Anda di halaman 1dari 36

COVID-19

dr. Dyah Kasita


FKTP Klinik DKT 02 Sidoarjo
Sekilas Info
 Selama 2 dekade terakhir, telah muncul beberapa infeksi
pernapasan akibat virus jenis baru dengan potensi epidemi
yang mengancam keamanan kesehatan global. Diantaranya
yaitu:
1. Avian Influenza A (H5N1) terdeteksi di Hongkong tahun 1997
2. Virus Influenza A (H1N1) muncul pada tahun 2009 berasal dari
babi
3. Virus Novel Avian Influenza A (H7N9) atau Flu Burung pertama
kali di Cina pada Maret 2013
4. Kasus sporadis pada manusia karena Avian A (H5N6), A
(H10N8) dan A (H6N1) telah muncul
COVID-19???
2019-nCoV 2019 Novel Coronavirus

COVID-19 Corona Virus Disease 2019


Corona Virus Disease
 Penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus
baru
 Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait
dengan keluarga virus yang sama dengan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa
jenis virus flu biasa.
 Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2
Virologi
 Coronavirus adalah virus RNA dengan
ukuran partikel 120-160 nm.
 Virus ini utamanya menginfeksi hewan,
termasuk di antaranya adalah kelelawar
dan unta.
 Sebelum terjadinya wabah COVID-19,
ada 6 jenis coronavirus yang
dapat menginfeksi manusia, yaitu
alphacoronavirus 229E,
alphacoronavirus NL63, betacoronavirus
OC43, betacoronavirus HKU1, Severe
Acute Respiratory Illness Coronavirus
(SARS-CoV), dan Middle East Respiratory
Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
COVID-19 JATIM
Karakteristik Patogenik
 Ketika dikultur, COVID-19 dapat ditemukan dalam sel epitel
pernapasan manusia setelah 96 jam.
 Paru-paru adalah organ yang paling terpengaruh oleh COVID-19,
karena virus men-gakses sel inang melalui enzim ACE2, yang
paling melimpah di sel alveolar tipe II paru-paru.
 Virus ini menggunakan glikoprotein permukaan khusus, yang
disebut “spike”, untuk terhubung ke ACE2 dan memasuki sel
inang.
 Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
 Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang
melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin.
 Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan
plastik dan stainless steel dapat bertahan hingga tiga
hari,atau dalam aerosol selama tiga jam.
 Virus ini juga telah ditemukan di feses.
Patogenesis
GEJALA COVID-19
Manifestasi Klinis
Asimptomatik (tanpa gejala) ARDS

Gejala ringan Pneumonia berat

Pneumonia SEPSIS/SYOK SEPSIS


Gejala ringan

infeksi akut saluran napas atas tanpa komplikasi

• Demam
• Lelah
• Batuk
• Tidak nafsu
makan
• Nyeri telan
• Sakit kepala

Diare dan muntah


Pneumonia berat

Demam , ditambah salah satu dari


gejala :
• frekuensi pernapasan >30x/menit
• Distres pernapasan
berat
• Saturasi oksigen 93% tanpa
bantuan oksigen
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan
toraks, USG toraks
Karakteristik Epidemilogi

- Demam (≥38°C) atau memiliki riwayat demam


ODP
atau ISPA tanpa pneumonia.
(Orang dalam - Selain itu seseorang yang memiliki riwayat
pemantauan)
perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala.
- Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang
terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala-gejala COVID-19 DAN mengalami gejala-
PDP gejala, antara lain: demam (>38°C); batuk, pilek,
(Pasien dan radang tenggorokan, pneumonia ringan
Dalam hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/atau
Pengawasan) gambaran radiologis.
- Serta pasien dengan gangguan sistem kekebalan
tubuh (immunocompromised) karena gejala dan
tanda menjadi tidak jelas.

- Demam>38°C ATAU ada riwayat demam ATAU ISPA


ringan sampai berat DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala, memiliki salah satu dari
paparan berikut: Riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi COVID-19, bekerja atau mengunjungi
fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien konfirmasi COVID-19
PDP
Kasus Konfirmasi

 Seeorang yang terinfeksi Covid-19 dengan pemeriksaan


laboratorium hasil positif berdasarkan swab hidung atau
tenggorokkan.
TERAPI???

VAKSIN???
Prinsip Tatalaksana Medis COVID-19

 Isolasi = isolasi mandiri atau di RS


 Terapi suportif dan sesuai gejala, karena
ANTIVIRUS belum ada
 Implementasi pencegahan dan pengendalian
infeksi
TERAPI
Terapi Umum

• Istirahat di tempat tidur


• Terapi suportif
• Nutrisi yang cukup
• Keseimbangan air dan elektrolit
• Mengawasi tekanan darah, nadi,
pernapasan dan suhu serta saturasi
oksigen.
Tindak lanjut dari masing-masing kasus

 Kasus Konfirmasi
Harus menjalani perawatan di RS Rujukan (Ruang isolasi
khusus) => tergantung derajat gejala
 Kasus Dalam Pengawasan
1. Harus menjalani perawatan di RS Rujukan (Ruang
isolasi khusus)
2. gejala ringan => bisa isolasi mandiri atau di RS Darurat
 Kasus Dalam Pemantauan => isolasi MANDIRI
Pedoman Penanganan Cepat Medis Dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 di
Indonesia, Maret 2020.
PENCEGAHAN
Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di
masyarakat meliputi:
 Rajin melakukan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir selama 20 detik
 Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer
jika tangan tidak terlihat kotor
 Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
 Menerapkan etika batuk atau bersin dengan menutup
hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau
tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah
 Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan
dan melakukan kebersihan tangan setelah membuang
masker
 Menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang khususnya orang
yang mengalami gejala gangguan pernapasan
 Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan
dan benda yang sering disentuh.
 Mengkonsumsi vitamin dan multivitamin
Referensi

 PDPI. 2020. Diagnosis dan Penatalaksanaan Covid-19 di Indonesia. Jakarta:


PDPI.
 Kemendagri. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19. Jakarta.
 Bender, Lisa. 2020. Pesan dan KegiatanUtamaPencegahan dan Pengendalian
COVID-19 di Sekolah. Unicef.
 Kemenkes RI. 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
(COVID-19)Revisi ke-3. (https://infeksiemerging.kemkes.go.id/)
 Kemenkes RI. 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
(COVID-19)Revisi ke-4. (https://infeksiemerging.kemkes.go.id/)

Anda mungkin juga menyukai