Anda di halaman 1dari 2

‫ص ۡی ًرا‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ع‬

ً ۢ ۡ
‫ی‬ ‫م‬‫س‬
ِ َ َِ ُ َ َ ِ ِ‫ہ‬‫ن‬ٰ ‫ل‬ۡ ‫ع‬‫ج‬َ ‫ف‬ ‫ہ‬‫ی‬ۡ ‫ل‬َ ‫ت‬ ۡ
‫ب‬ َّ ‫ن‬ ‫٭‬
ۖ ‫اج‬ َ
‫ش‬ ۡ‫م‬َ ‫ا‬ ‫ۃ‬
ٍ َ ‫ف‬‫ط‬ۡ ُّ
‫ن‬ ‫ن‬ۡ ‫م‬
ِ ‫ان‬
َ ‫س‬
َ ۡ
‫ن‬ ِ ‫اِنَّا َخلَ ۡقنَا ااۡل‬
ٍ
• Maksudnya, bercampur antara benih lelaki dengan perempuan. Ada pula yang menafsirkan
mengujinya dengan asal penciptaannya, yaitu dari mani. Yakni agar Kami mengetahui secara nyata
apakah ia ingat kepada keadaan pertamanya dan sadar akhirnya mengikuti kebenaran dan tidak
sombong ataukah ia lupa sehingga terpedaya oleh dirinya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala
mewujudkannya, menciptakan kemampuan luar dan dalam seperti pendengaran dan penglihatan serta
anggota badan yang lain, lalu Allah menyempurnakannya dan menjadikannya tidak cacat sehingga ia
dapat mencapai maksudnya. Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengutus rasul dan menurunkan
kitab kepadanya untuk menunjukkan jalan kepada Allah, mendorongnya serta memberitahukan
tentang apa yang akan diperolehnya ketika sampai kepada Allah. Demikian pula Allah
memberitahukan jalan yang mengarah kepada kebinasaan, menakut-nakutinya dan memberitahukan
tentang apa yang akan didapatkannya ketika jalan itu ditempuhnya. Dia menguji manusia dengan dua
jalan itu, maka manusia terbagi menjadi dua; ada yang bersyukur kepada nikmat Allah itu sehingga ia
pun melaksanakan hak-hak-Nya yang dibebankan kepadanya, dan ada pula yang kufur kepada nikmat
Allah itu baik nikmat agama maupun dunia, ia menolaknya, kafir kepada Tuhannya dan malah
menempuh jalan yang mengarah kepada kebinasaan.

Anda mungkin juga menyukai