KELOMPOK VII
ANGGOTA :
Ꮬ Anisa Ayu Rahmadhini
Ꮬ Mismaya Haerat
Ꮬ Muh. Sabri Husain Daud
DEFINISI
1 usia
2 Genetik
Lingkungan
3
- Xenobiotik - Diet - Ras
- Pekerjaan - Trauma kepala
- Infeksi - Stress dan depresi
PATOFISIOLOGI
Secara umum dapat dikatakan bahwa penyakit parkinson terjadi karena penurunan kadar
dopamin akibat kematian neuron di substansia nigra pars compacta (SNc) sebesar 40-50% yang
disertai dengan inklusi sitoplamik eosinofilik (Lewy bodies) dengan penyebab multifaktor.
Sustansia nigra (sering disebut black substance), adalah suatu region kecil di otak (brain
stem) yang terletak sedikit di atas medulla spinalis. Bagian ini menjadi pusat kontrol/koordinasi
dari seluruh pergerakan. Sel-selnya menghasilkan neurotransmitter yang disebut dopamine, yang
berfungsi untuk mengatur seluruh gerakan otot dan keseimbangan tubuh yang dilakukan oleh
sistem saraf pusat. Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di
otak terutama dalam mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran
komunikasi (bicara).
Dopamin diproyeksikan ke striatum dan seterusnya ke ganglion basalis. Reduksi
ini menyebabkan aktivitas neuron di striatum dan ganglion basalis menurun,
menyebabkan gangguan keseimbangan antara inhibitorik dan eksitatorik. Akibatnya
kehilangan control sirkuit neuron di ganglion basalis untuk mengatur jenis gerak dalam
hal inhibisi terhadap jaras langsung dan eksitasi terhadap jaras yang tidak langsung
baik dalam jenis motorik ataupun non-motorik. Hal tersebut mengakibatkan semua
fungsi neuron di sistem saraf pusat (SSP) menurun dan menghasilkan kelambatan
gerak (bradikinesia), tremor, kekakuan (rigiditas) dan hilaAngnya refleks postural.
GEJALA KLINIS
Gejala Motorik Gejala non motorik
Ꮉ Tremor
Ꮝ Disfungsi otonom
Ꮉ Rigiditas
Ꮉ Tiba-tiba berhenti atau ragu-ragu Ꮝ Gangguan suasana hati
untuk melangkah Ꮝ Ganguan kognitif
Ꮉ Mikrografia
Ꮉ Bicara Monoton Ꮝ Gangguan tidur
Ꮉ Langkah dan Gaya berjalan (sikap Ꮝ Gangguan sensasi
Parkinson)
Ꮉ Akinesia/Bradikinesia
DIAGNOSIS
• Tekanan darah diukur dalam keadaan berbaring dan berdiri.
• Menilai respons terhadap stress ringan, misalnya berdiri dengan tangan diekstensikan.
• Pemeriksaan penunjang :
o EEG
o CT SCAN Kepala
o Positron emission tomography (PET)
o Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) Scan
PROGNOSIS