Anda di halaman 1dari 17

Ca.

Colorectal

Kelompok 5:
Linda Ananda Humairoh
Lestari Ananda
Susandy Wiraguna
Nurhaliza Aini
Johan Tarmizi
Zulkarnaen
Anatomi Fisiologi Colon & Re
ctal
 Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon, dan rektum.
 Sekum menempati sekitar dua atau tiga inci pertama
dari usus besar.
 Katup ileosekal mengendalikan aliran kimus dari ileu
m ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran bali
k bahan fekal dari usus besar ke dalam usus halus.
 Kolon dibagi lagi menjadi kolon asenden, transversum
, desenden, dan sigmoid.
 Bagian usus besar terakhir disebut sebagai rektum da
n membentang dari kolon sigmoid hingga anus (muara d
ari bagian luar tubuh).
 Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan kiri dan
belahan kanan berdasarkan pada suplai darah yang diterima
.
 Arteria mesentrika superior mendarahi belahan kanan (sek
um, kolon asendens, dan dua pertiga proksimal kolon trans
versum), dan arteria mesentrika inferior mendarahi belaha
n kiri (sepertiga distal kolon transversum, kolon desende
ns, kolon sigmoid, dan bagian proksimal rektum).
 Suplai darah tambahan ke rektum berasal dari arteri hemo
roidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteria
iliaka interna dan aorta abdominalis.
 Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah m
elalui vena mesenterika superioir, vena mesenterika infer
ior, dan vena hemoradialis superior (bagian sistem portal
yang mengalirkan darah ke hati).
 Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf oton
om dengan perkecualian sfingter eksterna yang berada dala
m pengendalian volunter.
Fisiologi
 Kolon adalah organ pengering dan penyimpan. Kol
on normalnya menerima sekitar 500 ml kimus dari
usus halus per hari.
 Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan
tinja sebelum defekasi.
 Umumnya gerakan usus besar berlangsung lambat d
an tidak mendorong sesuai fungsinya sebagai tem
pat penyerapan dan penyimpanan. Motilitas utama
kolon adalah kontraksi haustra yang dipicu oleh
ritmisitas otonom sel-sel otot polos kolon.

Definisi
 Tumor adalah suatu benjolan atau strukt
ur yang menempati area tertentu pada tu
buh, dan merupakan neoplasma yang dapat
bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008)
 Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yan
g bersifat ganas yang tumbuh pada kolon
dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tam
bayong, 2000).
Etiologi
 Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. D
iet dan pengurangan waktu peredaran pada usus besa
r (aliran depan feces) yang meliputi faktor kausat
if.
 Makanan-makanan yang pasti di curigai mengandung z
at-zat kimia yang menyebabkan kanker pada usus bes
ar
 Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dar
i daging merah,menyebabkan sekresi asam dan bakter
i anaerob, menyebabkan timbulnya kanker didalam us
us besar.
 Orang-orang yang telah mempunyai Ulcerative Coliti
s atau penyakit Crohn’s juga mempunyai resiko ter
hadap kanker Colon
Patofisiologi
 Sel akan tumbuh dan membelah untuk mempertahankan fun
gsi normalnya, tetapi kadang-kadang pertumbuhan ini d
iluar kontrol sehingga sel terus membelah meskipun se
l-sel baru tersebut tidak diperlukan.
 Hampir semua karsinoma kolon rektum berasal dari poli
p, terutama polip adenomatus. Ini disebutadenoma-cars
inoma sequence.
 Menurut P. Deyle, perkembangannya dibagi atas 3 fase
1. Fase pertama yaitu fase karsinogen yang bersifat ran
gsangan
2. Fase kedua adalah fase pertumbuhan tumor, fase ini
tidak menimbulkan keluhan atau fase tumor asimtomati
s.
3. fase ketiga dengan timbulnya keluhan dan gejala yang
nyata, karena keluhan dan gejala yang nyata
 Tipe nodularsecara makroskopik karsinoma kolon dapat
dibagi atas 3 tipe, yaitu:
1. Tipe Koloid: Tipe koloid ini tumbuhnya mengalami de
generasi mukoid.
2. Skirous (Schirrous): Pada tipe ini reaksi fibrous s
angat banyak sehingga terjadi pertumbuhan yang kera
s serta melingkari dinding kolon sehingga terjadi k
onstriksi kolon untuk membentuk napkin ring.
3. Papilary atau polipoid: Tipe ini merupakan pertumbu
han yang sering berasal dari papiloma simple atau a
denoma.
 Secara histologis, hampir semua kanker usus besar ad
alah adenokarsinoma yang berasal dari epitel kolon.
 Besar sel barvariasi dan mungkin terdapat invasi dar
i pembuluh darah dan pembuluh limfe. Pada pertumbuha
n anplastik kadang terlihat signet ring cell (inti m
endesak ke arah sel).
 Tumor terjadi ditempat yang berada dala
m colon mengikuti kira-kira pada bagian
(Sthrock, 1991):
 26 % pada caecum dan ascending colon
 10 % pada transfersum colon
 15 % pada desending colon
 20 % pada sigmoid colon
 30 % pada rectum
Tanda dan Gejala
 Gejala lokalnya
1. Perubahan kebiasaan buang air
2. Perubahan wujud fisik kotoran/feses
 Gejala umumnya adalah :
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang
paling umum di semua jenis keganasan)
2. Hilangnya nafsu makan
3. Anemia, pasien tampak pucat
4. Sering merasa lelah
5. Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
 Gejala penyebarannya adalah :
1. Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :
2. Penderita tampak kuning
3. Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekita
r lokasi hati
4. Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter
5. Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik,
Klasifikasi
 beberapa macam klasifikasi staging pada kanker k
olon :
1. Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolo
n
2. Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapi
san otot kolon
3. Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-ke
lenjar limfa
4. Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ
lain
5. (klasifikasi Dukes. 2009).
 Derajat keganasan karsinoma kolon berdasa
rkan gambaran histolik dibagi menurut kla
sifikasi Dukes, berdasarkan dalamnya infi
ltrasi karsinoma di dinding usus, yaitu :
1. Dukes A  : dalamnya infiltrasi; t
erbatas pada dinding usus atau mukosa.
2. Dukes B         : dalam infiltrasi; mene
mbus lapisan muskularis mukosa.
3. Dukes C         :  dalamnya infiltrasi m
etastasi kelenjar limfe
4. Dukes D         : sudah metastasis jauh
 Berdasarkan besar diferensiasi sel, ter
dapat klasifikasi yang terdiri dari 4 t
ingkat, yaitu:
1. Grade I          : Sel-sel anaplastik t
idak melebihi 25%
2. Grade II         : Sel-sel anaplastik t
idak melebihi 25-50%
3. Grade III       : Sel-sel anaplastik ti
dak melebihi 50-75%
4. Grade IV       : Sel-sel anaplastik leb
ih dari 75%
Penatalaksanaan
 Medis :
1. Pembedahan
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Penatalaksanaan diet
Komplikasi
 Komplikasi paling umum dari kanker kolorektal adalah kanker yang menja
lar ke bagian tubuh lainnya.
 Pengobatan kanker kolorektal juga menyebabkan beberapa komplikasi sepe
rti:
1. Retensi urin 
2. Kebocoran dari lokasi bedah
3. Nyeri
4. Reaksi alergi kulit atau sensasi terbakar
5. Penyumbatan mekanis (penyempitan)
6. Perdarahan dan radionekrosis (kerusakan jaringan akibat energi radias
i)
7. Mual, muntah
8. Diare
9. Ketidakmampuan untuk melawan infeksi
10. Reaksi alergi
Diagnosa Keperawatan
 Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaring
an dan reflek spasme otot sekunder akibat kan
ker usus besar.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan status hipometabolik berke
naan dengan kanker.
 Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cair
an berhubungan dengan kurang masukan cairan
 Keletihan berhubungan dengan perubahan kimia
tubuh: efek samping obat- obatan, kemoterapi.

Anda mungkin juga menyukai