayah handa, orang tua ratna pun datang keistana atas undangan dari raja, mereka membicarakan tentang kemiripan putri-putri mereka, kami ingin bertanya satu hal orang tua ratna menjawab, baik yang mulia silahkanlah bertanya kami akan menjawab, raja dan tau mulai bertanya soal kemiripan puri mereka dan ratu bertanya, apakah kau mempunyai barang milik ratna yang dari bayi selalu dipakainya, ibu ratna menjawabnya, sejak kecil dia hanya mempunyai satu benda yang sangat dia sukai yaitu gelang ini, ibunya ratna memberikan gelang itu pada sang ratu, raja dan ratu terkejut karena gelang itu berisi liontin yang sama dengan kalung kesukaan putri kastin, lalu ratu mengatakan, darimana kau mendapatkan liontin ini? Orang tua ratna menjawab, yang mulia sebenarnya kami tidak bisa berbohong kebada yang mulia, bahwa sebenarnya ratna bukan lah anak kandung kami melainkan anak angkat yang kami temukan di sungai, saat dia bayi aku temukan dia terapung di sungai tengah tidur di keranjang dengan anyaman yang indah dan taburan bunga teratai serta diselimuti kain yang terbuat dari sutra, kami mengambilnya dan merawatnya saat kami mengambilnya kami sudah melihat gelang ini di tangannya kami mengira kalau kami menyimpannya suatu saat nanti ratna bisa bertemu dengan ibu kandungnya, mungkin saja ini petunjuk bagi kami dari ibu kandungnya, raja & ratu seketika mengikat masa lalu bahwa ia juga menemukan putri kastin diranjang yang sama seperti yang diceritakan orang tua angkat ratna, raja berkata, kami sangat terkejut saat kalian mengatakan tentang ini karena sebenarnya, kastin kami jugalah anak angkat kami, orang tua angkat ratna terkejut mendengar perkataan raja, dan ayah ratna mengatakan, bisa saja mereka memanglah saudara kembar yang dilepaskan ibunya karena suatu hal dan saat mereka berada di tengah sungai yang menuju kearah sungai kerajaan & sungai pedesaan, bisa saja arusnya terbagi menjadi dua dan akhirnya mereka terpisahkan disana dan ratna diambil oleh kami sedangkan yang mulia putri kastin diambil oleh yang mulia, raja mengatakan, yaaa.. tentu saja itu pasti terjadi dan sekarang kita harus mengatakannya pada putri-putri kita ibu ratu dan ibunya ratna mengatakan, tuanku jangan mengatakan ini dengan putri kami, kami sangat menyayanginya aku sudah mengagapnya sebagai putriku yang ku kandung selama 9 bulan, walaupun kami tidak mengandung mereka tolong tuanku, raja dan ayahnya mengatakan, ratuku. . . . jangan menunduk di hadapanku, yaaa. . . . . yang dikatakan raja benar janganlah menunduk sedih di hadapan suami kalian, istriku bangunlah dan jangan seperti ini, ibu ratu dan ibunya ratna menjawab, tuanku kumohonnnn… jangan mengatakannya kami memohon, lalu raja menjawab, kalian berdua jangan bersedih kalian akan tetap bersama anak kalian nanti, ratu menjawab, tapi. . . . itu mustahil tuanku, raja menjawab, bagaimana itu terjadi, kita lihat nanti, saat itu raja langsung memanggil tuan putri dan ratna dan menceritakan segalanya lalu kastin dan ratna memulai perjalanan mereka mencari ibu kandungnya denga ditemani para pasukan yang jumlahnya tidak terlalu banyak, setelah 2 tahun mencari mereka akhirnya mereka menemukan hutan dan bertemu dengan pertapa yang pernah membantu ibu kandung mereka, pertapa itu mengatakan semua tentang ibu mereka dan dimana ibu mereka tinggal, setelah mendengar itu keua putri itu langsung berkemas, dan menyetuh kaki pertapa lalu berpamitan dan bergegas ke desa dibalik hutan, dan akhirnya mereka menemukan ibu kandung mereka, ibu mereka mengatakan, anak-anak ku selama 12 tahun aku menunggu kalian aku sangat bahagia, mereka mengatakan, ibu. . . . kami sudah kembali dan ikutlah dengan kami ke istana, mereka sampai ke istana dan mereka di sambut Meriah disana lalu raja mengatakan, ibu kandung dari mereka telah ditemukan, sedangkan ibu angkatnya merasa sedih karena akan berpisa dengan putri yang telah mereka rawat, sekarang aku mau mengatakan satu hal, apakah kalian semua mau menjadi bagian dari anggota keluarga kami, TENTUSAJA YANG MULIA!! DENGAN SENANG HATI !! AKHIRNYA KELUARGA BESAR MEREKA HIDUP BAHAGIA Ditulis: 7 januari 2021 Dengan judul: Si kembar dua dunia nama penulis: Ni wayan kiyara cintamani