Anda di halaman 1dari 22

S I

EP
AS .K
E
B

TR A
N
I,
M

N R
Y

O
U
S

K
G
IN
N
A
N
AKSEPTOR KB

Akseptor KB adalah pasangan usia subur


dimana salah seorang menggunakan salah
satu cara atau alat kontrasepsi untuk
tujuan pencegahan kehamilan, baik
melalui program maupun non program
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI

Menurut Pinem (2009) dalam memilih metode kontrasepsi ada beberapa


faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah:
• Faktor pasangan: usia, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah keluarga
yang diinginkan, pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu, sikap
kewanitaan dan sikap kepriaan
• Faktor kesehatan: kontra indikasi absolut atau relatif, status kesehatan,
riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
panggul.
• Faktor metode kontrasepsi: penerimaan dan pemakaian berkesinanbungan
dipandang dari pihak calon akseptor dan pihak medis (petugas KB),
efektifitas, efek samping minor, kerugian, biaya dan komplikasi potensial
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Kontraindikasi adalah suatu kondisi medis yang
menyebabkan suatu bentuk pengobatan yang seharusnya
dilakukan, tidak dianjurkan atau tidak aman
• Calon akseptor harus diberitahu tentang tanda-tanda
bahaya dari metode kontrasepsi yang sedang
dipertimbangkan untuk digunakan oleh calon akseptor
KERJASAMA ANTARA SUAMI ISTRI
Ada beberapa metode kontrasepsi yang tidak dapat
digunakan/dilaksanakan tanpa kerjasama antara pihak
suami istri, misalnya koitus interuptus. Dilain pihak Pil-
oral, IUD, atau suntik kadang digunakan tanpa
sepengetahuan atau dukungan suami. Keadaan yang
ideal adalah suami dan istri membicarakan atau
mempertimbangkan secara bersama-sama untuk memilih
kontrasepsi yang disetujui bersama
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

Syarat umum:
• Kemampuannya untuk mencegah kehamilan
• Tidak mudah lepas spontan (ekspulsi)
• Kemudahannya untuk dipasang
• Mudah untuk dilepas
• Bahan dasar pembuatkan AKDR bersifat sangat fleksibel, bisa
diregang, dibengkokkan sedemikian rupa mengikuti insertor
dan akan kembali ke bentuk semula setelah menempati cavum
uteri.
CARA KERJA
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,
walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilisasi.
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
KELEBIHAN
• Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
• Sangat efektif (0,6–0,8 kehamilan/100 perempuan dalam tahun pertama, atau 1 kegagalan
dalam 125 – 170 kehamilan) segera setelah pemasangan.
• Reversibel, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun tidak perlu ganti).
• Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
• Meningkatkan hubungan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
• Dengan AKDR CuT-380A, tidak ada efek samping hormonal.
• Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.
• Dapat dipasang segera setelah abortus bila tidak ada infeksi.
• Membantu mencegah kehamilan ektopik.
• Dapat digunakan sampai menopause, 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir
KEKURANGAN
Efek samping yang umum terjadi:
• perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan setelah itu akan
berkurang), haid lebih lama dan lebih banyak, perdarahan (spotting) antar
menstruasi, saat haid lebih sakit.
• Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS.
• Tidak baik digunakan oleh perempuan yang sering berganti-ganti pasangan atau yang
menderita IMS.
• Penyakit Radang Panggul (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS
menggunakan AKDR.
• Diperlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik dalam pemasangan AKDR.
• Ada sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan AKDR, tetapi
biasanya hilang dalam 1-2 hari
KB SUNTIK
KONSEP KB SUNTIK 3 BULAN
• Kontrasepsi suntik KB 3 bulan adalah Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150 mg DMPA. Diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntikkan intramuskuler (IM) di daerah
bokong
• Depo provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron yang
digunakan untuk tujuan kontrasepsi perenteral,
mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat
efektif. Noresterat juga termasuk dalam golongan ini
JENIS KB SUNTIK
Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di
Indonesia antara lain:
a. Suntikan / 1 bulan, contoh : cyclofem
b. Suntikan / 3 bulan, contoh :
- Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA)
- Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat)
MEKANISME KERJA

• Mencegah ovulasi
• Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma

• Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi


• Menghambat transportasi gamet dan tuba
• Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna
untuk implantasi hasil konsepsi.
KEUNTUNGAN ATAU KELEBIHAN

a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak memiliki pengaruh pada ASI
d. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
e. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
f. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
g. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
h. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
i. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
KERUGIAN ATAU EFEK SAMPING
• Gangguan haid seperti siklus haid memendek atau memanjang,
perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama
sekali
• Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
• Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
• Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
• Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang
• Pada penggunaan jangka panjang dapat
menurunkan kepadatan tulang (densitas)
• Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala,
nervositas, dan jerawat
YANG DAPAT MENGGUNAKAN KONTRASEPSI
SUNTIKAN PROGESTIN/DMPA
• Usia reproduksi
• Nulipara dan yang telah memiliki anak
• Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
• Setelah abortus atau keguguran
• Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki
tubektomi
• Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
estrogen
• Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin dan
barbiturat) atau obat tuberculosis (rifampisin)
• Tekanan darah < 180/110 mmhg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah, anemia.
YANG TIDAK BOLEH
• Hamil atau dicurigai hamil
• Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
• Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid,
terutama amenorea
• Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
• Diabetes mellitus disertai komplikasi
CARA PEMBERIAN
Waktu Pemberian
• Setelah melahirkan : hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI
berproduksi
• Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelah
• keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
• Dalam masa haid : hari 1-7 siklus haid, asal ibu tidak hamil.

Lokasi Penyuntikan
• Daerah bokong/pantat, DMPA diberikan setiap 3 bulan / IM.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai