Kelompok 1 :
Adinda oktavina
Dameriam ivana sinaga
Fitria ulfa
Kelainan defek anatomi yang terjadi
yang terjadi pada 20% dari populasi bukanlah ASD yang sebenarnya.
Foramen ovale merupakan lubang pada janin yang terdapat diantara rongga
atrium. Pada saat lahir, lubang ini akan akan menutup secara alami dan
secara anatomis akan menutup sempurna pada bayi usia 6 bulan dengan
ASD adalah penyakit jantung kongenital asianotik yang paling sering ditemukan pada
pasien dewasa dengan insidensi 10% dari defek jantung kongenital asianotik pada
dewasa (terjadi pada 0,8% bayi lahir). Terdapat 4 tipe yang berbeda dari ASD, yaitu
ostium sekundum (85%), ostium primum (10%), sinus venosus (5%), dan defek sinus
coronarius (jarang). Pada hampir semua pasien yang lahir dengan ASD < 3 mm, akan
menutup spontan dalam 18 bulan setelah lahir, namun pada pasien dengan defek 3-8
mm, hanya80% yang menutup spontan. Defek yang kecil (< 5 mm) dihubungkan
dihubungkan dengan shunt luas dan menyebabkan efek hemodinamik yang nyata
PATOFISIOLOGI
Darah arterial dari atrium kiri dapat masuk ke atrium kanan melalui defek sekat ini aliran ini
tidak deras karena perbedaan tekanan pada atrium kiri dan kanan tidak begitu besar (tekanan
pada atrium kiri 6 mmHg sedangkan pada atrium kanan 5 mmHg)adanya aliran darah
menyebabakan penambahan beban pada ventrikel kanan, arteri pulmonalis, kapiler paru paru
dan atrium kiri. Bila shunt besar,maka volume darah yang melalui arteri pulmonalis dapat 3-5
kali dari darah yang melalui aorta. Dengan bertambahnya volume aliran darah pada ventrikel
kanan dan arteri pulmonalis. Maka, tekanan pada alat alat tersebut naik, dengan adanya
kenaikan tekanan bahan katup arteri pulmonalis naik, dengan adanya kenaikan tekanan maka
tahanan katup arteri pulmonalis naik sehingga adanya perbedaan tekanan sekitar 15-25
mmHg. Akibat adanya perbedaan tekanan ini timbul suatu bising sistolik (jadi bising sistolik
• Sianosis umum, khususnya membrane mukosa, binir dan lidah,konjungtiva, area vaskularisasi tinggi.
• Dispnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan, menangis,mengejan
• Keletihan
• Pertubuhan dan perkembangan buruk ( gagal tumbuh )
• Sering mengalami infeksi saluran pernapasan
• Kesulitan makan
• Hipotania
• Keringat berlebihan
• Serangan sinkop seperti hiperpnea paroksismal, serangan anoksia.