Syndroma - Nefrotik WN
Syndroma - Nefrotik WN
1 Wednesday, November 4,
2020
A. Pengertian
Sindrom nefrotik Is penyakit dgn gjl edema, proteinuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang
terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal
Penyakit ini tjd terutama pd anak-anak. Biasanya berupa
oliguria dan urin b’warna gelap, atau urin yg kental akibat
proteinuria berat
Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala yang
disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada
anak dengan karakteristik : proteinuria, hypoproteinuria,
hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema
2 Wednesday, November 4,
2020
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai
oleh:
Peningkatan protein dalam urin secara bermakna
(proteinuria)
Penurunan albumin dalam darah
Edema
Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)
Tanda – tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang
sangat merusak membran kapiler glomerulus dan
menyebabkan peningkatan permeabilitas glomerulus
3 Wednesday, November 4,
2020
B. Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui,
akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun,
yaitu suatu reaksi antigen – antibodi. Umumnya etiologi
dibagi menjadi :
1. Sindrom nefrotik bawaan
Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi
maternofetal. Resisten terhadap semua pengobatan.
Prognosis buruk dan biasanya pasien meninggal dalam
bulan-bulan pertama kehidupannya.
4 Wednesday, November 4,
2020
2. Sindrom nefrotik sekunder disebabkan oleh :
Malaria kuartana atau parasit lainnya.
Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus
5 Wednesday, November 4,
2020
3. Sindrom nefrotik idiopatik
Tidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma nefrotik
primer. Berdasarkan histopatologis yang tampak pada biopsi
ginjal dgn pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop
elektron, Churk dkk membaginya menjadi :
a. Kelainan minimal
Pada mikroskop elektron akan tampak foot
prosessus sel epitel berpadu. Dengan cara
imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada
dinding kapiler glomerulus
6 Wednesday, November 4,
2020
b. Nefropati membranosa
Semua glomerulus menunjukan penebalan dinding
kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel. Prognosis
kurang baik
c. Glomerulonefritis proliferatif
Glomerulonefritis proliferatif esudatif difus. Terdapat
proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel polimorfonukleus.
Pembengkanan sitoplasma endotel yang menyebabkan
kapiler tersumbat.
Dengan penebalan batang lobular
7 Wednesday, November 4,
2020
Terdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan
penebalan batang lobular.
Dengan bulan sabit ( crescent)
8 Wednesday, November 4,
2020
. Glomerulosklerosis fokal segmental
Pada kelainan ini yang mencolok sklerosis
glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. Prognosis
buruk.
C. Patofisiologi
Terjadi proteinuria akibat peningkatan permeabilitas
membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam urin
adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui,
meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia.
Hal ini menyebabkan retensi garam dan air.
9 Wednesday, November 4,
2020
Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema
generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem
vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler. Penurunan
sirkulasi volume darah mengaktifkan sistem imun
angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih
lanjut.
Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis
lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam
darah (hiperlipidemia).
10 Wednesday, November 4,
2020
Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan,
kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia,
hyperlipidemia atau defisiensi seng.
Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit
renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi
glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini dianggap
menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi
pada orang dewasa termasuk lansia.
11 Wednesday, November 4,
2020
D. Manifestasi Klinik
Gejala utama yang ditemukan adalah :
Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada
anak-anak.
Hipoalbuminemia < 30 g/l.
Edema generalisata. Edema terutama jelas pada kaki, namun dapat
ditemukan edema muka, ascxites dan efusi pleura.
Anorexia
Fatique
Nyeri abdomen
12 Wednesday, November 4,
2020
Berat badan meningkat
Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia.
Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis vena
dan arteri.
E. Komplikasi
Infeksi (akibat defisiensi respon imun)
Tromboembolisme (terutama vena renal)
Emboli pulmo
Peningkatan terjadinya aterosklerosis
13 Wednesday, November 4,
2020
Hypovolemia
Hilangnya protein dalam urin
Dehidrasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
Adanya tanda klinis pada anak
Riwayat infeksi saluran nafas atas
Analisa urin : meningkatnya protein dalam urin
Menurunnya serum protein
Biopsi ginjal
14 Wednesday, November 4,
2020
Penatalaksanaan Terapeutik
Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat
Pembatasan sodium jika anak hipertensi
Antibiotik untuk mencegah infeksi
Terapi diuretik sesuai program
Terapi albumin jika intake anak dan output urin kurang
Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai program
15 Wednesday, November 4,
2020
Konsep Dasar Keperawatan
Asuhan Keperawatan dilakukan dgn menggunakan
pendekatan proses keperawatan u/ meningkatkan, mencegah
dan memulihkan kesehatan.
Proses Keperawatan merupakan susunan metode pemecahan
masalah yang meliputi pengkajian keperawatan,
identifikasi/analisa maslah (diagnosa Keperawatan),
perencanaan, implementasi dan evaluasi yang masing-
masing berkesinambungan serta memerlukan kecakapan
keterampilan profesional tenaga keperawatan
16 Wednesday, November 4,
2020
1.Pengkajian.
Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan proses
keperawatan. Dalam mengkaji, harus memperhatikan data
dasar pasien. Keberhasilan proses keperawatan sangat
tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap
pengkajian.
Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan
sindrom nefrotik sebagai berikut :
a.Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya
edema
b.Dapatkan riwayat kesehatan dgn cermat, t’tama yg
b’hubungan dgn penambahan BB saat ini, disfungsi ginjal.
17 Wednesday, November 4,
2020
c.Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :
1) Penambahan berat badan
2) Edema
3) Wajah sembab :
a)Khususnya di sekitar mata
b)Timbul pada saat bangun pagi
c)Berkurang di siang hari
4) Pembengkakan abdomen (asites)
5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)
6) Pembengkakan labial (scrotal)
18 Wednesday, November 4,
2020
7) Edema mukosa usus yang menyebabkan :
a)Diare
b)Anoreksia
c)Absorbsi usus buruk
8) Pucat kulit ekstrim (sering)
9) Peka rangsang
10) Mudah lelah
11) Letargi
12) Tekanan darah normal atau sedikit menurun
13) Kerentanan terhadap infeksi
19 Wednesday, November 4,
2020
14) Perubahan urin :
a)Penurunan volume
b)Gelap
c)Berbau buah
d.Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian,
misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel
darah merah; analisa darah untuk protein serum (total,
perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah darah
merah, natrium serum.
20 Wednesday, November 4,
2020
2.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan
akumulasi cairan dalam jaringan
Tujuan
Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan
(pasien mendapatkan volume cairan yang tepat)
Intervensi
1. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.
Rasional : perlu u/ menentukan fungsi ginjal, keb
penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan.
21 Wednesday, November 4,
2020
2. Timbang BB setiap hari (atau lebih sering jika
diindikasikan).
Rasional : mengkaji retensi cairan
3. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada
umbilicus serta pantau edema sekitar mata.
Rasional : u/ mengkaji ascites & krn mrp sisi umum edema.
4. Atur masukan cairan dengan cermat.
Rasional : agar tdk m’dapatkan lebih dr jumlah yg
dibutuhkan
5. Pantau infus intra vena
Rasional : u/ mempertahankan masukan yg diresepkan
22 Wednesday, November 4,
2020
6. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.
Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria
7. Berikan diuretik bila diinstruksikan.
Rasional : u/ m’berikan penghilangan sementara dari edema.
23 Wednesday, November 4,
2020
b.Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang
menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.
Tujuan
Tdk menunjukkan adanya bukti infeksi
Intervensi
1. Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi
Rasional : u/ meminimalkan pajanan pd organisme infektif
2. Gunakan teknik mencuci tangan yang baik
Rasional : u/ memutus mata rantai penyebaran infeksi
24 Wednesday, November 4,
2020
3. Jaga agar anak tetap hangat dan kering
Rasiona;l : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan
4. Pantau suhu.
Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi
5. Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi
Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan
gejala infeksi
25 Wednesday, November 4,
2020
Tujuan
Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan
integritas : kemerahan atau iritasi
Intervensi
1. Berikan perawatan kulit
Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan
mencegah kerusakan kulit
2. Hindari pakaian ketat
Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan
3. Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari
26 Wednesday, November 4,
2020
Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit
karena gesekan dengan alat tenun
4. Topang organ edema, seperti skrotum
Rasional : untuk menghilangkan area tekanan
5. Ubah posisi dgn sering, p’tahankan kesejajaran tubuh
dengan baik
Rasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis,
mudah lelah dan diam saja
6. Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur
penurun tekanan sesuai kebutuhan
Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus
27 Wednesday, November 4,
2020
d.Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dr keb tubuh
berhubungan dengan kehilangan nafsu makan
Tujuan
Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal
Intervensi
1. Beri diet yang bergizi
Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan
meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Batasi natrium selama edema & trerapi kortikosteroid
Rasional : asupan natrium dpt m’perberat edema usus yg
menyebabkan hilangnya nafsu makan anak
28 Wednesday, November 4,
2020
3. Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks
pada saat makan
Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan
4. Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya
Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak
5. Beri makanan spesial dan disukai anak
Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan
6. Beri makanan dengan cara yang menarik
Rasional : untuk menrangsang nafsu makan anak
29 Wednesday, November 4,
2020
e.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
penampilan
Tujuan
Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan
mengikutin aktivitas yang sesuai dengan minat dan kemampuan
anak.
Intervensi
1. Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan
Rasional : untuk memudahkan koping
2. Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan
edema
Rasional : meningkatkan harga diri klien & m’dorong
penerimaan terhadap kondisinya
3. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif
Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi
30 Wednesday, November 4,
2020
3. Dorong sosialisasi dgn individu tanpa infeksi aktif
Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi
4. Beri umpan balik posisitf
Rasional : agar anak merasa diterima
31 Wednesday, November 4,
2020
Rasional : tirah baring yg sesuai gaya gravitasi dat
menurunkan edema
2. Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan
3. Rencanakan dan berikan aktivitas tenang
Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan
energi yang dapat menyebabkan kelelahan
4. Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak
5. Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya
32 Wednesday, November 4,
2020
h.Perubahan proses keluarga berhubungan berhubungan
dengan anak yang menderita penyakit serius
Tujuan
Pasien (keluarga) m’dapat dukungan yg adekuat
Intervensi
1. Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi,
dukungan
Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan
keluarga
2. Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana
perawatan
33 Wednesday, November 4,
2020
Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala
tindakan keperawatan yang dilakukan
3. Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang
kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan, serta
prognosanya
Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan
anaknya
4. Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan
pemahaman keluarga Keluarga tentang penyakit dan
terapinya
Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap
34 Wednesday, November 4,
2020
5. Ulangi informasi sesering mungkin
Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman
6. Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta
responnya
Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak
sebagai orang yang terdekat dengan anak
7. Jangan tampak terburu-buru, bl waktunya tdk tepat
Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun
sebelumnya.
35 Wednesday, November 4,
2020
Thank You!
36 Wednesday, November 4,
2020