Anda di halaman 1dari 17

By

TUTUT PUJIANTO, ST, M.Kes


: pernyataan/dugaan yang belum diakui kebenarannya
perlu diuji/dibuktikan kebenarannya
salah/benar

salah
benar

analisis
Kronologi Hipotesis

 Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban/dugaan sementara


yang belum duketahui benar/salahnya
 Mengaga ada jawaban ? Adanya jawaban karena adanya
pertanyaan. Dalam penulisan karya ilmiah, kita mengenal
adanya rumusan masalah. Rumusan masalah ini sring
disebut dengan pertanyaan penelitian
 Hipotesis harus telah dirumuskan sebelum peneliti mulai
melakukan penelitian. Kebenaran hipotesis akan
dibuktikan dengan cara mengumpulkan data dilapangan dan
dianalisis dengan alat yang disebut uji hipotesis (statistic)
PERANAN
 Memberikan batasan dan memperkecil
jangkauan penelitian
 Memfokuskan perhatian dalam rangka
pengumpulan data
 Panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta/data
 Mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel
yang diteliti
MERUMUSKAN HIPOTESIS

 Menggunakan kata-kata yang jelas dan sistematis


 Menggunakan kalimat pernyataan
 Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek
 Didasari oleh referensi/ilmu yang kuat, sesuai
dengan tema penelitian
 Dapat diuji
BENTUK HIPOTESIS
 Hipotesis Nol (Ho )
Berisi pernyataan yang menyangkal H1
 Hiptesis Alternatif (H1)
Berisi pernyataan yang tidak menyangkal
 Contoh tema:
- Rata-rata berat badan lansia
- Hubungan pengetahuan dengan kualitas PHBS
- Perbedaan pemberian lidah buaya terhadap
penyembuhan luka pasca operasi
KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Hipotesa Jika Ho Jika Ho


benar Salah
Keputusan

Terima Ho Keputusan Kesalahan


benar Tipe II
(1- ) (β)

Tolak Ho Kesalahan Keputusan



tipe I ( ) benar
(1-β)
MENENTUKAN TINGKAT KEMAKNAAN
(Signifikansi)

 Tingkat kemaknaan (significance level ) = kesalahan tipe I



( ) = besarnya peluang salah dalam menolak Ho

 Tingkat kepercayaan (confidence level / CI)


CI = peluang

untuk tidak melakukan kesalahan tipe I (1- )

 Penentuan besar  tergantung dari tujuan dan desain


penelitian (besar alpha : 10%,5%,1%)
Makna Tingkat Kemaknaan
(Signifikansi)
• Makin kecil tingkat kemaknaan, Makin kecil terjadi
kesalahan kesimpulan

• Roosner.B (1986) fundamental Statistics


0.01<p<0.05 : significant
0.001<p<0.01: highly significant
P<0.001 : very highly significant
P> 0.05 : not statiscally significant
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS

 Tentukan Ho dan H1
 Tentukan taraf kenyataan dan besar n
 Pilih statistik uji yang sesuai
 Tentukan daerah kritis/daerah penolakan
 Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampel
 Kesimpulan
Ho diterima/ditolak ?
 Kesimpulan dari pengujian hipotesis adalah berupa
penerimaan/penolakan hipotesis
 Penerimaan ataupun penolakan hipotesis tergantung
kepada hasil statistic hitung atau tingkat signifikansi
(Sig.)
 Jika menggunakan statistic hitung, maka pengambilan
kesimpulannya dengan cara membandingkan statistic
hitung dengan statistic tabel
Contoh : Uji T
T hitung = 2,512 (hasil perhitungan dengan Uji T)
T tabel = 2,135 ( Tabel statistic)
Kesimpulan : T hitung < T tabel, maka Ho di tolak
 Jika menggunakan tingkat signifikansi , maka
pengambilan kesimpulannya dengan cara
membandingkan hasil signifikansi (p value) dengan
tingkat kesalahan (α)

Contoh : Pearson Corelation Test (R)


p value = 0,051
α = 0,050
Kesimpulan : p value > α, maka Ho diterima
Jenis Pengujian Hipotesis
Bahan renungan

 Apakah yang dimaksud dengan hipotesis kerja ?


 Apakah yang dimaksud dengan signifikansi ?
 Berapakah yang anda pakai jika melakukan pengujian hipotesis dalam
penelitian? 

Anda mungkin juga menyukai