Anda di halaman 1dari 17

 Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata

yang menyebabkan gangguan penglihatan.


 Katarak biasanya terjadi pada usia lanjuT.
 Katarak bisa disebabkan oleh:

◦ Cedera mata
◦ Penyakit metabolik (misalnya diabetes)
◦ Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).
 Katarak kongenitalis
◦ Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit
keturunan (diwariskan secara autosomal dominan)
atau bisa disebabkan oleh:
◦ Infeksi kongenital, seperti campak Jerman
◦ Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti
galaktosemia.
 Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis
adalah:
◦ penyakit metabolik yang diturunkan
◦ riwayat katarak dalam keluarga
◦ infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam
kandungan.
Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi:
 Katarak immatur : lensa masih memiliki

bagian yang jernih


 Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh
 Katarak hipermatur : ada bagian permukaan

lensa yang sudah merembes melalui kapsul


lensa dan bisa menyebabkan peradangan
pada struktur mata yang lainnya.
Katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
 katarak Kongenital: Katarak yang sudah

terlihat pada usia di bawah 1 tahun


 Katarak Juvenil : katarak yang terjadi sesudah

usia 1 tahun
 Katarak Senil: katarak setelah usia 50 tahun
 Katarak Trauma: Katarak yang terjadi akibat

trauma pada lensa mata


Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak
adalah:
 diabetes
 pemakaian kortikosteroid jangka panjang
 berbagai penyakit peradangan dan penyakit

metabolik.
 faktor lingkungan (trauma, penyinaran, sinar

ultraviolet).
 Gangguan penglihatan bisa berupa:
◦ kesulitan melihat pada malam hari
◦ melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya
terasa menyilaukan mata
◦ penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada
siang hari).

 Gejala lainnya adalah:


◦ sering berganti kaca mata
◦ penglihatan ganda pada salah satu mata.
 Extracapsular cataract extraction.
 Intracapsular cataract extraction.
Phacoemulsification, the ophthalmologist removes the clouded lens [(A)
and (B)] by breaking up the nucleus of the lens with ultrasound waves (C)
and suctioning it out (D). A new plastic lens (rolled up like a taco) is
inserted (E) and springs open to fill the cavity (F).
Tindakan operasi katarak dengan Teknik
Fakoemulsifikasi memiliki banyak keunggulan
diantaranya :
 Luka operasi sangat pendek(3 ml).
 Dengan alat fako seluruh lensa dapat
dihancurkan dan kemudian disedot/dihisap
keluar.
 Penggunaan lensa tanam hanya cukup
ditutup dengan 1 atau 2 jahitan, atau pada
kondisi tertentu tidak memerlukan jahitan
sama sekali.
 Masa penyembuhan lebih singkat.
1.Ketakutan/ ansietas b/d kurangnya pengetahuan.
Tujuan :
Menurunkan stres emosional, ketakutan dan depresi.
Penerimaan pembedahan dan pemahaman instruksi.

Intervensi :
1. Kaji derajat dan durasi gangguan visual. Dorong
percakapan untuk mengetahui keprihatinan pasien,
perasaan, dan tingkat pemahaman.
Rasional : Informasi dapat menghilangkan ketakutan yang tidak diketahui.
Mekanisme koping dapat membantu pasien berkompromi dengan kegusara,
ketakutan, depresi, tegang, keputusasaan, kemarahan, dan penolakan.

2. Orientasikan pasien pada lingkungan yang baru.


Rasional : Pengenalan terhadap lingkungan membantu
mengurangi ansietas dan meningkatkan keamanan.
Intervensi :
 Menjelaskan rutinitas perioperatif.
R : Pasien yang telah banyak mendapat informasi lebih mudah
menerima penanganan dan mematuhi instruksi.
 Menjelaskan intervensi sedetil-detilnya.
R : Pasien yang mengalami gangguan visual bergantung pada
masukan indera yang lain untik mendapatkan informasi.
 Dorong untuk menjalankan kebiasaan hidup sehari-hari
bila mampu.
R : Perawatan diri dan kemandirian akan meningkatkan rasa
sehat.
 Dorong partisipasi keluarga atau orang yang berarti dalam
perawatan pasien.
R: Pasien mungkin tak mampu melakukan semua tugas sehubungan
dengan penanganan dari perawatan diri.
 Dorong partisipasi dalam aktivitas sosial dan pengalihan
bila memungkinkan (pengunjung, radio, rekaman audio,
TV, kerajinan tangan, permainan).
R: Isolasi sosial dan waktu luang yang terlalu lama dapat
menimbulkan perasaan negatif.
2. Resiko terhadap cedera b/d pandangan
kabur
Tujuan : Pencegahan cedera.

Intervensi :
Bantu pasien ketika mampu melakukan ambulasi
pascaoperasi sampai stabil dan mencapai
penglihatan dan keterampilan koping yang
memadai, menggunakan teknik bimbingan
penglihatan.
Rasional : Menurunkan resiko jatuh
Bantu pasien menata lingkungan.
Rasional : Memanfasilitasi kemandirian dan
menurunkan resiko cedera.
 Orientasikan pasien pada ruangan.
R : Meningkatkan keamanan mobilitas dalam
lingkungan.
 Bahas perlunya penggunaan perisai metal atau
kaca mata bila diperintahkan
R : Tameng l;ogam atau kaca mata melindungi
mata terhadap cedera.
 Jangan memberikan tekanan pada mata yang
terkena trauma.
R : Tekanan pada mata dapat menyebabkan
kerusakan serius lebih lanjut.
 Gunakan prosedur yang memadai ketika
memberikan obat mata.
R : Cedera dapat terjadi bila wadah obat
menyentuh mata.

Anda mungkin juga menyukai