Anda di halaman 1dari 16

BUDIDAYA TANAMAN KACANG HIJAU

Pendahuluan
 Asal Kacang hijau dari Amerika.

 Ke Indonesia: dibawa oleh pedagang-pedagang

Spanyol, sewaktu melakukan pelayarannya dari


Mexico ke Maluku setelah tahun 1597. Pada
tahun 1863 HOLLE memasukkan Kacang hijau
dari Inggris dan pada tahun 1864 SCHEFFER
memasukkan pula Kacang hijau dari Mesir.
 Sentra penanaman/produksi Kacang hijau di

Indonesia meliputi Propinsi Jawa Timur, Jawa


Tengah, D.l. Yogyakarta, Jawa Barat dan
Sulawesi Selatan.
KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT KACANG HIJAU

. Kandungan gizi yang terdapat dalam 110 gr kacang hijau


adalah 345 kalori, 22,2 gr protein, 1,2 gr lemak, dan
sisanya berupa vitamin A, vitamin B1, fosfor, zat besi,
mangan dan vit E .
Vit E, merawat kecantikan misalnya membantu
meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan
noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat,
menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh
Kecambah kacang hijau bermanfaat sebagai, antioksidan
memperlambat proses penuaan, mencegah penyebaran
sel kanker dan meningkatkan kesuburan
Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan
kesuburan. Sangat baik untuk menjaga keasaman asam
lambung dan melancarkan pencernaan.
Produksi kacang hijau
Produksi
Tahun kacang produksi

hijau:
2015 271,463 t
2016 252,985 t
2017 241,334 t
2018 234,718 t
KLASIFIKASI KACANG HIJAU

 Tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60


hari).
 Tipe tanaman yang ada di Indonesia ada 2 ( dua ) tipe

yaitu :
 a. Tipe tegak.
 Jenis Kacang hijau ini ini tumbuh lurus atau sedikit miring

ke atas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun,


umurnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya
serempak.
 b. Tipe menjalar.
 Jenis ini tumbuh ke arah samping, batang utama

berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang


berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang.
Deskripsi singkat beberapa varietas tanaman kacang hijau

Varietas Perkutut
Potensi hasil 1,7 t/ha
Umur panen 60 hari
Biji sedang (5,0 g/100 biji) dengan warna hijau mengkilat

Tahan penyakit embun tepung

Varietas Kutilang
Potensi hasil 2,0 t/ha
Umur panen 60–67 hari
Biji besar (6,0 g/100 biji), warna hijau mengkilat

Tahan penyakit embun tepung


Varietas Sriti
Potensi hasil 1,9 t/ha
Umur panen 60–65 hari
Biji besar (6,0–6,5 g/100biji) warna hijau kusam
Toleran penyakit embun tepung
Deskripsi varietas Vima 1
Dilepas tahun : 2008
Nama galur : MMC 157d-Kp-1 Asal : Persilangan buatan tahun 1996
Tetua jantan : VC 1973 A Tetua betina : VC 2750A
Potensi hasil : 1,76 t/ha Rata-rata hasil : 1,38 t/ha
Warna hipokotil : Hijau Warna daun : Hijau
Umur berbunga 50% : 33 hari Umur masak 80% : 57 hari
Warna bunga : Kuning Warna polong muda : Hijau Warna polong
masak : Hitam
Tinggi tanaman : 53 cm Tipe tanaman : determinit
Warna biji : hijau kusam
Bobot 100 butir : 6,3 g Kadar protein : 28,02 % basis kering
Kadar lemak : 0,40 % basis kering Kadar pati : 67,62 % basis kering
Ketahanan penyakit : tahan penyakit embun tepung
Pemulia : M. Anwari, Rudi Iswanto, Rudy Soehendi, Hadi Purnomo, dan
Agus Supeno Fitopatologis : Sumartini
Syarat Tumbuh
a. Tanah
- Tekstur : liat berlempung banyak
mengandung bahan organic,
aerasi dan drainase yang baik.
- Struktur tanah gembur
- pH 5,8-7,0 optimal 6,7
b. Iklim
- Curah hujan optimal 50-200 mm/bln
- Temperatur 250-270 C, dengan
kelembaban udara 50-80% dan
cukup mendapat sinar matahari
TEKNIK BUDIDAYA

a.Benih
Varietas unggul nasional seperti No:129,
Merak, Betet, Walet,Gelatik, Murai, Vima 1.
Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih
Bebas hama, seragam, bebas kotoran dan
berumur pendek
PERSIAPAN LAHAN
-Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan
pengolahan tanah (TOT) penyiapan lahan yang baik dilakukan
sebelum tanam.

-Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan


pengolahan tanah

- Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif


dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah
tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm),
dibuat petakan 3-4 meter.

-Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo


perlu pengolahan tanah minimal.

- Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat meneka


serangan lalat bibit, menekan pertumbuhan gulma, mencegah
penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
 PENANAMAN

Waktu tanam

Pada lahan sawah, tanaman kacang hijau


ditanam pada musim
kemarau setelah padi.
Pada lahan tegalan dilakukan pada
awal musim hujan.

- Cara tanam
Benih ditanam dengan cara ditugal, dengan
jarak 40 cm x 10 cm atau
40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji. Atau 20 x
20 cm, satu biji per lubang
PEMUPUKAN
• -Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu
dilakukan pemupukan
• - Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK,
yakni ponska dengan dosis 75 kg /ha
• - Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan
45 kg urea+45-90 kg TSP + 50 kg KCl/ha
• - Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos,
pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan
air di dalam tanah.
• Pemupukan dilakukan pada saat tanam dengan cara
ditugal
PENGAIRAN
• Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap
memerlukan pengairan terutama pada periode kritis
yaitu pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga
dan pembentukan polong.
• Pada lahan kering tanah pasiran, di musim kemarau,
pengairan dilakukan 4 hari sekali.

PENYIANGAN
• Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang
hijau tidak tahan bersaing dengan gulma.
• Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 minggu dan 4
minggu.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• a. Hama
• - Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat
• kacang), maruca testualitis, spodoptera sp, Plusia chalsites (ulat)
• dan kutu trips.
• - Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas
• unggul yang tahan hama penyakit.
• - Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak
dapat dikendalikan dengan cara bilogis, seperti Alika, Ripus
• b. Penyakit
• - Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Sclerotium
• rolfsii, Cercospora canescens (bercak daun)
• - Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan
penyakit atau dengan menggunakan pestisida, seperti Amistar
Top.
PANEN DAN PASCA PANEN
PANEN
• Kacang hijau dipanen sesuai umur varietas.
• Tanda-tanda kacang hijau telah siap untuk dipanen: warna polong
hitam atau coklat dan kering.
• Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat di
lapangan.
• Panen dilakukandengan cara dipetik satu per satu.
• Panen dilakukan beberapa kali, 2-4 kali tergantung varietas dan musim.

PASCA PANEN
• Polong yang telah dipanen, dikeringkan hingga polong mudah pecah.
• Lama pengeringan apabila matahari penuh, 2-3 hari. Polong
dipecahkan dengan kayu/bambu.
• Selanjutnya biji dibersihkan dari kulit polong, kemudian dijemur 1 hari.
 .

Anda mungkin juga menyukai