Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MUHAMAD WIRA FERDIAN

NIM : 010001600226
Program Kekhususan Pidana

TINDAK PIDANA
KORUPSI
Studi Putusan Nomor : 24/Pid.Sus-
TPK/2019/PN.Bdg
LATAR BELAKANG

Salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan negara


Indonesia yang bebas dari korupsi adalah dengan dikeluarkanya
produk pemerintah yaitu Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, dengan dikeluarkanya Undang-Undang tersebut
maka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
dapat dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan
demi mewujudkan Indonesia yang bebas dan aman dari korupsi.
RUMUSAN
PEMASALAHAN

1.Apakah dalam perkara tindak pidana


korupsi penerapan pasal yang diputus
oleh hakim sudah sesuai dengan
undang-undang No.31 tahun 1999
tentang pemberantasan tidak pidana
korupsi ?

2.Bagaimana upaya yang dilakukan


oleh aparat penegak hukum dalam
menangani kasus tindak pidana korupsi
?
TUJUAN PENELITIAN
1.Untuk menjelaskan perbedaan antara unsur memperkaya diri
sendiri secara umum dengan unsur memperkaya diri sendiri
melalui penyalahgunaan wewenang

2.Untuk menjelasakan kewenangan aparatur negara dalam


menagani kasus tindak pidana korupsi

3.Untuk menjelaskan bagaimana penerapan pasal yang sesuai


dengan kasus tindak pidana korupsi yang telah diputus oleh
hakim
Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan bagi peneliti tentang bagaimana
upaya aparatur penegak hukum dalam menindaklanjuti kasus
korupsi yang terjadi di Indonesia

2.Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi instansi terkait
Diharapkan mampu menjadi referensi kepada aparatur penegak
Hukum terkait kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di
Indonesia.
b. Manfaat bagi masyarakat diharapkan mampu memberikan
atau sebagai bahan bagi masyarakat luas agar lebih memahami
tentang pentingnnya penegakan tindak pidana korupsi
dikalangan masyarakat luas.
Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian : Jenisnya adalah merupakan penelitian
yang menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yaitu
penelitian yang dilakukan berdasarkan bahan hukum
utama yang didukung oleh peraturan perundang
undangan.
2) Sifat Penelitian : Sifatnya adalah deskriptif analisis
penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara
sistematis dan terperinci tentang permasalahan yang akan
diteliti.
3) Data dan sumber : penelitian ini menggunakan data
kepustakaan, sedangkan sumber datanya adalah data
sekunder.
4) Cara Pengumpulan data :

1. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini dilakukanlah suatu rangkaian studi
dokumentasi dengan cara mengumpulkan, membaca,
mempelajari, membuat catatan-catatan, dan kutipankutipan
serta menelaah bahan-bahan pustaka yaitu berupa karya
tulis dari para ahli yang tersusun dalam suatu literatur dan
peraturan perundang-undangan yang telah dikodifikasikan
dan berlaku yang ada kaitannya dengan permasalahan yang
dibahas dalam penelitian.

2. Metode Penglahan Data


Setelah data sekunder tentang Tindak Pidana korupsi yang
yang sudah diputus hakim dengan menerapkan pasal 2 UU
Tindak pidana korupsi (studi putusan pengadilan Pengadilan
Negri Bandung Nomor :24/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bdg). Maka
dilakukanlah penelitian yang lebih mendalam dan sistematis
mengenai terhadap penelitian ini.
5) Cara Penarikan kesimpulan : Cara penarikan kesimpulan
terhadap penelitian ini adalah dengan cara menggunakan
logika berfikir/penalaran deduktif, yaitu penarikan kesimpulan
yang bertitik tolak dari preposisi umum yang kebenaranya
telah diketahui dan berakhir pada suatu kesimpulan yang
bersifat khusus.
SISTEMATIKA
PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : TEORI DAN PENGERTIAN TENTANG HUKUM PIDANA


KHUSUS DAN INDAK PIDANA KORUPSI

BAB III : KASUS POSISI DALAM PUTUSAN PENGADILAN


NEGRI BANDUNG NOMOR : 24/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bdg

BAB IV : TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TINDAK PIDANA


KORUPSI YANG DIPUTUS MENGGUNAKAN PASAL 2 UU
TIPIKOR (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDUNG
NOMOR : 24/Pid.Sus-TPK/2019/PN.Bdg)

BAB V : PENUTUP
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai