PENGERTIAN RADIOGRAFI Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gama) untuk membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiografi umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang, misalnya bagian dalam tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan radiografi disebut radiograf. Radiografi juga banyak digunakan untuk radiografi industri serta banyak digunakan di berbagai kehidupan lainnya. Teknik radiografi adalah ilmu yang mempelajari tata cara pemotretan suatu objek untuk memperlihatkan gambaran radiografi dari organ yang diperiksa dan memberikan informasi diagnostik yang tepat dan akurat yang dicatat dalam media film. (Ballinger, 1995). MANFAAT
Hasil dari pengujian radiologi sendiri bisa gunakan
sebagai acuan untuk mengambil tindakan yang lebih cepat. Hal ini karena hasil dari pengujian radilogi akan lebih cepat di dapatkan daripada uji sampling laboratorium yang memerlukan waktu lebih lama. Dengan keakuratan dari berbagai alat yang digunakan, memungkinakan bagi dokter untuk dapat mngambil langkah yang tepat untuk menangani penyakit dari pasien yang bersangkutan. TUJUAN Radiografi bertujuan untuk mendeteksi/mendapatkan gambar bayangan pada permukaan organ tubuh/benda padat dengan menggunakan cahaya tembus radiasi X dan sinar gamma y. Pemeriksaan penunjang yang berfungsi untuk mendapatkan gambaran dan mengetahui kelainanan atomis tubuh, dapat mempertanggungjawabkan dalam memberikan perawatan selanjutnya membantu menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi dan masyarakat umum yang berada disekitar sumber radiasi tersebut. INDIKASI Radiografi bukan merupakan pemeriksaan rutin yang harus dilakukan di Rumah Sakit atau Poliklinik yang besar. Oleh karena itu, dokter harus melakukan pemeriksaan klinis yang cermat, sebelum merujuk pasien. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan radiografik adalah bahwa operator dapat dan kadang-kadang harus melakukan pemotretan dengan modifikasi teknik standar, terutama pada pasien khusus, yaitu : • Anak kecil atau orang tua yang kurang kooperatif • Peka terhadap refleks muntah • Sukar membuka mulut (trismus) • Keadaan kurang kesadaran atau pingsan • Tidak bisa menggerakkan tangan • VIP • Hipersalivasi • Menggunakan kursi roda • Hiperaktif PERSIAPAN PASIEN
1. Penderita dipanggil masuk ke dalam ruangan foto, kemudian lakukan
pengecekan identitas dan regio yang diperiksa. 2. Tentukan posisi penderita lebih dahulu, apakah berdiri tegak, duduk, berbaring dengan posisi telungkup atau telentang. 3. Bebaskan alat-alat logam yang dikenakan penderita, seperti : perhiasan, jepit rambut, gigi tiruan, alat orthodonsi lepasan, kacamata, dll. 4. Beritahukan pada penderita tentang hal yang akan dilakukan. 5. Atur posisi kepala pasien, dengan memperhatikan garis pedoman dasar antara lain : Garis Orbito Meatal (OML), garis inter pupil, bidang mid sagital (MSP), bidang Frankfurt Horison (FHP), dan bidang oklusi. 6. Operator harus memeriksa kembali apakah posisi penderita sudah benar atau siap untuk disinari (ekspose). 7. Berikan instruksi terakhir pada penderita : diam dan jangan bergerak selama penyinaran. ALAT YANG DIGUNAKAN
• Pesawat Sinar -X mempunyai bagiannya tabung
rotgen/tabung sinar –x , di tabung tersebut ada yang namanya window • Film rotgen (film x-ray) berfungsi untuk merekan gambar apa yang kita foto terekam di film tersebut Laten. • Kaset Radiografi yang berupa hasil dari radiograf (film rotgen) INTERPRESTASI HASIL
Seperti yang kita ketahui radiografi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang tata cara pemotretan suatu objek untuk memperlihatkan gambaran radiografi dari organ yang diperiksa dan memeberikan gambaran diagnostik yang tepat dan akurat dengan bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan mengetahui kelainan pada anatomi tubuh. Kemudian hasil dari radiografi tersebut dijadikan untuk tindakan selanjutnya , karena hasil dari pengujian tersebut lebih cepat didapatkan daripada uji dilaboratorium yang memerlukan waktu yang lama. THORAX PA BNO IVP PANORAMIK (GIGI) MMOGRAFI ORBITAL MANDIBULA PELVIC TERIMA KASIH