DISUSUN OLEH :
Zalila Angelica Aliffani
PEMBIMBING
KOMBES POL dr. A.Munir, Sp.Rad
PENDAHULUAN
CT Scan abdomen dan pelvis merupakan pilihan pencitraan pertama (lini pertama) yang
dapat digunakan untuk melihat dan menentukan staging, menentukan pemilihan treatment
dan menilai respon dari cancer ovarium.
Treatment yang dimaksud adalah untuk membedakan antara pasien yang cocok untuk
pembedahan cyto-reductive primer dan pasien yang membutuhkan kemoterapi sebelum
operasi atau tindakan operasi dilakukan pada saat mejalani kemoterapi.
Dapat dilakukannya complete cyto-redutive ataupun adanya residual setelah cyto yang
kurang dari 1 cm dapat memberikan hasil baik pada kesembuhan pasien
Pasien yang akan menjalani chemotherapy , sebelumnya sudah dilakukan biopsi dan CT
Scan untuk menentukan staging dan jenis massa.
CT Scan thorax termasuk dalam kriteria pra operasi atau pun pasca terapi, untuk melihat ada
dan tidaknya pembesaran kelenjar di para-cardiac, efusi pleura, atau metastasis ke paru.
Penggunaan kontras yang dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah dengan
kontras intravena. Apabila pasien kontra indikasi, bisa mengunakan kontras oral.
Katerbatasan CT Scan yaitu tidak dapat mencitrakan massa extra-ovarian yang berukuran
kecil (< 5mm) pada bagian serosa usus, peritoneum, dan mesenterium .
(Harus diperhatikan apabila ada massa yang jaraknya < 3mm dari jaringan
atau membungkus/menempel pada pembuluh darah, dapat menghalangi
tindakan cyto-reductive)
Tanda – tanda awal metastasis peritoneal : PERITONEUM
• Abnormal enhacement of the peritoneum
• Subtle thickeining and reticular nodular pattern along the peritoneal
Volume nodul yang besar atau yang sudah menyebar (diffuse) biasa disebut
flat plaques dengan ketebalan lebih dari 2cm , tidak dapat di reseksi.
OMENTUM
1. Mayoritas pasien kanker ovarium datang pada stadium III dan IV . Pengobatan yang dapat digunakan yaitu dengan
2. CT Scan dapat membantu dalam menentukan staging dan lokasi-lokasi massa dan apakah massa dapat direseksi
3. Presentasi hasil CT Scan yang terstruktur dapat membantu pembedahan optimal hingga R0 atau minimal R1 (residual
<1cm)
4. Untuk prediksi non-resectabilyti, CT Scan berperan penting dalam menentukan lesi berukuran >2cm pada akar
mesenterium, ligamentum gastro-limpa, porta hepatis, ligamentum falciform, para- cardiac, kelenjar getah bening dan
parenkim paru, dan juga dalam mendeteksi limfadenopati retroperitoneal, penyakit ekstraperitoneal presakral, dan