Anda di halaman 1dari 57

BOTANI UMUM

4. MORFOLOGI BUNGA
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
• Segera setelah fase vegetatif, tumbuhan
memasuki fase generatif
– yaitu periode pembentukan organ generatif
meliputi bunga, buah dan biji
• Ciri penting dari reproduksi generatif ( sexual)
adalah terjadinya pembuahan (fertilisasi), yaitu
penyatuan gamet jantan dan gamet betina untuk
membentuk zigot,
• Fertilisasi merupakan proses vital dalam siklus
tumbuhan, hanya dapat berlangsung pada
bunga, sehingga bunga menjadi organ yang
sangat penting
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

Siklus reproduksi generatif tumbuhan


MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Susunan Bunga pada Batang
(Infloresensia)
• Satu bunga merupakan modifikasi pucuk
(shoot modification), meristem pucuk
berubah menjadi meristem bunga
• Ruas batang tidak bertambah panjang dan
ujungnya memadat
• Ujung (apex) memproduksi beberapa
bunga secara lateral pada ruas berikutnya,
bukan memproduksi daun
• Susunan bunga pada batang diistilahkan
sebagai infloresensia (inflorescence)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Susunan Bunga pada Batang


(Infloresensia)…..
o Ada dua kategori infloresensia
 racemes, batang tempat keluar/tumbuh
bunga tumbuh terus, bunga-bunga keluar
secara acripetal
 cymose, batang tempat tumbuh bunga
mengalami pertumbuhan terbatas, bunga
keluar secara basipetal
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Susunan Bunga pada Batang (Infloresensia)….

Infloresensia Tipe Racemes Infloresensia Tipe Cymose


MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 BUNGA dan KOMPONENNYANYA


o Pembentukan bunga merupakan bagian
awal dari reproduksi generatif
o Bunga sangat beragam strukturnya
namun secara umum mempunyai
kerangka dasar yang sama yaitu :
• merupakan sepotong batang atau
cabang dengan sekumpulan daun yang
mengalami metamorfosis sehubungan
dengan fungsinya untuk reproduksi
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
• Bagian-bagian bunga
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Bagian-bagian bunga…
o Setiap bunga terbentuk pada tangkai bunga
(pedicellus) dan duduk pada ujung tangkai
yang membesar = dasar bunga ( receptaculum
= thalamus)
o Pada receptaculum tersusun bagian-bagian
utama penyusun bunga, yaitu:
1. Daun kelopak (sepalum)
2. Daun mahkota (petalum = petal)
3. Benang sari (stament)
4. putik (pistil)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
o Bagian-bagian utama penyusun bunga, yaitu:
1. Daun kelopak (sepalum, jika satu), jika banyak
disebut calyx
 Merup. bagian terluar dari penyusun bunga,
umumnya berwarna hijau
 Sebelum kuncup bunga mekar, calyx ini
membungkus bagian-bagian bunga yang lain
di dalamnya

Sepalum=
calyx
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
o Bagian-bagian utama penyusun bunga…
2. Daun mahkota (petalum = petal), kolektifnya
disebut corolla
• merupakan bagian bunga yang paling menarik
karena berwarna-warni
• Calyx dan corolla bersama-sama membentuk
perhiasan bunga (perianth)
Petal = corolla
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
o Bagian-bagian utama penyusun bunga…
3. Benang sari (stament), terdiri dari tangkai
sari (filament) dan kepala sari (anther) yang
berisi serbuk sari (pollen grains)
 Kolektif dari stamen dinamakan androecium
(bunga jantan)

androecium
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
o Bagian-bagian utama penyusun bunga…
4. Di bagian pusat terdapat putik (pistil), terdiri dari:
 bakal buah (ovary) berbentuk botol dgn dasar
membengkak
 Di atas ovary berdiri tangkai putik ( stylus), dan
di ujungnya adalah kepala putik ( stigma)
 Di dalam bakal buah terdapat bakal biji ( ovule)
 Kolektif dari pistil dinamakan gynoecium (bunga
betina).

gynoecium
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Aestivasi (Aestivation), susunan sepal atau petal
terhadap bagian-bagian bunga lainnya,
umumnya ada 4 macam, yaitu:
 Katup (Valvate) , Pelintir (Twisted),
Bertumpangan (Imbricate), Vexillary

Tipe aestivasi dari kiri ke kanan : Katup (Valvate),


Pelintir (Twisted), Bertumpangan (Imbricate), Vexillary
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Berdasarkan kelengkapan empat bagian
penyusun bunga (sepal, petal, stamen dan pistil),
maka dapat dibedakan atas:
o Bunga lengkap (complete flower) jika memiliki
seluruhnya, misalnya bunga kembang sepatu
o Bunga tidak lengkap (incomplete flower) jika
kekurangan salah satunya atau lebih, misalnya
bunga kebanyakan rumput

Bunga lengkap Bunga tak lengkap


MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Berdasarkan keberadan dua bagian utama bunga
“stamen dan pistil” (bagian reproduktif) maka
dibedakan atas:
• Bunga sempurna (perfect flower) jika memiliki ke
duanya, misalnya bunga matahari, jagung
• Bunga tidak sempurna (inperfect flower) jika
hanya memiliki salah satunya, misalnya bunga
salak

Bunga sempurna Bunga tak sempurna


MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Pengelompokan berdasarkan keberadan


stamen dan pistil pada satu individu
tanaman:
• Tanaman monoecious (berumah satu) jika
pada satu tanaman ada bunga ♂ dan ♀
(stamen dan pistil), misalnya bunga jagung
• Tanaman dioecious (berumah dua) jika
sebaliknya stamen dan pistil berada pada
individu tanaman yang berbeda, misalnya
bunga tanaman kurma
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Berdasarkan letak calyx, corolla dan
androecium terhadap ovary di atas dasar bunga
(thalamus), bunga dikelompokkan atas 3 yaitu
1. Hypogynous,
2. perigynous
3. epigynous

Hypogynous perigynous epigynous


MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
1. Hypogynous, bunga betina ♀ (gynoecium) menduduki
posisi teratas sementara bagian bunga lain pada posisi
di bawah. Ovary pada bunga seperti ini dikatakan
superior (duduk di atas thalamus /receptaculum)
2. Perigynous , jika posisi bunga gynoecium pada bagian
tengah, dan bagian bunga lain pada bagian pinggir
thalamus hampir pada posisi yang sama. Ovary-nya
dikategorikan semi inferior / semi superior
3. Epigynous, jika pinggiran thalamus tumbuh ke atas
menutupi ovary secara keseluruhan dan berfusi,
sementara bagian bunga lainnya berada di atas
(puncak). Ovary seperti ini dinamakan berposisi inferior
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: MODIFIKASI BUNGA

 Peleburan Bagian Bunga


o a.l. ditunjukkan oleh peleburan bagian bunga
dalam lingkaran yang sama ataupun yang
berbeda
o Peleburan umumnya terjadi pada tepi organ,
membentuk tabung, bagian yang bebas (tak
lebur) terlihat menyerupai cuping
o Peleburan stamen dapat terjadi pada bagian
filamen (pada kembang sepatu), atau
anthera, membentuk beberapa kelompok
o Filamen dapat melebur sebagian atau
seluruhnya pada tabung korola
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Peleburan bunga : gamopetal & gamosepal
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Peleburan bunga : dialipetal
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM:
SIMETRI (KESETANGKUPAN) BUNGA
• Umumnya bagian bunga pada tiap lingkaran
memiliki bentuk dan ukuran yang sama
• Dapat dibagi/dilipat/disetangkup menjadi dua
bagian atau lebih yang sama dan sebangun
• Jika dapat disetangkup dalam banyak sudut,
dinamakan bunga aktinomorf
– Mis. bunga lombok, kecubung, ubi jalar
• Jika dapat disetangkupkan hanya satu kali
(setangkup tunggal), dinamakan zigomorf
– Mis. bunga kembang telang
• Tak dapat disetangkupkan, dinamakan asimetri
– Mis. bunga kana (Canna hybrida)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM:
SIMETRI (KESETANGKUPAN) BUNGA

aktinomorf zigomorf
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Bunga Tunggal VS Bunga Majemuk


o Bunga tunggal, pada satu tangkai bunga
terdapat satu bunga
– mis. tulip, lily, teratai
o Bunga majemuk, pada satu tangkai bunga
duduk sekelompok bunga
– Mis. strawberry, nangka, brokoli, padi
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Bunga Tunggal

lily Teratai
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
• Bunga Majemuk

Bunga strawberry
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Jenis bunga majemuk
1. Tandan (racemus),
 Jika bunga
bertangkai nyata,
duduk pada ibu
tangkainya. Ibu
tangkai bunga
bercabang-cabang,
masing-masing
cabang mendukung
satu bunga pada
ujungnya
 Mis. pada kembang
merak (Caesalpinia
pulcherrima)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Jenis bunga majemuk


2. Bulir (spica),
 Jika tidak
bercabang-cabang,
tetapi banyak bunga
yang duduk pada
satu ibu tangka
 Mis. pada padi,
gandum
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Jenis bunga majemuk


3. Untai (amentum)
 Seperti bulir, tetapi
ibu tangkai hanya
mendukung bunga-
bunga berkelamin
tunggal. Bunga
majemuk
mendukung bunga
jantan, sedangkan
bunga betina
menjadi buah
 Mis. Pada lada
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Jenis bunga majemuk
4. Tongkol (spadix)
 Seperti bulir, tetapi
ibu tangkai besar,
tebal, kadang
berdaging
 Mis. iles-iles
(Amorphophalis
variabilis) dan
jagung (bunga betina
/ tongkol saja)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Jenis bunga majemuk


5. Payung (umbella)
 Dari ujung ibu tangkai
keluar cabang-cabang
yang sama panjang.
Masing-masing cabang
mempunyai satu daun
pelindung pada
pangkalnya,
keseluruhan tampak
seperti payung
 Mis. anggota familia
umbelliferae, (a.l.
wortel)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Jenis bunga majemuk


6. Cawan (corymbus)
 Ujung ibu tangkai
melebar, merata,
membentuk cawan,
pada bagian tsb
tersusun bunga-
bunganya
 Mis. bunga matahari
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Jenis bunga majemuk


7. Bongkol (capitulum)
 Seperti Menyerupai
bunga cawan, tetapi
tanpa daun-daun
pembalut, dan ujung
ibt tangkai biasanya
membengkak
sehingga bunga
majemuk selurhnua
berbentuk bola
 Mis. lamtoro, petai,
putri malu
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Jenis bunga majemuk


2. Periuk
(hypanthodium)
 Seperti Ujung ibu
tangkai menebal,
berdaging
 Bunga-bunga duduk
pada bagian yang
menebal tadi,
membentuk badan
yang silinder atau
bulat, seperti periuk
 Mis. nangka, kluwih
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Teknik Deskripsi Tipe Bunga (Diagram


Bunga)
 Dalam mendiskripsikan bunga, dapat
dengan cara verbal dan cara gambar
 Salah satu cara diskripsi dengan gambar
adalah dengan:
 diagram bunga dan
 rumus bunga
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Diagram Bunga,
merupakan suatu
gambar proyeksi
melintang semua
bagian penyusun
bunga, pada
bidang datar
 Digambarkan
dengan simbol-
simbol yang
tersusun dalam
sebuah diagram
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Rumus Bunga, dapat dinyatakan dalam rumus
bunga, berupa huruf, angka dan simbol-simbol, yang
memberikan gambaran mengenai bagian-bagian
bunga dan susunanya
• K = Calyx
• C = Corolla
• A = Stamen / androecium
• G = Pistil (carpel) / gynaecium
• P = Perigonium (perigonium), yaitu ketika
Calyx dan Corolla sulit dibadakan
• * = simetri banyak (actinomorf)
• ↑ = simetri tunggal (zygomorf)
• ♂♀ = hermaprodit =bisexual =banci)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Penyerbukan (POLINASI),
 Proses pindah/mendarat nya sebutir pollen yang
berasal dari anther ke stigma (kepala purik)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Penyerbukan (POLINASI) , mengapa
penting?
• Reproduksi sexual penting untuk evolusi
• Reproduksi sexual menghasilkan
keturunan yang bervariasi (produces
variable offspring), menciptakan
perbedaan dan variasi di antara populasi-
populasi (shuffling of genes)
• Variasi keturunan (variation of offspring)
dibutuhkan untuk kelangsungan seleksi
alam
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Penyerbukan
(POLINASI) ,
• Tumbuhan berbunga
menggunakan
beberapa strategi
agar sebutir pollen
dapat mendarat di
atas sebuah stigma,
yaitu dengan
memanfaatkan:
– Angin
– hewan
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 POLINASI oleh angin:
o Umumnya terjadi pada
Gymnospermae,
rumputan (grasses)
dan beberapa jenis
pohon
o Pada tumbuhan yang
bunga-bunganya
berukuran kecil &
letaknya mengumpul
o Cara yang tidak terlalu
eisien (terlalu untung-
untungan & banyak
pollen terbuang)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 POLINASI oleh hewan
(animal pollinators):
• Serangga (Insects) – lebah
(bees), tawon (wasps), lalat
(flies), kupu-kupu
(butterflies), ngengat
(moths), kumbang (beetles)
• Burung (Birds) –
hummingbirds, honey
creepers
• Mammalia – kelelawar, tikus,
monyet
• Bahkan beberapa reptil dan
amphibi!
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 POLINASI oleh lebah (bees),
o Lebah – merupakan grup
polinator terpenting
o Lebah hidup dari nektar dan
pollen
o Lebah dapat mengetahui ada
bunga yang mekar dengan
bantuan tanda, warna dan
aroma
o Lebah tertarik pada warna
kuning, biru dan ungu (bukan
merah)
o Bunga memiliki “honey guides”

dan tempat mendarat untuk


MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 POLINASI oleh Kupu-kupa &
ngengat
o Seranga ini dituntun oleh
tanda-tanda dan aroma dari
bunga
o Kupu-kupu dapat melihat bunga
warna merah dan orange
o Umumnya mencari bunga
bentuk tabung, karena mereka
memiliki alat penghisap
(proboscis) untuk mendapatkan
nektar
o Ngengat-menyerbuki bunga
yang berwarna putih atau
pucat, dan memiliki rasa manis,
aroma tajam, pada malam hari
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
Oleh lalat
 POLINASI oleh lalat,
o Lalat menyukai bunga
yang aromanya
menyerupai kotoran
hewan atau daging
busuk
o Lalat sering meletakkan
telur2nya di atas bunga, Oleh nyamuk
tetapi larvanya mati
karena kurang makan
o Nyamuk pun dapat
menjadi pollinator
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 POLINASI oleh kumbang (bettles),
o Kumbang menyerbuki bunga yang warnanya pudar
(tak mencolok), tetapi aroma / bau-nya tajam
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 POLINASI oleh burung (Birds),
o Burung memiliki citawarna
yang bagus, menyenangi bunga
berwarna merah
o Tetapi tak memiliki penciuman
yang baik, sehingga burung
sering menyerbuki bunga yang
beraroma ringan
o Bunga menyediakan cairan
nektar dalam jumlah banyak
o Hummingbird- menyerbuki
bunga yang corolla-nya
berbentuk tabung panjang
o Bunga yang umumnya memiliki
pollen ukuran besar dan juga
melekat
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 POLINASI mamalia
(kelelawar & tikus),
o Kelelawar menyerbuki
bunga pada malam
hari, sehingga mereka
memiliki bunga
berwarna putih
o Tikus menyerbuki
bunga-bunga yang
mekar pada malam
hari (inconspicuous
flowers)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Penyerbukan sendiri VS Penyerbukan silang
(Self pollination VS cross pollination)
o Penyerbukan sendiri – serbuk pollen jatuh pada
stigma dari bunga yang sama atau stigma bunga
yang lain pada satu individu tanaman yang sama
o Penyetbukan silang - serbuk pollen jatuh ke
stigma dari bunga sejenis tetapi pada individu
tumbuhan yang berbeda (masih satu jenis
o Kebanyakan tumbuhan memiliki bentuk
(features) yang memungkinkan terjadinya “cross
pollination”, dan mengurangi kesempatan
terjadinya “ self-pollination”
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 Penyerbukan sendiri VS Penyerbukan silang (Self
pollination VS cross pollination)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 FERTILISASI (PEMBUAHAN)
 Setelah pollen jatuh di stigma, pollen berkecambah
dan menstimulasi terbentuknya tabung pollen
(pollen tube) melalui stylus, turun menuju ovary
 Di dalam pollen terdapat inti generatif, inti ini
bergerak menuju ovum melalui tabung serbuk sari
(pollen tube)
 Sambil bergerak tumbuh mengikuti arah pollen
tube, inti generatif mengalami pembelahan
menjadi 3 inti:
 2 inti sperma (a sperm nucleus) dan
 1 inti tabung (a tube nucleus = pembentuk jalan
untuk pertumbuhan tabung pollen (pollen tube)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 FERTILISASI pada tumbuhan merupakan


pembuahan ganda (double fertilization)
karena ada dua fusi:
 Fusi antara inti sperma yang dikandung
oleh pollen dengan 1 ovule, menghasilkan
zygote (kromosom 2n)
 Fusi antara inti sperma (yang satu
lainnya) dengan 2 inti polar,
menghasilkan endosperma (kromosom
3n)
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA
 FERTILISASI
MORFOLOGI TUMBUHAN
ORGANUM REPRODUKTIVUM: BUNGA

 Peristiwa Setelah Fertilisasi


 Zygote berkembang menjadi embryo
 Embryo dikelilingi oleh jaringan
endosperma penyedia nutrisi
 Ovule berkembang menjadi biji, dinding
ovule menjadi kulit biji
 Ovary berkembang menjadi buah
 Sepal, petal dan stamen mengering dan
gugur
Fertilisasi Pada Angiospermae
Fertilisasi Pada Gymnospermae

Anda mungkin juga menyukai