Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

POSTPARTUM
• Tujuan: membantu ibu dan pasangannya selama
masa transisi awal mengasuh anak
• Rencana Askep yang saksama → informasi dan
edukasi terintegrasi dalam asuhan keperawatan
• Fokus askep: pemulihan, kesejahteraan
psikologis, kemampuan ibu utk merawat diri
sendiri dan bayinya, dan kebutuhan anggota
keluarga lain
PENGKAJIAN

Tanda Vital
• Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu badan → setiap 15
menit pada 1 jam pertama PP
• Kondisi ibu tetal stabil → frekuensi pengkajian menjadi
setiap 30 menit selama 2 jam berikutnya, kemudian
setiap jam pada 2 jam selanjutnya.
• Suhu badan dikaji saat ibu masuk ke ruangan pemulihan
dan diulang satu jam kemudian
• TTV stabil →umumnya pengkajian dilakukan setiap 8
jam sepanjang masa rawat inap
PENGKAJIAN

Tanda Komplikasi Potensial:


• Suhu: lebih dari 380C setelah 24 jam pertama
• Denyut: takikardia, bradikardi
→ berat
• Tekanan darah: hipotensi atau hipertensi
• Tingkat energi: letargi, kelelahan
• Rahim: deviasi dari garis tengah, lunak, tetap lebih
tinggi dari umbilikus setelah 24 jam pertama
• Lokia: banyak, bau, perdarahan merah terang bukan
lokia
Lanjutan…

Tanda Komplikasi Potensial:


• Perineum: banyak edema, tidak utuh, tanda infeksi, rasa
tidak nyaman yang berlebihan
• Tungkai: sangat nyeri, kemerahan, hangat pada bagian
posterior betis
• Payudara: kemerahan, panas, nyeri, putting pecah-pecah,
putting masuk ke dalam, teraba masa
• Nafsu makan: menuru
• Eliminasi: tidak mampu berkemih, urgensi, frekuensi,
disuria; defekasi: konstipasi, diare
• Istirahat: tidak mampu istirahat atau tidur
PENGKAJIAN

BUBBLE-LE
Breast Lower Extremities
Uterus Emotions
Bowel Function
Bladder
Lochia
Episiotomy/perineum
BREASTS

Kaji terhadap:
• Tanda pembengkakan termasuk kepenuhan pada
payudara, pada hari III dan IV;
• Peningkatan suhu, kemerahan, dan area yang
bengkak → indikasi mastitis
• Kondisi putting dan teknik pelekatan (latch-on) pada
ibu menyusui
UTERUS

Kaji tinggi fundus:


• Kira-kira satu jam setelah persalinan, fundus uteri
teraba keras dan pada posisi setinggi umbilikus
• Tinggi fundus selanjutnya akan menurun memasuki
rongga pelvis kira-kira satu 1 cm atau 1 jari per hari
dan harusnya pada hari ke-10 PP tinggi fundus sudah
tidak teraba
• Kaji adanya after pain
BOWEL

• Pengkajian eliminasi fekal sangat penting pada


semua ibu postpartum, khususnya bagi ibu dengan
post SC
• Kaji bising usus
• Kembalinya fungsi defekasi
• Warna dan konsistensi feses
• Kaji kebutuhan akan laksatif pada kasus konstipasi
BLADDER

• Kaji fungsi berkemih dan bladder


• Kembalinya fungsi berkemih, seharusnya kembali dalam 6 – 8
jam setelah persalinan
• Selama kurang lebih 8 jam pertama setelah persalinan, catat
jumlah urine pada setiap berkemih. Output urine setiap
berkemih minimal 150 ml (pengosongan bladder); kurang dari
150 ml setiap berkemih dapat mengindikasikan adanya retensi
urine karena penurunan fungsi bladder setelah persalinan (pada
kondisi dimana tidak terjadi preeklampsi atau masalah
kesehatan lainnya)
• Catat tanda dan gejala ISK
LOCHIA

• Kaji karakteristik lochia pada periode postpartum


• Pad yang tersaturasi kurang dari 1 jam, lochia keluar
menyembur secara konstan, adanya bekuan darah
(clots) dengan ukuran yang besar mis. Seperti ukuran
bola golf → indikasi adanya komplikasi mis.
fragmen plasenta yang tertahan, perdarahan) dan
harus diperiksa secepatnya.
• Jumlah lochia yang banyak walaupun kontraksi
uterus baik → indikasi adanya laserasi jalan lahir
Lanjutan…

• Lochia yang berbau busuk → indikasi adanya infeksi dan


butuh penatalaksanaan secepatnya
• Karakteristik lochia harus mengalami progres dari rubra ke
serosa selajunjutnya alba. Adanya perubahan pada progres
tersebut dapat dipertimbangkan sebagai kondisi abnormal
dan harus dilaporkan.
• Pasien dengan prosedur SC → lochia sedikit dibandingkan
dengan persalinan per vaginam
• Anjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai
pengeluaran lochia berhenti
EPISIOTOMI/
PERINEUM

REEDA
• Redness (kemerahan)
• Edema (bengkak)
• Ecchymosis
• Discharge (pengeluaran, eksudat)
• Approximation
Lanjutan…

• Kaji kondisi luka episiotomi atau laserasi.


• Seharusnya tidak ada pengeluaran dari luka
• Kaji adanya tanda dan gejala infeksi pada
luka
• Pasien dengan suture (episiotomi/laserasi):
daerah perineum mgkn akan terasa gatal
Lanjutan…

• Jika tidak ada episiotomi  kaji edema &


bruising
• Tanyakan tingkat ketidaknyamanan ibu
• Adanya bruising, edema & nyeri 
hematoma
• Pada rektum kaji hemoroid  kapan timbul
& apakah menimbulkan gangguan terhadap
pola BAB.
LOWER
EXTREMITIES

• Kaji adanya tanda dan gejala Deep Vein Thrombosis


(DVT) pada ekstremitas bawah: kemerahan,
peningkatan suhu, nyeri, dan atau adanya erea yang
bengkak
• Kaji adekuasi sirkulasi dengan mengecek pulsasi
pada arteri dorsalis pedis
• Catat warna dan temperatur
• Edema pedis yang berkepanjangan harus dilaporkan
EMOTIONS

• Elemen penting pada pengkajian postpartum


• Pengkajian tanda dan gejala baby blues atau postpartum
blues: menangis, iritabilitas, kadang insomnia
• Dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, kelelahan fisik,
perubahan peran ibu → pengalaman normal pada
periode PP
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
1. Resiko terjadi kekurangan cairan bd kehilangan
darah, pengeluaran yg berlebihan mll keringat,
diuresis
2. Perub pola eliminasi urin bd ketidaknyamanan
perineum, trauma sal kemih
3. Perub eliminasi fekal: konstipasi bd kurangnya
mobilisasi, diet yg tdk seimbang, trauma persalinan
4. Nyeri bd peregangan perineum, luka episiotomi,
involusi uteri, hemoroid, pembengkakan payudara
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
5. Resiko infeksi bd trauma jalan lahir
6. Resiko tinggi cedera bd perdarahan PP, efek anastesi
7. HDR bd belum pengalaman dlm persalinan & merawat
bayi
8. Resiko perubahan parenting bd kurangnya pengetahuan
ttg cara merawat bayi
9. Proses laktasi yg tdk efektif bd kurang pengetahuan ttg
perawatan payudara, cara menyusui
10. Ketidakmampuan memilih alat kontrasepsi bd
kurangnya informasi mengenai alat-alat kontrasepsi,
manfaat, cara kerja & kemungkinanefek sampingnya.
Perencanaan &
Implementasi

• Dibuat berdasarkan:
– Kondisi ibu & bayi
– Antisipasi lamanya perawatan (hospitalisasi) ibu &
bayi
– Kemungkinan ayah terlibat dalam perawatan &
pendidikan kesehatan
Tujuan Askep

1. Bebas dari infeksi


2. Menunjukan fungsi eliminasi (BAB & BAK)
yg normal
3. Mendapat istirahat yg cukup
4. Ungkapan verbal ttg kenyamanannya yg
terpenuhi, bebas dr injuri
5. Menunjukan involusi yg normal & perubahan
pengeluaran lochea tanpa perdarahan
Lanjutan…

5. Dpt mengungkapkan perasaan ttg pengalaman


persalinannya
6. Mampu menyusui dgn benar
7. Menunjukan kemampuandlm merawat bayi &
dirinya sendiri
Implementasi

1. Monitor TTV & pemeriksaan fisik dr kepala


hingga ke kaki
2. Monitor & meningkatkan tonus uterus scr
optimal  lakukan masase & kolaborasi (bila
diperlukan)
3. Monitor pengeluaran lochia
Lanjutan…

4. Monitor ekstremitas dr tromboplebitis. Cegah


tromboplebitis dgn mengajarkan klien tidak
menyilangkan kaki bila berbaring atau duduk.
Bila mengeluh kram atau pegal pd kaki,
rendam air hangat & penggunaan minyak kayu
putih boleh dianjurkan. Ajarkan senam nifas
scr teratur utk membantu pemulihan
Lanjutan…

5. Meningkatkan pemulihan fungsi-fungsi tubuh,


yaitu kandung kemih, gastrointestinal.
Jelaskan klien ttg perlunya BAK scr teratur &
jika mengeluh kesakitan ajarkan utk BAK
sambil menyiram air pada perineum shg air
kemih tdk langsung mengenai luka episiotomi
& jika klien blm mampu utk jongkok,
anjurkan posisi duduk atau berdiri ketika
BAK.
Lanjutan…

6. Anjurkan klien utk mengamati warna urin, bila


urin pekat atau kemerahan atau jika dirasakan
sakit ketika berkemih laporkan. Sedangkan utk
meningkatkan pemulihan fungsi
gastrointestinal berikan diet tinggi serat &
TKTP pd klien (kolaborasi dengan ahli gizi),
serta banyak minum.
Lanjutan…

7. Meningkatkan istirahat & kenyamanan.


Ajarkan klien utk menyesuaikan pola istirahat
& tidur dgn kehadiran bayinya. Nyeri karena
episiotomi diatasi dgn tehnik relaksasi &
mengompres air dingin pd perineum, rendam
duduk dgn cairan hangat yg mengandung
antiseptik.
8. Memberikan perawatan perineum & rektum.
Ajarkan perawatan perineum yg mudah
dilakukan di rumah & murah.
Lanjutan…

9. Meningkatkan perawatan payudara. Ajarkan


cara mencegah putting lecet &
mempertahankan produksi ASI. Pemberian
ASI yg benar & efektif akan meningkatkan
kesehatan bayi juga mencegah pembengkakan
payudara & insiden perdarahan postpartum.
Lanjutan…

10. Meningkatkan kemampuan sbg ortu. Rawat


gabung mrp cara yg efektif utk meningkatkan
peran klien sbg ibu. Libatkan suami klien dlm
perawatan bayinya.
11. Meningkatkan adaptasi kelg. Berikan
kelonggaran jam berkunjung kpd kleg.
12. Membantu klien memilih alat kontrasepsi yg
sesuai. Beri gambaran yg tepat & lengkap kpd
klien & suaminya ttg manfaat KB & alat-alat
kontrasepsi.
EVALUASI

Merupakan proses yang berlangsung terus


menerus. Bayi, orang tua, dan keluarga secara
konsisten dikaji & menjadi indikator penetapan
kesehatan keluarga setelah kelahiran bayi.

Anda mungkin juga menyukai