Kelompok 3
T.A. 2020/2021
Apa Saja Yang Akan Dibahas?
Metode Ilmu (metode keilmuan)
Berpikir Ilmiah
Konsep, dalam metode ilmiah atau metode keilmuan terwujud di dalam model dan hipotesis. Model
adalah suatu gambaran abstrak (citra) yang diperlukan terhadap sekelompok fakta atau gejala. Misalnya,
dalam penelitian terhadap pendidikan tinggi, dapat digunakan model sebagai gambaran abstrak suatu
sistem yang mempunyai tiga bentuk, yaitu; input, proses, dan out put. Unsur yang diperlukan sebagai
input adalah mahasiswa serta sarana prasarana seperti buku pelajaran atau perpustakaan dan
laboratorium. Sementara, yang dapat dipandang sebagai out put adalah sarjana yang yang dihasilkan
atau dikonversikan melalui proses pembelajaran dan ujian. Model dapat juag diambil dari benda fisik
yang ada, misalnya, model sebuah piramida yang digunakan dalam penelaan atau penjelasan mengenai
struktur sesuatu masyarakat. Hipotesis adalah suatu kerangka yang bersifat sementara untuk kepentingan
pengujian dan pangkal penyelidikan lanjut demi untuk pembuktian yang lebih sempurna.
Metode Keilmuan, Pendekatan, dan Teknik
Ternyata, sering terjadi kekeliruan di mana orang sering menyamakan atau mencampuradukkan antara
metode keilmuan dengan pendekatan atau teknik. Metode, pendekatan, dan teknik merupakan hal yang
berbeda, walaupun saling bertalian.
Pendekatan adalah
ukuran-ukuran baku untuk Teknik merupakan cara-
Metode keilmuan adalah memilih masalah atau cara operasional, dalam
cara kerja atau prosedur data yang bertalian. arti yang lebih terinci dan
keilmuan untuk Misalnya, pendekatan bersifat rutin dan mekanis
mendapatkan data dan berdasarkan tinjauan untuk memperoleh dan
mempergunakan data. berbagai ilmu. Seperti; menangani data di dalam
ilmu ekonomi, ilmu penelitian keilmuan.
politik, atau sosiologi.
Metode Dalam Mencari Pengetahuan
1. Rasionalisme 1. Empirisme
Rasionalisme memulai dengan suatu pernyataan yang sudah Usaha manusia untuk mencari pengetahuan yang bersifat mutlak
pasti. Aksioma dasarlah yang di pakai untuk membangun system dan pasti telah berlangsung dengan penuh semangat dan terus –
pemikirannya yang di turunkan dari idea yang jelas, tegas dan, pasti menerus walapun begitu, paling tidak sejak zaman Aristoteles,
dalam pikiran manusia. Pikiran manusia memiliki kemampuan terdapat tradisi Epistimologi yang kuat untuk mendasarkan diri
untuk mengetahui idea tersebut, namun manusia tidak kepada pengalaman manusia, dan meninggalkan cita – cita untuk
mempelajarinya lewat pengalaman. Maka di butuhkanlah pemikiran mencari pengetahuan yang mutlak tersebut. Kaum empiris berdalil
yang menalar. Kaum rasionalisme berdalil, bahwa pemikiran dapat bahwa tidak beralasan untuk mencari pengetahuan yang mutlak dan
memahami prinsip dan prinsip itu harus ada : artinya, prinsip harus mencakup semua segi, apa lagi bila di dekat kita, terdapat kekuatan
benar dan nyata. yang dapat dikuasai untuk meningkatkan pengetahuan manusia.
Karena memang pengetahuan manusia di peroleh dari pengalaman.
Berpikir Ilmiah
Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan empiris. Logis berarti masuk akal, dan empiris berarti dibahas
secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan (Hillway: 1956). Dalam hal ini ada juga
yang berpendapat bahwa berpikir ilmiah adalah berpikir yang menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan secara ilmu pengetahuan yaitu berdasarkan prinsip-prinsip
keilmuan atau menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran
Maka dapat kita garis bawahi bahwa makna dari berpikir ilmiah adalah pemikiran yang didasarkan pada prinsip-
prinsip keilmuan. Yang tentu saja ini berarti juga erat kaitannya dengan proses untuk mendapatkan ilmu itu
sendiri. Dan untuk melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana ilmiah.
Sarana Berpikir Ilmiah
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya (Salam: 2000). Selain itu,
Salam (2000:24) menambahkan bahwa sarana ilmiah merupakan alat yang
membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu atau sarana ilmiah
mempunyai fungsi – fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara
menyeluruh. Sarana ilmiah diperlukan untuk membantu kegiatan berpikir ilmiah.
Tanpa sarana berpikir ilmiah maka kegiatan berpikir ilmiah tidak akan berjalan
dengan baik. Dan pada hakikatnya sarana berpikir ilmiah terdiri dari empat
bagian, yaitu bahasa, matematika, statistik dan logika.
Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa tiada
komunikasi. Sebagai sarana komunikasi maka segala yang berkaitan dengan
Bahasa komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis dalam
menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan kemampuan kebahasaan akan
terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya.
Dalam sarana ilmiah, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu pertama, sarana ilmiah itu merupakan ilmu dalam
pengertian bahwa ia merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Kedua, tujuan
mempelajari secara ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara baik. Sarana ilmiah merupakan
alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuan berdasarkan metode ilmiah.
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat
berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ketika bahasa disifatkan
dengan ilmiah, fungsinya untuk komunikasi disifatkan dengan ilmiah juga, yakni komunikasi ilmiah. Komunikasi ini
merupakan proses penyampaian informasi berupa pengetahuan.
Matematika digunakan oleh seluruh kehidupan manusia. Baik
matematika yang sangat sederhana maupun yang sangat rumit. Fungsi
matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan
Matematika pengetahuan dan ilmu pengetahuan karena ilmuilmu pengetahuan semuanya
mempergunakan matematika. Matematika digunakan sebagai salah satu sarana
kegiatan ilmiah, yaitu meliputi sarana berpikir ilmiah, matematika sebagai
bahasa, dan sebagai berpikir deduktif.
Statistik diperoleh atau berasal dari populasi. Ditinjau dari segi terminologi,
statistik setidaknya memiliki 4 pengertian. Yaitu, Pertama, memiliki arti
sebagai data statistik, adalah kumpulan bahan keterangan berupa angka
atau keterangan. Kedua, adalah kegiatan statistic Ketiga, dimaksudkan
juga sebagai metode statistic Keempat, dapat diberi pengertian sebagai
“ilmu statistik”.
Logika merupakan sarana untuk berfikir sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu berfikir logis adalah berfikir
sesuai dengan aturan-aturan berfikir. Logika merupakan satu atau lebih
kata yang memiliki arti tertentu, serta memberikan contah penerapan
Logika
dalam kehidupan nyata. Berfikir membutuhkan jenisjenis pemikiran yang
sesuai, dan sebagai perlengkapan ontologisme, pikiran kita dapat bekerja
secara spontan, alami, dan dapat menyelesaikan fungsinya dengan baik
terlebih dalam hal yang biasa, sederhana dan jelas.
KESIMPULAN
Berpikir adalah hakikat seorang manusia. Inilah yang membedakan manusia (homo sapiens) dengan makhluk hidup lainnya.
Manusia memiliki kemampuan untuk menyampaikan, mengembangkan dan menemukan serta mengolah ilmu pengetahuan
melalui suatu proses rumit yang dinamakan berpikir.
Berpikir untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentunya berbeda dengan berpikir biasa. Berpikir yang didasari prinsip-
prinsip keilmuan adalah proses berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan empiris. Logis berarti masuk
akal, dan empiris berarti dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan Dalam proses
berpikir ilmiah dibutuhkan alat bantu atau sarana agar kegiatan ilmiah dapat berjalan dengan baik.
Pada dasarnya sarana berpikir ilmiah terdirr dari empat hal yaitu bahasa, matematika, statistic dan logika. Bahasa sebagai
alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Matematika sebagai sarana berpikir ilmiah
mengacu pada fungsi matematika sebagai bahasa dan sarana berpikir deduktif. Sedangkan statistika mengacu pada sarana
berpikir induktif. Dan aspek terakhir yaitu logika, merupakan sarana berpikir sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan.