Anda di halaman 1dari 37

FERTILISASI

DR ASRI PRIYANI M, MPH


SEL SPERMA
 sistem reproduksi utama pada laki-laki.
 dibentuk di testis
 nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum)
pada wanita untuk bersatu dan membentuk zigot
yang merupakan cikal bakal janin atau manusia
 bersifat haploid yang berjumlah 23
kromosom, sehingga jika nantinya sel sperma
bertemu dengan sel telur pada wanita, maka
lengkaplah sel tersebut menjadi sel yang bersifat
diploid yang memiliki jumlah kromosom
sebanyak 46 buah.
STRUKTUR SPERMA
 berbentuk seperti layaknya seekor kecobong yang memiliki
ukuran kepala sekitar 5 mikrometer-3 mikrometer, sedangkan
ekornya memiliki ukuran sekitar 50 mikrometer.
 Sperma secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
kepala, badan, dan ekor
 Sel ini juga memiliki beberap aenzim yang berguna untuk
mendukung tugasnya dalam mencapai sel telur. Energy yang
diperoleh dari sel sperma berasal dari mitokondria yang
dikandungnya.
 Sel sperma yang bergerak disebut juga dengan
spermatozoa, sedangkan sel sperma yang tidak bergerak
disebtu dengan spermatium.
 Sel sperma terkandung di dalam cairan semen. Jadi, air
mani yang disebut oleh orang awam adalah gabungan dari
cairan semen dan sel sperma.
1.KEPALA
a) berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus)
dengan kadungan iformasi genetic berupa
DNA yang akan bertemu dengan informasi
genetic dari sel telur dan akan menentukan
apakah janin nya seorang laki-laki ataupun
perempuan.
b) diselubungi oleh dua enzim yang membantu sel
sperma untuk menembus pertahanan reproduksi
wanita. Terdapat enzim hialuronidase yang
berfungsi untuk menembus lapisan korona
radiate pada sel telur, dan enzim akrosin yang
berfungsi untuk menembus zona pelusida
2. BADAN
a) Bagian tengah dari sel sperma
mengandung banyak mitokondria yang
berguna sebagai sumber energy bagi sel
sperma dalam menjalankan aktivitasnya.
b) Di dalam mitokondria ini, terdapat 11 buah
mikrotubulus, serta mempunyai ATP-ase
untuk menghidrolisis (mengolah ATP
sebagai bahan utama sumber energi).
3. EKOR
a) Ekor sperma berbentuk flagella (alat gerak pada mikroorganisme) yang
berbentuk sitoskeleton serta memiliki ukurn yang panjang sekitar 50
mikrometer. Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat menentukan
sebuah kecepatan dari sel sperma. Rata-rata, sel sperma dapat bergerak
dengan kecepatan 30 inci/jam.
PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
 Spermatogenesis
 terjadi di dalam ruang tubulus seminiferous di dalam testis
PROSES PEMBENTUKAN SEL SPERMA
PADA MANUSIA
Spermatositogenesis
 pembelahan diri spermatogonium secara mitosis menjadi spermatosit
primer
 spermatogonium dan spermatosit primer masih bersifat hapoid yang
mengandung 23 kromosom
Meiosis
 membelah diri secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan tetap
memiliki sifat haploid yang mempunyai 23 kromosom.
 Kemudian, spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi
spermatid.
PROSES PEMBENTUKAN SEL
SPERMA PADA MANUSIA
Spermiogenesis
 pematangan sel spermatid menjadi spermatozoa yang siap untuk
membuahi ovum.
 Pada pria dewasa normal, sel sperma akan terus diproduksi seumur
hidup mereka, walaupun kualitas dan juga kuantitas nya akan
berkurang
AIR MANI
 cairan semen dan sperma
 Cairan semenn inilah yang turut membantu pergerakan dari sel
sperma selain ekornya. Cairan semen ini diproduksi di
vesicular seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar uretra.
 Sel sperma pada umumnya dapat bertahan selama 5 hari di
dalam saluran reproduksi wanita
HORMON-HORMON REPRODUKSI
 Luteinizing Hormone (LH), hormone ini terletak di hipofisis bagian depan
(anterior) dan berfungsi untuk merangsang sel Leydig menghasilkan
testosterone, yang mana testosterone ini sangat berguna untuk pembelahan
sel-sel spermatogonium. Selain itu, LH juga berperan dalam perkembangan
kelamin sekunder pada pria, berupa pertumbuhan kumis dan jenggot, suaya
yang lebih berat, dan lain-lain.
 Folicle Stimulating Homone (FSH), hormone ini berfungsi untuk
merangsang sel Sertoli untuk membentuk ABP (Androgen Binding
Protein) yang merangsang spermatogonium untuk memulai proses
spermatogenesis. Sel sertoli ini juga berfungsi sebgaai bahan makanan
untuk spermatozoa
 Growth Hormone (GH), yang berfungsi sebagai pengatur dalam
pembelahan spermatogonium
PROSES PENGELUARAN SPERMA
 Spermatozoa yang telah matang kemudian dikeluarkan melalui saluran uretra
keluar tubuh pria
 Sebelum itu, sel spermatozoa ini bercampur dnegan cairan yang diproduksi
oleh vesicular seminalis (cairan semen yang kental dan mengandung
fruktosa, asam askorbat, dan enzim koagulasi serta prostaglandin
 bercampur dengan cairan yang diproduksi oleh kelenjar prostat yang berwarna
seperti susu dan mengandung asam sitrat dan prostase specific
antigen
 Cairan diatas juga bercampur dengan kelenjar Cowper atau kelenjar
Bulbourethra atau kelenjar uretra yang berfungsi menetralkan sisa-sisa
urin yang memiliki pH asam agar sel sperma tidak mati
KRITERIA SEL SPERMA NORMAL
 Normalnya, cairan sperma akan mencair dalam waktu 15-20 menit
 cairan ini menjadi kental atau cair adalah factor enzim seminiferus yang dihasilkan oleh
kelenjar prostat
 Volume sperma manusia yang dihasilkan pada saat ejakulasi rata-rata adalah 2-5 ml.
apabila volume sperma kurang dari 2 ml, maka disebut dengan hipospermia, sedangkan
jika melebihi volume 5 ml disebut dengan hiperspermia
 Jumlah sperma yang normal adalah 200 juta/ml. jadi,
 jika sel sperma kurang dari jumlah tersebut, maka dikatakan dengan kondisi
oligozoospermia.
 Sedangkan kondisi azospermia adalah kondisi jika tidak ditemukan sel sperma pada
cairan ejakulasi yang diperiksa.
 Sedangkan jika tidak dapat terjadi ejakulasi pada seseorang disebut dengan aspermia
KRITERIA SEL SPERMA NORMAL
 Warna sperma yang normal adalah berwarna putih kental seperti susu.
Adapun jika warnanya menjadi putih kekuningan, berarti telah terjadi infeksi
pada saluran genitalia. Sedangkan jika warna sperma menjadi merah, maka
dipastikan telah terjadi perdarahan.
 Bau sperma yang normal adalah seperti bau bunga akasia
 pH normal sperma pada manusia adalah bersifat basa, atau dalam rentang
7,2-7,8
 Viskositas atau kekentalan sperma dapat dites dengan menggunakan lidi
 Jika viskositas sperma normal, maka akan terbentuk seperti benang
dengan panjang 3-5 cm
 Morfologi sperma dapat dilihat di mikroskop. Menurut WHO, setidaknya
harus terdapat 50 %  dari jumlah keseluruhan sperma yang diperiksa harus
normal dalam bentuk, ukuran, dan penampilannya. Jika morfologi sperma
yang normal kurang dari 30 %, maka disebut dengan teratozoospermia.
KRITERIA SEL SPERMA NORMAL
 Motilitas atau pergerakan sperma yang normal biasanya bergerak
dalam keadaan maju dalam satu garis lurus dengan kecepatan
yang baik
 Menurut WHO, ada 4 macam pengelompokan sperma berdasarkan
motolitasnya, yaitu
 Kelas A, yaitu sperma dengan pergerakan yang maju dalam satu garis
lurus
 Kelas B, yaitu sperma dengan pergerakan yang maju dalam garis yang
melengkung, atau maju dalam garis lurus, tetapi lambat
 Kelas C, yaitu sperma dengan pergerakan yang nampak di bagian ekor
saja
 Kelas D, yaitu sperma dengan tidak adanya pergerakan sama sekali
 Kelainan pada motilitas sperma disebut
dengan Asthenozoospermia.
CARA AGAR SPERMA TETAP NORMAL

 Berhenti merokok dan penggunaan obat-obatan


terlarang
 Mengkonsumsi makanan penuh gizi dan jaga
berat badan ideal
 Hindari minum alcohol
 Menghindari paparan bahan-bahan yang
mengandung racun
 Selalu menjaga keadaan skrotum (kantung
pelir) tetap dalam keadaan dingin, karena suhu
yang panas dapat menghambat proses produksi
sperma
Ovum (Sel Telur)
 sel telur (gamet pada wanita) yang digunakan dalam proses reproduksi
untuk menghasilkan sebuah individu baru yang ditemukan di ovarium.
 Ovum berisi satu set DNA haploid, mengandung 23 kromosom yang
diperlukan sebagai kode penentu sifat dan fisik dari keturunannya
 Ketika bertemu dengan gamet jantan (sperma) yang juga berisi satu set
DNA haploid, maka akan terbentuk sebuah zigot.
 Ovum sebenarnya merupakan istilah jamak untuk banyak sel telur,
sedangkan istilah satu sel telur biasnya disebut sebagai oosit
FUNGSI OVUM
 memastikan set kromosom tersebut
berada dalam lingkungan yang tepat
sehingga memungkinkan terjadinya
pembuahan oleh sel sperma
 Komponen yang terdapat di dalam ovum
juga dapat menjadi nutrisi bagi
perkembangan dan pertumbuhan embrio
di dalam rahim sampai akhirnya fungsi ini
diambil alih oleh plasenta
STRUKTUR OVUM
 Ovum mempunyai ukuran yang besar, bahkan merupakan satu-satunya sel yang
dapat kita lihat dengan mata telanjang
 Ovum dilapisi oleh beberapa lapisan, mempunyai sitoplasma dan mempunyai
inti.
 Sitoplasma sel telur mengandung semua materi untuk membentuk individu baru,
seperti protein, ribosom, tRNA, mRNA dan materi lainnya.
 Sitoplasma dari sel telur sering juga disebut ooplasm.
 Ovum juga mempunyai sebuah membran yang disebut vitelline, sama seperti
membran pada sel lain, membran ini mempunyai fungsi untuk melindungi ovum
dan mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungan luar sel.
STRUKTUR OVUM

 Zona pelusida yang merupakan bagian pelindung


sitoplasma sel yang membantu melindungi sel telur
 Zona pelusida juga berfungsi untuk mencegah lebih dari
satu sperma masuk membuahi ovum.
 Jadi ketika sudah ada sel sperma yang membuahi ovum,
maka otomatis zona pelusida tidak akan membiarkan sel
sperma lain untuk masuk.
PROSES PEMBENTUKAN OVUM
(OOGENESIS)
Tahap Oogonium
 di dalam ovarium janin, sudah terkandung sel sel telur
primordial atau yang biasa disebut oogonium
Tahap Folikel Primordial
 terus terjadi sampai masa kanak – kanak
 Jumlahnya adalah sekitar 200.000 buah
 Pada masa pubertas salah satu folikel akan matang dan folikel
yang matang ini disebut folikel de Graaf. Di dalamnya terdapat
sel telur yang disebut oosit primer.
PROSES PEMBENTUKAN OVUM
(OOGENESIS)
Tahap Oosit Primer
 inti nukleus sudah memiliki 23 pasang kromosom. Setiap
kromosom terdiri dari dua kromatin yang membawa informasi
genetik berupa DNA.
Tahap Pembelahan Meiosis Pertama
 Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf
mengalami pemasakan dan akan selesai sebelum terjadinya
ovulasi.
 Inti sel telur akan membelah diri sehing memisahkan kromosom tadi
menjadi 2 set yang masing-masingnya mengandung 23 kromosom.
Sel ini disebut Oosit sekunder. Jadi hasil dari pembelahan meiosis
pertama ini adalah sel oosit sekunder yang bersifat haploid.
PROSES PEMBENTUKAN OVUM
(OOGENESIS)
 Tahap Pembelahan Meiosis Kedua
 terjadi ketika spermatozoa menembus zona pellusida oosit
(proses fertilasi).
 Sel oosit sekunder akan membentuk ootid dan kemudian
berdiferensiasi menajadi ovum masak.
 Ovum masak yang mengalami fertilisasi akan memulai
perkembangan menjadi embrio
 Apabila tidak terjadi fertilasi maka sel ovum matang tadi akan
luruh dan menyebabkan timbulnya ovulasi  (masa menstruasi).
HORMON YANG BERPERAN DALAM
PROSES OOGENESIS
 Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), berfungsi sebagai
perangsang terjadinya ovulasi (proses pengeluaran sel telur)
 Hormon LH (Luteinizing Hormone), berfungsi sebagai perangsang
terjadinya ovulasi (proses pengeluaran sel telur).
 Hormon Estrogen, berfungsi untuk membantu pematangan folikel dan
juga merangsang pertumbuhan alat kelamin sekunder.
 Hormon Progesteron, berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium
untuk peluruhan ovum (menstruasi).
PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN)

 proses dimana sperma akan membuahi


sel telur
 Satu kali ejakulasi sperma dikeluarkan 300
juta – 400 juta sel sperma. Yang kemudian
akan masuk membuai sel telur.
 Tetapi tidak semua bertahan hidup sampai ke
sel telur. Dan yang berhasil membuahi hanya
satu sperma pada sel telur.
TAHAPAN PROSES FERTILISASI

Ovulasi
 keluarnya sel telur dari ovarium / indung telur
setiap bulannya
 Didalam ovarium banyak sel telur namun hanya satu
yang keluar pada setiap bulannya
 Sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk
menjadi matang.
 Proses pematangan ini terutama dipengaruhi oleh
hormon FSH (folikel stimulating hormone).
TAHAPAN PROSES FERTILISASI
Sel telur berpindah ke saluran tuba falopi
 Selanjutnya apabila telah keluar dari ovarium, sel telur akan
berpindah ke saluran tuba falopi
 Umur sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam, sehingga
jika tidak ada sperma yang membuahinya, maka ia akan mati
dan kehamilan tidak bisa terjadi.
Meningkatnya Hormon
 Apabila sel telur tidak di buahi maka sel telur akan berpindah
ke Rahim dan hancur atau yang sering di sebut menstruasi
pada wanita setiap bulannya
 Menstruasi berbeda-beda pada wanita, ada yang 28 hari namun
juga ada yang kurang dan lebih. korpus luteum mengecil dan
kadar hormon dalam tubuh kembali normal seperti biasanya
 Lapisan dinding rahim yang menebal tadi akan mengalami
proses peluruhan sehingga keluarlah darah haid.
TAHAPAN PROSES FERTILISASI

Jika Sel Telur Dibuahi


 Apabila sel telur dibuahi terjadi pembuahan yaitu
pertemuan sperma dengan sel telur. 
 Proses pembuahan terjadi di tuna fallopi umumnya
di ampula / infundibulum
 Maka sperma akan menembus kedalam sel telur.
 Apabila sel telur sudah di buahi maka sperma akan
gugur dan tidak dapat masuk kedalam sel telur.
PEMBELAHAN SEL

 Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat ,


bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii menjadi
beberapa sel (stadium MORULA)
 Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk
kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium
BLASTULA)
 Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur
yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam
tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya
keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu
KEHAMILAN EKTOPIK.
IMPLANTASI

 Setelah berada dalam uterus, sel


telur yang telah mengalami
fertilisasi menempel pada
endometrium.
 Proses tersebut dinamakan
IMPLANTASI.
 Sel-sel telur terus membelah diri.
IMPLANTASI / NIDASI

 Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan


dinding rahim akan menimbulkan berbagai reaksi
seluler sehingga sel trofoblas dapat menempel dan
mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel
endometrium uterus.
 Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi
yang terjadi kurang lebih enam hari
setelah konsepsi.
 Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru
dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)
KUIS

1.Sebutkan tahapan spermatogenesis?


2.Sebutlkan tahapan oogenesis?
3.Sebutkan proses fertilisasi?

Anda mungkin juga menyukai