Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA PARANOID (F.20.0)


Oeh :
Lies Triasi Situmorang
 
Pembimbing :
dr. Izak Yesaya Samay, Sp.KJ, M. Kes
 
SMF ILMU PSIKIATRI
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA - PAPUA
2019
INDENTITAS PASIEN
• Nomor Registrasi : 0002694
• Nama : Ny. S
• Usia : 43 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Komp. Pasar Baru Youtefa
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Jawa
• Pendidikan : SMA
• Status Pekerjaan : IRT
• Status perkawinan : Menikah
• Ruang perawatan : IGD RSJD Abepura
• Tanggal MRSJ : 23 Mei 2019 (11:05 WIT)
• Yang mengantar : Anak Kandung Pasien (Anak laki-laki nomor 3)
• Alamat pengantar : Komp. Pasar Baru Youtefa
• Yang memberi informasi : Anak Kandung Pasien
• Dikirim oleh : Datang sendiri ke IGD RSJ Abepura
LAPORAN PSIKIATRI
Keluhan utama
• Autoanamnesa : suka marah-marah
• Heteroanamnesa : pasien gelisah, sering pukul anaknya, dan bicara sembarangan kepada
tetangga sekitar rumah.

Riwayat Penyakit Sekarang


• Autoanamnesa
Pasien mengaku suka marah-marah karena pasien merasa sedih melihat anaknya yang s
tress ditinggal bapaknya (suami pasien). Pasien mengatakan bahwa dirinya biasa mema
kai barang-barang original tetapi barang tersebut hilang dan mencurigai tetangga yang
mengambilnya. Pasien juga merasa ada kaca/beling yang keluar dari mulutnya, pasien j
uga mengatakan setiap malam ada bayangan suara dan bayangan anaknya yang panggi
l-panggil dan masuk kerumah tanpa dibukakan pintu, pasien mengaku pintu rumahnya
dikunci dan dipasang grendel 5 buah. Pasien mulai mengalami stress sejak ditinggal su
aminya, dan pasien mengatakan anaknya juga stress setelah bapaknya pergi tinggalkan
keluarga, yang menyebabkan pasien sering mengamuk.
• Heteroanamnesa
Pasien diantar oleh anaknya ke IGD RSJD Abepura dengan keluhan, tampak gelisa
h, bicara sembarang atau berbicara kasar kepada tetangga sekitar rumahnya. Keluh
an dirasakan sejak 2 bulan SMRS. Dengan menunjukkan gejala melihat makanan s
eperti nanah, suka jalan tanpa tujuan, mendengar dan melihat sesuatu yang aneh (b
ayangan) masuk kedalam tubuhnya, suka curiga berlebihan kepada orang lain terut
ama tetangganya karena pasien merasa makanan yang diberikan semua berisi (ram
but, bedak, dan pasir). Anak pasien mengatakan ibu nya menunjukkan gejala terseb
ut setelah bapaknya pergi meninggalkan keluarga.
• Riwayat Penyakit Dahulu • Riwayat Penyakit Keluarga
– Psikiatrik
Pasien merupakan pasien lama di RSJD
Pada keluarga tidak ada yang sakit se
Abepura ± 3 bulan yang lalu dan putus o perti ini.
bat.
– Medik
• Malaria tropica (+) umur 25 tahun
(di Manokwari)
• Kejang (-)
• Trauma benda tajam atau tumpul (-)
• Asma (-), Jantung (-), Hipertensi (-)
, DM (-), TB (-)
• Riwayat penggunaan alkohol atau zat lain
• Riwayat minum Alkohol (-)
• Riwayat Rokok (-)
• Riwayat penggunaan Ganja (-)
• Riwayat makan Pinang (-)
• Minum kopi dan teh (+)
Riwayat kehidupan Keterangan
Riwayat prenatal dan Pasien dilahirkan cukup bulan , spontan ditolong oleh
perinatal bidan, tanpa kecacatan maupun trauma lahir. Pasien
mendapat ASI.

Masa kanal awal (0-3 Pertumbuhan dan perkembangan pasien normal sesuai
tahun) anak seusianya
Masa kanak pertengahan Pasien dapat bergaul dengan teman sebayanya dan
(3-11 tahun) bermain.
Masa kanak akhir Pasien bersekolah di SD, SMP, dan SMA pasien
(pubertas-remaja) berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan temannya.
Pasien adalah seorang yang pendiam.

Masa remaja Pasien mengaku pergaulannya biasa seperti yang


lain,mempunyai teman dekat dan sudah memiliki pacar.

Masa dewasa
Masa dewasa • Riwayat Pendidikan
SD selama 6 tahun
SMP selama 3 tahun
SMA selama 3 tahun
• Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan pasien adalah berjualan di Pasar mulai tahun 2009
sampai saat ini.
• Riwayat Psikoseksual/ Pernikahan
Pasien kenal dengan suaminya di Jayapura. Lalu menikah (pasien
tidak ingat menikah tahun berapa) dan mempunyai 3 anak.
• Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien seorang beragama Islam
• Riwayat Pelanggaran Hukum
Tidak ada riwayat melanggar hukum.

• Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Semua saudaranya telah menikah. Saat ini
pasien tinggal dengan anak laki-lakinya. Tidak ada gangguan jiwa pada keluarganya.
• Kehidupan Sosial dan Ekonomi Sekarang
Pasien tinggal bersama anak laki-lakinya nomor 3 dalam satu rumah. Pasien bekerja
berjualan di Pasar. Pasien juga mempunyai 10 rumah kost yang besampingan dengan rumah
pasien. Pasien mengatakan pendapatan perbulan uang sewa rumah kost dibagi dengannya
anak nya.
STATUS PSIKIATRI
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Fisik • Mulut dan tenggorokan : Tidak Ada
KU : Tampak tenang Kelainan
Kesadaran : Compos Mentis Leher
Vital sign: • JVP : Tidak Ada Kelainan
• Tekanan Darah : 100/80 mmHg • Struma : Tidak Ada Pembesaran
• Nadi : 113 x/mnt • KGB : Tidak Ada Pembesaran
• Suhu : 36,5 C Thorakrs
• Respirasi : 20 x/mnt • Paru – Paru : Tidak Ada Kelainan
• SpO2 : 98% • Jantung : Tidak Ada Kelainan
Kulit : Tidak Ada Kelainan Abdomen: Tidak Ada Kelainan
• Kepala : Tidak Ada Kelainan Genitalia : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
• Mata : Tidak Ada Kelainan Ekstremitas : Akral Hangat
• Hidung : Tidak Ada Kelainan Keadaan neurologis: Reflek Fisiologis (+),
Reflek Patologis (-)
Hasil Laboratorium
FORMULASI DIAGNOSIS
• FORMULASI DIAGNOSA
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan pasien yang didapatka
n dari hasil wawancara dengan pasien ditemukan adanya masalah yang muncul yang m
engakibatkan perubahan sikap, perilaku, dan emosi pada pasien.perubahan pola perilak
u dan psikologik pada pasien mengarah pada kriteria diagnosa Skizofrenia Paranoid (F.
20.0) sesuai dengan diagnosis f.20.0 baru dapat ditegakkan bila penderita memenuhi kr
iteria umum diagnosa skizofrenia dan sebagai tambahan wahan dan halusinasi harus m
enonjol (dominan), gangguan afektif, dorongan kehendak dan bicara.

• DIAGNOSA MULTIAKSIAL
Axis I : F.20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : F.60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
Axis III : Tidak ada diagnosa
Axis IV : Masalah berkaitan dengan “primary support group” (keluarga)
Axis V : GAF 60-51 (Gejala sedang / moderat, disabilitas sedang)
RENCANA TERAPI
FARMAKOTERAPI : PSIKOTERAPI
• Risperidone 2 mg 2x1 (pagi dan mala • Pada Pasien
m) Dosis anjuran : 2-8 mg/h  Persuasif ; memotivasi pasien dan
(antipsikosis golongan atipikal untuk selalu menganjurkan untuk minu
mengurangi gejala positif dan gejala m obat
negatif)  Meyakinkan pasien dapat mengat
• Alprazolam 0,5 mg 1x1 (malam) Dosi asi masalahnya
s anjuran : 0,25-4 mg/h  Memberikan bimbingan
(anti ansietas untuk mengurangi peras • Pada keluarga : memberikan dukunga
aan cemas atau khawatir) n, support, motivasi dan selalu datang
• Trihexyphenidyl 2 mg 1x1 (malam) D menjenguk selama pasien di rawat (p
osis anjuran : 10-20 mg/h erhatian)
(antikolinergik digunakan apabila ada
gejala ekstrapiramidal akibat penggu
naan antipsikotik atipikal. Jika tidak a
da gejala tidak diberikan)
• Diagnosa Banding: • Prognosis
 Gangguan waham menet  Ad Vitam : Bonam
ap lainnya (F.22.8)
 Gangguan waham parano
 Ad Fungsionam : Dub
ia (F.22.0) ia Ad Bonam
 Ad Sanationam : Dubi
a Ad Bonam
PEMBAHASAN
• Pedoman Diagnostik Skizofrenia
1. “delusional perception” : pengalaman Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini :
indera yang tak wajar, bermakna khas - Halusinasi yang menetap dari panca indera
seperti mistik atau mujizat. apa saja
2. “delusion of in fluence” : waham tentang - Arus pikiran yang terputus
dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan - Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh
dari luar. gelisah
3. “delusion of passivity” : waham tentang - Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara
diriny tidak berdaya dan pasrah terhadap yang jaranag dan respon emosional yang
kekuatan dari luar. tumpul.
4. “delusion of control” : waham yang
dirinya dikendalikan sesuatu kekuatan dari
Adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah
luar.
berlangsung selama kurun waktu satu bulan
5. thought echo” : isi pikiran yang berulang
atau bergema dalam kepalanya (tidak atau lebih
keras).
6. “thought insertion or withdrawal” : isi
pikiran yang asing dari luar masuk kedalam
pikirannya (insertion)
7. “thought broadcasting” : isi pikiranya yang
keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya
F.20.0 SKIZOFRENIA PARANOID
Pada kasus pasien didiagnosa sebagai gangguan skizofrenia paranoid (F.20.0).
Kriteria diagnostik Skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ III harus memenu
hi kriteria umum yaitu halusinasi atau waham harus menonjol.

• suara-suara halusinasi yg mengancam pasien atau memberi perintah, atau


halusinasi auditorik.
• Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lai
n-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonj
ol.
• Waham hampir setiap jenis, seperti ; waham dikendalikan, waham kejar, w
aham curiga yang paling khas.

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala


katatonik secara relatif tidak menonjol.
PENATALAKSANAAN
• HALOPERIDOL
Haloperidol merupakan obat anti psikotik tipikal golongan Butyrophenone, ya
ng diindikasikan untuk mengatasi gejala positif (target syndrom) atau sindrom
psikosis.
• RISPERIDON
Pemakaian risperidon yang teratur dapat mencegah terjadinya kekambuhan da
n menurunkan jumlah dan lama perawatan sehingga baik digunakan dalam do
sis pemeliharan.
• ALPRAZOLAM
Alprazolam digunakan untuk menimbulkan efeksi sedasi, menghilangkan rasa
cemas. Efektif untuk ansietas, onset kerja lebih cepat.
• TRIHEXYPHENIDYL
obat golongan antikolinergik yang digunakan untuk mengurangi gejala EPS d
ari pemberian obat antipsikosis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai