Anda di halaman 1dari 31

Biofarmasi & Farmakokinetika Klinik

TEOFILIN

Rina Lestari
3351191462
Kelas B

Dosen Pengampu MK : Prof. Dr. Ahmad Muhtadi., M.S.,Apt


S
U 1.
• Karakteristik Teofilin

B 2. • Konsentrasi Teraupetik dan Toksik


3.
• Bioavaibilitas (F) MTX
B 4.
• Volume Distribusi (Vd)
A 5. • Klirens (cl)
H 6.
• Waktu Paruh
A 7.
• Waktu Pengambilan Sampel
S • Interaksi Obat
8.
A • Contoh Kasus
9.
N
1 Karakteristik Teofilin

Kelarutan :
Pemeriaan : Sukar larut
serbuk hablur, dalam air,
mudah etanol
putih, tidak 96%, alkali
berbau, dan hidroksida dan
pahit. dalam amoniak
encer P.

Khasiat : relaksan
otot halus
bronkial; biasa
1,3-dimetilxantina Suhu : suhu digunakan untuk
C7H8N4O2 lebur lebih mengobati asma
BM = 198,18 kurang 272 ̊ bronkial dan
penyakit
pernapasan
lainnya.
• Aminofilin adalah bentuk garam dari
teofilin yang banyak digunakan. Dosis
muatan Aminofilin dari 300 mg hingga
500 mg untuk pasien dengan berat
badan rata-rata 70 kg (5mg/kg
hingga 6 mg/kg), dengan perkiraan
kecepatan 30 mg/jam hingga 50
mg/jam (0,5 mg/kg/jam)

• Dosis pemeliharaan Teofilin (sediaan


oral konvensional) lazimnya 200-300
mg digunakan tiga hingga empat kali
sehari; 200-400 mg untuk sediaan
oral sustained-release.
Konsentrasi Teraupetik dan Toksik
2
• Rentang konsentrasi terapeutik teofilin: 10-20 mg/L (untuk
perbaikan fungsi organ pernapasan dengan kons 5 mg/L)
• Untuk penggunaan pada penyakit paru obstruksi kronis
(PPOK), konsentrasi teofilin berkisar antara 5-10 mg/L
• Untuk pasien anak-anak dengan kondisi apne (tidak dapat
bernapas secara temporer) prematur membutuhkan
konsentrasi teofilin paling sedikit 5 mg/L (10 mg/L
umumnya sebagai konsentrasi terapeutik)

• Efek samping: mual, muntah (konsentrasi 13-15 mg/L);


konsentrasi atrial dan ventrikular (>40 mg/L); insomnia dan
rasa gelisah jika melebihi rentang konsentrasi yang luas;
manifestasi SSP seperti kejang (>50 mg/L)
• Pada serangan asma akut -> biasanya dikombinasi dengan
inhalasi agonis beta atau obat efektif lainnya
BIOAVAIBILITAS (F)
3

Absorpsi Teofilin dan turunan teofilin saat


diberikan baik dalam bentuk sediaan cair ataupun
bentuk sediaan bukan pelepasan berkelanjutan
secara oral, terlihat cepat dan sempurna.
Konsentrasi puncak teofilin sekitar 1-2 jam
setelah pemberian oral.
Volume Distribusi (Vd)
4

Vd untuk teofilin ≈
0,5 L/kg

Vd pada bayi baru Vd pada pasien


lahir prematur ≈ yang memiliki
0,7 L/kg; setelah 1 fibrosis sistik ->
tahun menjadi ≈ meningkat hingga
0,5 L/kg ≈ 0,6 L/kg
KLIRENS (Cl)
5
Klirens teofilin rerata adalah 0,04 L/Kg/jam,
didasarkan pada berat badan tanpa lemak atau berat
badan ideal.
Ada beberapa Faktor klinis yang mempengaruhi
klirens teofilin, diantaranya :

Obesitas Merokok
• subjek yang obesitas memiliki klirens • perokok memiliki klirens teofilin
teofilin yang diperkirakan sangat sekitar 1,5-2 kali lipat dari yang bukan
akurat dengan menggunakan berat perokok.
badan non–obesitas.
Pasien gagal
jantung Pasien
kongestif edema pada
(GJK) paru Sirosis hati
menurunkan menurunkan menurunkan
klirens teofilin klirens teofilin klirens teofilin
menjadi sekitar 50 hingga kira- secara
% dari nilai kira 80% dari signifikan.
normal. nilai rata-rata.
• Pasien yang mencerna makanan protein
tinggi dan karbohidrat rendah umumnya
memetabolisme teofilin lebih cepat -> diet
menginduksi enzim di hati. Asupan
makanan dari metilxantin lain (kafein)
dapat mengurangi laju metabolisme
teofilin hingga tingkat batasnya.

• Ciprofloksasin menurunkan Cl teofilin


30%, namun levofloksasin dan
fluorokuinolon lainnya tidak berefek
terhadap metabolisme teofilin.
Isoproterenol dapat menurunkan Cl
teofilin hingga 70%. Duloksetin
menurunkan Cl teofilin hanya 12%.
Status Penyakit yang Memengaruhi Klirens Teofilin:

Penyakit Faktor
Riwayat merokok 1,6
GJK 0,5
Sistik fibrosis 1,5
Edema paru akut 0,5
Penyakit virus akut 0,5
Sirosis hati 0,5
Penyakit paru obstruktif 0,8
yang parah
Obesitas Berat badan ideal
Obat-obat yang memengaruhi klirens teofilin:

Nama Obat Faktor


Simetidin 0,6
Ciprofloksasin 0,7
Eritromisin 0,75
Fluvoksamin 0,3
Vaksin influenza 0,5
Fenobarbital 1,3
Fenitoin 1,6
Propranolol 0,6
Rifampin 1,3
6 Waktu Paruh (T1/2)
7 Waktu Pengambilan Sampel

Pemantauan konsentrasi teofilin secara rutin


biasanya dapat dimulai sekitar 24 jam setelah
dimulainya terapi atau setelah perubahan
regimen pemeliharaan

Hati-hati dalam penafsiran kadar obat ketika 18


jam pertama terapi (kemungkinan keadaan
tunak belum tercapai
Parameter Utama TEOFILIN

Konsentrasi 5-15 mg/L


terapeutik
Bioavailabilitas (F) 100% (injeksi)
S Variasi bentuk garam
Vd 0,5 L/kg
Cl 0,04 L/kg/jam
t1/2 8 jam
fu (fraksi bebas tak 0,6
terikat dalam plasma)
8 Interaksi Obat
4. Kontrasepsi oral yang
1. Cimetidine yang diberikan dengan mengandung estrogen dan
dosis yang lebih tinggi (≥1000 mg / hari)
estrogen, propranolol, metoprolol,
pada jadwal dosis harian yang banyak
mengurangi pembersihan teofilin sebesar mexiletine, propafenone,
30-50%. Dosis simetidin lain (≤800 mg / pentoxifylline, ticlopi-dine, tacrine,
d) yang diberikan sekali atau dua kali thiabendazole, disulfiram,
sehari mengurangi klirens teofilin nefazodone, interferon, zileuton,
sebesar 20% atau kurang.
dan fluvoxamine juga dapat
mengurangi klirens Teofilin.
2. Calcium Channel Blocker, verapamil,
dan diltiazem, telah dilaporkan
menyebabkan penurunan klirens teofilin 5. Klaritromisin dan eritromisin, baik
sebesar 15-25%. antibiotik makrolida, dan norfloxacin,
antibiotik kuinolon, juga dapat
mengurangi pembersihan theo-philin
3. Fenitoin, karbamazepin, fenobarbital, dengan besaran ini. Pada dosis 600
rifampin, dan morisizin semuanya mg / hari atau lebih, allopurinol telah
meningkatkan klirens teofilin. dilaporkan menurunkan klirens teofilin
sebesar 25%.
9 Contoh Kasus

Contoh Kasus 1 :

Seorang pasien L.M mengalami


obesitas dengan bb total 90 kg dan bb
ideal 60 kg, hitunglah dosis
pemeliharaan untuk pasien L.M agar
tercapai konsentrasi keadaan tunak 10
mg/L? Dengan diketahui klirens
0,04L/kg dan dosis pemeliharaan 30
mg/jam.
Penyelesaian :
Diketahui :
Pasien = Tn. LM
Usia = 55 thn
BB Total = 90Kg
BB ideal = 60 Kg
CL = 0,04 L/Kg
konsentrasi keadaan tunak
yang diharapkan (Css rerata) = 10 mg/L

Cl = 0,04 L/Kg x 60 Kg = 2,4 L


Jawaban:
 

Dosis pemeliharaan
Kesimpulan Kasus 1

Pada pasien bernama LM dengan obesitas


berat badan total 90 kg dan berat badan
ideal 60 kg untuk menggunakan teofilin
dosis pemeliharaan yaitu 30 mg/jam.
Contoh Kasus 2 :

Pasien IK (Pria, 50 tahun, 80 kg) masuk


ke IGD RS. Dustira dengan keluhan
asma. Setelah ditangani menggunakan
inhalasi bronkodilator dan epinefrin
tidak memberikan respon. Jika akan
diberikan teofilin, maka hitunglah dosis
muatan dari aminofilin yang akan
menghasilkan konsentrasi teofilin 10
mg/L.
Penyelesaia
n
Kesimpulan

Dosis aminofilin ini termasuk dalam rentang dosis


muatan lazim 300 hingga 500 mg dan konsisten dengan
nilai standar 5-6 mg/kg yang digunakan secara klinis.
Apabila konsentrasi target lebih besar atau lebih rendah
dari 10 mg/L adalah sasarannya, dosis lebih besar atau
kecil akan dihitung dengan cara yang sama. Pada
sebagian besar situasi klinis, dosis muatan yang lebih
besar dari 500 mg tidak akan diberikan kepada pasien
dewasa tanpa melihat dari ukuran pasien atau
melakukan perhitungan farmakokinetik.
Contoh Kasus 3 :

Pasien T.M (Pria, 50 tahun, 80 kg)


mengalami Gagal Jantung Kongestif dan
merokok lebih dari satu pack per hari.
Hitunglah dosis pemeliharaan aminofilin
yang dapat memelihara konsentrasi
rerata keadaan tunak teofilin pada 10
mg/L.
Penyelesaian :

Pada pasien Gagal Jantung Kongestif dan merokok sangat


mempengaruhi klirens teofilin sehingga harus dikalikan faktor
masing-masing yaitu :
1,6 x 0,5 = 0,8

lalu nilai cl rerata teofilin harus dikalikan faktor dari keadaan


pasien, yaitu :
3,2 L/Jam x 0,8 = 2,6 L/Jam

Cl = 0,04 L/Kg x 80 Kg = 3,2 L/Jam


• Dosis pemeliharaan=
Hasil Clirens yang • =
didapatkan
digunakan untuk • = 33 mg aminofilin per jam
menghitung dosis
pemeliharaan
Contoh Kasus 4 :

Pasien OI adalah pria 60 tahun, BB 85-kg dengan


emfisema yang memerlukan terapi dengan theophilin
oral. Dia memiliki sirosis hati (skor 11) dan fungsi
jantung normal. Sarankan rejimen dosis teofilin awal
yang dirancang untuk mencapai konsentrasi teofilin
steady-state sama dengan 10 μg / mL.

Perkirakan waktu paruh dan tingkat


eliminasi konstan menurut keadaan
penyakit dan kondisi yang ada pada
pasien.
Penyelesaian

Pasien dengan penyakit hati berat memiliki farmakokinetik teofilin


yang sangat bervariasi dan persyaratan dosis. Penyakit hati
menghancurkan parenkim hati di mana enzim metabolisme obat hati
terkandung, dan waktu paruh teofilin yang diharapkan (t 1 / 2) adalah
24 jam.
Konstanta laju eliminasi dihitung menggunakan rumus
berikut:
k= 0,693
 
t 1/2

  0,693
=
24 jam

= 0,029 jam − 1.
Perkirakan volume distribusi dan
pembersihan

Pasien tidak mengalami


obesitas, sehingga volume
distribusi teofilin yang Diperkirakan klirens teofilin
diperkirakan akan didasarkan dihitung dengan mengambil
pada berat badan aktual: produk dari volume distribusi
dan konstanta laju eliminasi:
V = 0,5 L / kg ⋅ 85 kg
Cl = kV
= 43 L = 0,029 jam − 1 ⋅ 43 L
= 1,25 L / jam.
Hitung regimen dosis

••  Tablet teofilin pelepasan berkelanjutan oral akan diresepkan


untuk pasien ini (F = 1, S = 1). Interval dosis awal (τ) akan
diatur ke 12 jam.

• Persamaan dosis untuk teofilin oral adalah:

D =

= 150 mg setiap 12 jam.


Kesimpulan kasus 4:
Pada pasien bernama OI 60 tahun dengan
emfisema berat badan 85 kg dan juga memiliki
sirosis hati (skor 11) dosis teofilin oral yang
digunakan adalah 150 mg setiap 12 jam.

Anda mungkin juga menyukai